🔱Rumah Kehangatan🔱

27 3 2
                                    

Tandai typo yaa:)

happy reading🌻

  "Rumah bukan hanya tentang tempat,
Tapi bisa juga tentang dekapan hangat"

                   ⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️⚜️

Nana turun dari taksi nya tidak didekat asrama,takut para sahabatnya melihat dirinya yang bukannya turun dari arah toko kue,malah dari arah yang sebaliknya.

Selesai membayar ongkosnya,ia melanjutkannya dengan berjalan kaki,ia berniat akan membeli baju panjang guna menutupi luka lebamnya. Namun sepertinya nasib seorang Nana kurang beruntung hari ini,semua toko baju disekitar sini semuanya telah tutup,tak tersisa satupun.

Awan begitu gelap,angin pun turut bertiup kencang di temani dengan suara petir yang tidak terlalu besar.

Gemuruh petir semakin menjadi,hingga beberapa detik kemudian ,hujan turun dengan sangat deras,membuat Nana semakin pasrah dengan dirinya yang kini terlihat seperti gembel,baju berantakan,rambut basah kuyup dan luka lebam di beberapa tubuhnya.

Tawa lepas terdengar dari anak anak yang dengan gembiranya bermain hujan di lapangan bola,mereka begitu bahagia,membuat Nana sangat iri terhadap mereka. Kapan terkhir kali ia sebahagia mereka?

"Duh,gimana nih. Kalo gue pulang begini,mereka bakal liat luka gue dong" Ujarnya kalut

"Aduh, kumaha ieu? Kolam peupeus, kabéh lauk kaluar." Terdengar suara seorang pria paruh baya yang panik sambil melihat kolam ikannya yang jebol terkena derasnya air hujan.
(Aduuh,gimana ini. Kolamnya jebol,ikannya keluar semua.)

"Eh barudak, tulungan paman sakedap, néwak ieu lauk." Pria paruh baya itu melambaikan tangannya kepada anak anak yang tengah asik bermain hujan.
(Hei anak anak,tolongin paman dong sebentar,tangkap ikan ikan ini)

Dan dengan segera anak anak itu mendekat dan membantu pria itu.
Karena jiwa penasaran Nana yang
bergejolak,akhirnya ia ikut mendekat ke tempat kejadian.

"Naha ieu pak?" Ujar Nana penasaran
"Kolam na peupeus neng" Jawab pria itu

Aruna mengangguk anggukkan kepalanya pelan "Abdi badé ngabantosan anjeun, Pak."
(Saya bantu ya pak)

Pria itu mengangguk semangat,tentu saja merasa senang karena dibantu oleh banyak orang.

25 menit mereka membendung kembali kolam ikan tersebut,semua ikan pun telah kembali ke tempat asalnya.
Dan lihatlah mereka sekarang,dipenuhi dengan lumpur di sekujur tubuh dengan bau yang amis.

"Hatur nuhun sadayana" ujar pria itu dengan senyum tulus.

Lalu tanpa diduga semua anak anak dan tentunya Nana sendiri diberikan masing masing dua kantong kresek ikan gurameh.

"Ieu tanda nuhun kuring"
(Ini sebagai tanda trimakasih saya)

Nana dengan senang hati menerima pemberian sang pria itu,lalu ia segera berterimakasih sekaligus berpamitan untuk kembali ke asramanya.

Biarlah dirinya sangat kotor terkena lumpur dan berbau,malah ini suatu keuntungan baginya agar bisa menutupi tangannya.

Ia bergegas menuju asrama karena hari sudah semakin larut.

Begitu langkahnya terhenti di bangunan yang menjulang tinggi,ia tersenyum hangat "Ini rumah yang sebenarnya,yang ada buat gue saat bahagia ataupun sedih" batinnya,
lalu segera memasuki bangunan tersebut.

QUINDICESIMA STANZA🔱Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang