"Abang ihh, adek mau ikut" rengek Novan pada Jef
Pagi ini, Novan dibikin panik oleh kedua saudara kandungnya. Karena mereka berencana untuk pergi berdua tanpa Novan. Tidak ada yang membela, karena kedua orang tua mereka sedang perjalanan bisnis ke luar negeri.
"Yaelah, dek. Sehari ini doang" jawab Bang Jef, yang memancing lirikan maut Novan
"Mau sehari, mau sejam pokoknya nggak boleh kalau adek nggak ikut" jawabnya yang hampir menangis.
Oh, ayolah Novan ini cengeng dan manja jika menyangkut keluarganya, apalagi Mbak nya
"Mbak Yin, ikut ya" kata Novan, dia sudah nangis
"Cuman sebentar, dek. Mbak call Liyo aja ya, biar nemenin kamu" bujuk Ein
"Nggak mau lho mbak, aku. Maunya ikut" rengek Novan.
"Gantian Adek, besok sama adek, terus besoknya adek sama abang, ya" jelas Ein dengan sabar, sambil memeluk dan mengusap kepala Novan
"Yaudah, iya. Tapi bang Liyo suruh kesini ya mbak, aku mau mabar aja. Nanti temen ku juga biar kesini, boleh kan?" jawab Novan
"Boleh, nanti minta tolong bibi buat siapin cemilan atau makan" kata Ein, kemudian Novan menganggukan kepalanya
"Nah, gitu kek dari tadi, pakai menye menye dulu" ejek Bang Jef
"Mbak, abang itu lho" adu Novan pada Ein
"Bang" Ein
"nyenyenye Novan cengeng" ejek Bang Jef lagi, lalu Bang Jef ke kamar
Setelah itu Ein menelfon Liyo, pada dering pertama langsung diangkat sama Liyo
'ada apa yin'
'any plan today?'
'nope, kenapa? Mau ditemenin kemana?'
'bisa minta tolong kerumah nggak? Nemenin adek, aku mau pergi sama abang, Yo'
'aaa, bisa - bisa. Nanti aku call yang lain juga'
'iya, tadi adek bilang juga mau ngabarin yang lain. Maaf ya jadi ganggu'
'it's okay, babe'
'pprrrett, nanti hati - hati kesininya, aku mau siap - siap dulu'"Sudah mbak bilangkan ke Liyo, katanya nanti Liyo juga mau ngabarin yang lain" beritahu Ein, pada Novan
"Iya, iya mbak" jawab Novan
"Bye boceng, bocah cengeng" ini kenapa Bang Jef suka sekali memancing keributan
"Bang, jangan digituin adeknya lho" kata Ein
Novan menjurkan lidahnya karena dibela mbaknya
"Udah hati - hati di rumah, nggak usah aneh - aneh ya. Nunggu Liyo dulu" nasehat Ein
"Iya mbak" jawab Novan
"Kita berangkat dulu ya" pamit Ein, diciumlah kedua pipi Novan dan kening nya oleh kedua kakaknya.
Lalu Novan mengantar kedua kakaknya keluar. bertepatan dengan itu Liyo datang dengan mobilnya.
"Baru mau berangkat, bang? Tanya Liyo pada Bang Jef
"iya nih, Novan tantrum dulu" jawab Jef
"Hati - hati, bang" jawab Liyo
"Yoi, lo juga hati - hati, titip si boceng ya" Masih aja ngejek Novan
"Abang!!" kesal Novan
"Udah, berangkat dulu ya kita" lerai Ein
"Hati - hati ya, kalau ada apa - apa hubungin aku" peringat Liyo
"Heh, Ein ini pergi sama abangnya ya, lo pikir sama siapa?" kesal Bang Jef
Kenapa pada cemburuan sih