PERJANJIAN DENGAN TUHAN

90 16 4
                                    


.....


Setelah Nunew menangis mengeluarkan semua ketakutan yang selalu dia pendam sendiri, suasana hening tercipta. Mereka masih berkumpul membicarakan ide yang menurut Nunew gila.

Suasana sangat canggung hingga tidak ada yang berani berbicara. teman-temannya menghargai Nunew, menghargai perasaan dan ketakutannya. Tapi mereka berpikir Nunew tidak harus menahan sedih berlarut-larut sendirian.

Net terus menyenggol tanggan James mengisyaratkan pada kekasihnya untuk mengajak Nunew bicara dan membujuk nya agar setuju dengan ide ini. Akan tetapi belum juga James mengeluarkan suaranya nunew membuka mulutnya berbicara dengan nada pelan tapi masih bisa terdengar oleh mereka.

"Apa kalian tau aku pernah membuat perjanjian dengan TUHAN?" ucap Nunew dengan memandang lurus ke depan isaknya tidak terdengar saat mengucapkan itu, akan tetapi pandangannya kosong.

Semua yang mendengar ucapan Nunew terdiam tidak mengerti dengan apa yang Nunew bicarakan.

"Aku~. Aku pernah membuat perjanjian dengan Tuhan agar ka Zee bisa kembali dan aku akan membayar apapun untuk itu. Entah itu rasa sakit atau apa aku akan menanggung semuanya." Ucapan Nunew terhenti, Nunew memejamkan matanya menarik napasnya dalam dan menghembuskannya dengan perlahan. "Dan Tuhan telah baik mengembalikan ka Zee, tuhan mendengar doaku tiap malam, tuhan mengabulkan semua keinginanku tentang ka Zee. Lalu bolehkah sekarang aku ingkar pada Tuhan? Apa aku harus melanggar janjiku ka max?" Ucap Nunew pada max

Tidak ad jawaban dari Max, lidahnya seakan kaku untuk mengeluarkan suara.

"Kalian harus tau harga yang harus aku bayar karena telah berani meminta tiap malam pada tuhan adalah dengan DI LUPAKAN, dengan tidak DI INGIN sama sekali, itu adalah harga yang setimpal dengan permohonan aku. Jadi cukup tolong biarkan aku melihatnya dari jauh saja, aku sudah bahagia melihat nya walau banyak luka di hati aku. Aku tidak masalah dengan itu, aku hanya tidak ingin menyakiti ka Zee."

Nunew berhenti berbicara menetralkan napasnya yang bergemuruh hatinya sungguh sangat sakit, tidak ada yang lebih sakit selain tidak di ingat oleh kekasihnya.

"Dan apakah kalian tidak sadar kenapa kesehatan ka Zee selalu memburuk saat mengingat aku? Itu adalah cara Tuhan menegurku, itu cara Tuhan mengingatkanku akan janjiku. Tuhan telah baik, sangat baik jadi aku tidak boleh mengecewakan nya atau tidak nanti ka Zee tidak akan baik-baik saja." Ucap Nunew pada mereka yang tidak mengerti bagaimana situasinya.

Sungguh,  sungguh Nunew bukan menyerah untuk perasaannya.
Bukan ingin mengalah, bukan juga tidak ingin berjuang. Hanya saja Nunew terlalu takut, takut kehilangan Zee. Rasa takutnya amat sangat besar hingga Nunew tidak sadar terus membuat hatinya terluka.




"Lalu apakah Tuhan sangat kejam memisahkan dua orang yang saling mencintai? Apakah Tuhan seperti itu?" Ucap James dengan nada sangat serius pada Nunew.


.
.
.
.
.



Haiii, Long time no see.

Masih ada yang nunggu cerita ini sampai selesai ga atau udah aja kali ya sampai disini. Soalnya kalau lanjut pasti akan ada huru-hara sesungguhnya. Takutnya kalian bosan. 😥

AKHIR DARI MENCINTAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang