🔱Mie Ayam Mang Atung 🔱

39 7 2
                                    

헤이 아름다운 👋🏻

                    🔱🔱🔱🌟🔱🔱🔱

Satu pekan berlalu begitu cepat,waktu liburan mereka sebenarnya kurang,tapi apa boleh buat,mereka harus kembali ke asrama untuk beraktivitas seperti biasanya.

Mereka sengaja berangkat dari villa dini hari,supaya mereka bisa beristirahat di asrama nantinya.

Dan kabar buruknya,ternyata besok adalah ujian tata bahasa yang akan diuji langsung oleh dosen di universitas terkenal di Italia untuk kelas bahasa Internasional.

Dan ujian yang akan dilaksanakan oleh kelas Bahasa Nasional adalah melafalkan tata bahasa daerah & kesenian. Yang sialnya, diawasi oleh kepala sekolah secara langsung.

Mereka tidak terlalu memikirkannya,
toh, mereka itu pandai dan tidak ribet jika menghadapi masalah ujian.

Mereka juga bisa belajar mendadak ketika sudah tiba di dalam kelas.

Begitu bus tiba di depan asrama,mereka turun dengan semangat,ingin segera menuju ke ranjang masing-masing untuk merebahkan tubuh yang begitu lelah.

Begitu mereka memasuki lobby,ternyata sudah ada geng lambe nyinyir yang kebetulan berpapasan. Mereka terlihat akan pergi keluar,terlihat dari pakaian modis mereka yang sayangnya terlihat norak.

"Eh,ada yang baru liburan nih gengs."
Ujar salah satu perempuan di geng 'lambe nyinyir' atau sebut saja namanya Lea. Dialah ketua dari geng tersebut.

Salah satu teman Lea tak tinggal diam,dan iku menanggapi "Iya lah,kan anak sultan. Buat apa duit orang tua mereka kalo nggak buat foya-foya."

Shelya meliriknya muak,tapi tak memperdulikannya. Lalu melanjutkan langkah mereka menuju kamar dan meninggalkan geng abal-abal itu.

"EH SOMBONG!!"
"DASAR BEBAN ORANG TUA!!"
"GIMANA SI DIDIKAN ORANG TUA KALIAN,ADA ORANG NGOMONG DITINGGALIN GITU AJA!!"
Lea emosi karena ocehannya tak digubris.

Lalu Luna dengan tergesa berbalik dan tangannya reflek menampar Lea.
Lea tertunduk kaku karna tamparan yang Luna berikan.
Sebenarnya Luna reflek melakukannya. Luna hanya 'khilaf'

Jika sudah menyangkut orang tua,dirinya tidak akan tahan,terlebih lagi jika ia mengingat-ingat masalah yang tengah ia hadapi dengan kedua orang tuanya

Luna tersenyum miring, sebenarnya tangannya sudah gatal sedari tadi,rasanya ingin menyumpal mulut Lea dengan onderdil milik 'rosi' motor kesayangannya.

"Nih gue perjelas ya,buka telinga Lo lebar-lebar! Kita itu nyari uang sendiri,dan itu buat kebutuhan kita. Nggak asal minta sama orang tua kaya kalian. Mandiri dong! Udah gede woy!!" Ujar Luna dan menarik nafas sekejap sebelum melanjutkan aksi emosinya.

"Udah dandanan menor kaya emak- emak,pake tas branded padahal si palsu,apa nggak malu tuuuh!!"
Ujar Luna kembali lalu melanjutkan langkahnya dan menyusul teman-temannya yang sedari tadi menyaksikan aksinya dari lorong.

Lea menghela nafas kasar dan mengusap pipinya yang perih karna ulah Luna .

"Berani-beraninya Lo ngejek gueeeee!!"
"Awas ya KALIAN!!" Lea menghentak-hentakkan kakinya dan mencak mencak tak jelas seperti orang gila.

Seperti itulah Lea,mulutnya itu akan kurang jika sehari saja tidak nyinyir pada orang lain. Dan dia harus dibungkam terlebih dulu dengan kritikan balik,lalu setelahnya malah dirinya yang akan marah-marah seperti orang gila.

Lea juga masuk dalam circle Rayna jika disekolah,jadi tak heran dirinya 11 12 dengan Rayna.

~skip~

Elina menempelkan ibu jarinya di kenop pintu,dan pintu terbuka dengan pemandangan kamar yang menjadi rumah ternyaman bagi mereka.

QUINDICESIMA STANZA🔱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang