ribut kecil

1 1 0
                                    

"Kenapa hilang kontaknya ya? Perasaan kemarin masih ada semua"

Ein kebingungan di Minggu pagi ini setelah melihat daftar kontak hpnya saat dia ingin menghubungi salah satu rekan panitia acara. Ia sangat curiga ini adalah kelakuan Novan. Pasalnya, dia sangat sibuk akhir - akhir ini dan secara tidak langsung mengabaikan Jenovan.

"Dek" panggil Ein dengan keras, sambil menyembulkan kepalanya di kamar Novan.

Ternyata ada temannya juga di dalam, termasuk Liyo. Liyo itu kaya penghubung,  antara circle dia sama Bang Jeff, circle dia sama Novan, juga Circle dia sama Harvi. Pemghubung antar circle deh. Jadi jangan kaget, dimana - mana ada Maraka Marcellio. Dan semua ini satu tongkrongan ya kira - kira 20 orang lah, tapi yang aktif banget 18 orang soalnya yang 2 masih SMP

"Apa, mbak. Masuk aja sini" jawab Novan.

Ya, memang Ein ini sudah akrab dengan teman Novan, ada Javi, Haikal, Rendy, sama Yasya.

"Kenapa lho, kok teriak. Sini" sambil menepuk tempat duduk disampingnya

"Adek itu lho, dia delete contact temen panitia aku" manja Ein pada Liyo

"Kan bisa minta ke temen yang lain, atau minta ke aku, juga aku pasti punya" Liyo memang suhunya bucin, dia selalu backup semua kegiatan yang berhubungan sama Ein, dari kontak orang yang penting sampai dokumen nya.

"Ya, I know, but adek sering gitu" kesal Ein

"Ya mbak gitu juga, mbak jadi nggak perhatian sama aku kalau udah urusan kegiatan gitu, istirahatnya juga kurang kan, nanti kalau mbak sakit aku sedih" sebenarnya maksud dan tujuan Novan ini baik, cuma caranya saja ya, begitulah.

"Yin, kamu udah janji ya if you join the event kamu tetap harus jaga kesehatan. Maksud Novan baik lho" jelas Liyo dengan lembut

"Nggak semua harus kamu, panitia kamu banyak kan" sambung Liyo

"I'm sorry, aku cuma nggak suka kalau Novan kaya gitu" Kata Ein dengan sedih

"Novan" panggil Liyo

"Adek juga minta maaf, adek nggak suka Mbak Yin kecapekan, terus Mbak Yin sakit" Khawatir Novan

Ein merentangkan tangannya yang berarti dia ingin memeluk Novan. Novan pun dengan senang hati memeluk Ein

"Nah, gini kan enak dilihat" oh iya, kita melupakan 4 teman Novan

sunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang