[End] Fool (1v1) h

Bab 68

    Saat Liu Zhuangzhuang bereaksi, Xiao Jingrui sudah merobohkan lima dari mereka.

    Tiga lainnya masih terlalu muda. Mereka tampak berusia sebelas atau dua belas tahun.

    Ketika mereka melihatnya datang, mereka sangat ketakutan sehingga mereka lari sambil menangis. berlari.

　Wanfeng juga tercengang. Dia tertegun sejenak, dan kemudian memanggil Liu Zhuangzhuang, "Lihat apakah ada yang terluka. "

　Liu Zhuangzhuang buru-buru pergi untuk memeriksa mereka yang tergeletak di tanah.

　Beberapa kali Jamel Xiao melakukannya tidak terlihat bodoh sama sekali.

　Saat dia sedang memeriksa, dia menatap pria itu dengan penglihatan sekelilingnya, dan kebetulan bertemu dengan mata dingin bunga persik Xiao Jingrui.

　Apa lagi yang tidak dipahami Liu Zhuangzhuang? Pria ini berpura-pura bodoh!

　Dia melirik Wanfeng lagi.

　Apakah Wanfeng tahu bahwa dia berpura-pura bodoh?

　Xiao Jingrui menunduk untuk mengambil tali tangan dan menyerahkannya ke tangan Liu Zhuangzhuang. Suaranya sangat rendah, "Awasi mulut itu dan biarkan aku mendengarmu lain kali..." Dia berhenti dan tidak menyelesaikan kata-katanya, tapi ada sesuatu di matanya.

   Kesejukannya begitu dingin hingga membuat punggung Liu Zhuangzhuang merinding.

　Liu Zhuangzhuang buru-buru mengangguk, “Aku tahu, aku akan memberitahu mereka ketika aku kembali.”

　Xiao Jingrui menepuk pundaknya, berbalik, mengambil keranjang di tanah, dan berjalan ke Wanfeng.

　Wanfeng baru saja selesai memeriksa yang lain, melihatnya datang, dan menepuknya, "Ada apa denganmu? Kenapa kamu tiba-tiba memukul seseorang? "Xiao Jingrui menatapnya dengan sedih dan tidak berkata apa-apa.

　Melihatnya seperti ini, Wanfeng tidak tahan memarahinya lagi, jadi dia hanya menariknya dan berkata, “Ayo kembali.”

　Liu Zhuangzhuang menatap pemandangan ini dalam keheningan yang tertegun.

　Setelah mereka berdua berjalan jauh, sekelompok teman yang dipukuli di tanah bangkit dan bertanya pada Liu Zhuangzhuang, "Si bodoh itu...?"

   "Dia tidak bodoh." Liu Zhuangzhuang berkata sambil melihat ke arah Wanfeng dan Xiao Jingrui pergi.

     "Jangan ucapkan kata-kata itu lagi di masa depan. Jika kekuatan yang dia pukul beberapa kali saja lebih kuat, kamu akan mati." Beberapa orang menutupi leher mereka karena ketakutan.

　Cara orang bodoh itu bergegas dan mencekik leher mereka barusan begitu menakutkan hingga mereka masih ingin gemetar.

　Begitu Wanfeng membawa Dashan pulang, dia mendudukkannya di tempat tidur dan kemudian memeriksa lengan dan tangannya.

　“Apakah kamu tidak terluka?” Wanfeng dengan hati-hati memeriksa tangannya dan kemudian wajahnya.

　Xiao Jingrui menatapnya dengan lembut dengan mata bunga persiknya, lalu memeluknya, menekan bagian belakang kepalanya, dan mencium bibirnya.

　Saat bibir dan gigi mereka bertemu, suara angin malam memenuhi udara.

　“Haruskah aku memanggilmu Dashan, atau haruskah aku memanggilmu Xiao Jingrui?”

　Xiao Jingrui terdiam.

　Dia melepaskan Wanfeng dan melihat sedikit kemerahan di mata biru muda Wanfeng.

　“Apakah menyenangkan berbohong padaku, Xiao Jingrui?”

　Xiao Jingrui berdiri dengan panik dan memeluknya, “Maaf, Wanfeng, jangan marah.”

　Wanfeng meronta dengan keras, tetapi tidak bisa menjauhkan pria itu. belenggu yang kuat.

　Dia menangis keras dan menamparnya, "Kamu tidak bodoh! Akulah yang bodoh! Aku telah ditipu olehmu sepanjang waktu! Kamu pembohong!"

     "Ya, ya, ya, saya pembohong. " Xiao jingrui meraih tangannya dan menaruhnya di bibir, "Berhenti memukul, hati-hati jika tanganmu sakit."

　Mendengar ini, Wanfeng menjadi semakin marah, sangat marah hingga air mata jatuh.

     Dia membuka mulutnya dan menangis dalam kesedihan, "Uuuuuuuuuuuuu" ...Kau berbohong padaku...kau bodoh...kau orang jahat...wuwuwu...Aku tidak ingin melihatmu...Aku membencimu..."

    "Jangan marah, ini semua salahku." Xiao Jingrui menjilat air matanya, "Ini semua salahku, ini semua salahku, jangan abaikan aku, oke?"

    "Kamu tidak bodoh, pergi saja..." Wanfeng mendorongnya menjauh, menunjuk ke pintu dan berteriak, "Pergi-"

　"Wanfeng..."  Mata bunga persik  Xiao Jingrui sedikit basah, "Aku tidak punya apa-apa sekarang, hanya kamu, jangan usir aku, oke ?"

    "Aku tidak percaya! Kamu pembohong!" Wan Feng menunjuk ke pintu dan berteriak,

　"Pembohong, pergi—"