TLOEC start!
3...
2...
1...
"SERANG!!!" Teriakan kedua pasukan melaju dengan kudanya, memulai pertarungan yang disaksikan langsung oleh matahari terbit.
Laura dan Evelyn maju ke medan perang dengan kuda putih mereka, berpisah. Laura dan beberapa kapten dan jendral pasukan melawan ketua para pemberontak di garis depan.
Evelyn membunuh beberapa pasukan pemberontak dalam beberapa menit.
Sruuk! Sruk sruk sruk!
Slash!
Bekas tusukan rapier ditubuh manusia terlihat dimana mana. Darah telah menggenang diantara kedua pasukan. Dan puluhan jiwa sudah hilang hanya dalam beberapa menit saja.
***
10 jam kemudian.
Peperangan terus terjadi dan kedua belah pihak tidak ada yang terlihat ingin mengalah. Korban jiwa semakin bertambah dan disisi lain, pasukan pemberontak menduduki posisi atas peperangan. Kerajaan Es mulai bingung dan terdesak menghadapi lawan.
"Kita harus atur ulang strategi kita putri" salah satu jendral mengusulkan pendapatnya. Laura pun melirik jendral itu disudut matanya sambil menebas prajurit lawan.
Slashh!
"Ya... benar. Pasukan kita semakin berkurang. Kita harus atur ulang strategi... aku yang akan menghadapi ketua pasukan pemberontak sendirian"
Slashh!
Trang! Trang!
"Apakah putri tidak keberatan melawannya sendirian? Saya akan mendampingi dan membantu tuan putri!"
Bruk! Slash!
"Hm... itu adalah jalan satu satunya untuk memenangkan peperangan ini"
"Tapi... ketua itu dilindungi dengan banyak pasukan disekitarnya, putri"
Mereka berdua berdiri, saling membelakangi hingga punggung mereka bertemu. Mengambil posisi bertahan.
"Cukup bicaranya... aku akan baik baik saja. Tolong jangan beri tahukan Evelyn tentang ini"
Mereka berdua melompat kedepan dan menebas lawannya dengan cepat.
"Seandainya aku tidak kembali sampai perang selesai... bilang padanya bahwa aku menyayanginya dan maaf karena aku tidak pernah bersamanya dulu..."
Jendral itu terdiam sambil tetap bertarung. Sesaat telah ada jeda, mereka saling berhadap hadapan. Jendral itu menundukkan kepalanya.
Laura pun tersenyum "ayolah.. aku akan baik baik saja. Kita harus siap, apapun resiko yang terjadi, kita akan menang. Percayalah..."
Jendral itu tersenyum menatap Laura "ya... kita akan menang..."
Laura terkekeh lalu melompat kembali menunggangi kudanya mendatangi ketua pemberontak, melaju dengan kecepatan penuh.
“Semoga berhasil yang mulia...” gumam jendral itu.
Slash!
***
Disisi lain, Evelyn sudah selesai membasmi ratusan pasukan pemberontak sendirian. Ia mengibas pedangnya yang berlumuran darah segar lawannya lalu merapikan rambutnya yang diikat satu kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The legends of Evelyn Crystal [✓]
FantasyApakah kalian pernah berpikir untuk menjadi seorang putri? Apakah kalian pernah berpikir untuk memiliki kekuatan dan menjadi kuat? Apakah kalian pernah berpikir untuk menjadi pahlawan dan menyelamatkan semua orang? Dengar, semua itu tidak mudah yang...