01.

1.8K 116 0
                                    

"Hei Mark, kau di panggil inspektur jenderal senior di ruangannya" Seseorang memanggil Mark saat ia sedang asik meminum kopi di kafetaria.

"Oh hai Renjun, baiklah aku akan segera kesana. Kau ada tugas hari ini?" Renjun menggeleng.

"Tidak, aku hanya akan berpatroli saja. Duluan ya Mark" Renjun berlalu pergi untuk berpatroli.

"Ya, hati hati" Mark melambaikan tangannya pada Renjun.

Mark langsung bergegas pergi keruangan inspektur jenderal senior yang mungkin akan memberinya tugas. Saat di perjalanan ke ruangannya Mark tentu berpapasan dengan semua orang di kepolisian pusat ini, semuanya mengenal Mark karena kepintarannya dan juga keramahan Mark.

"Ada apa inspektur?"

"Ah Mark, ada tugas baru untukmu. Kau tau kasus yang sedang marak terjadi di kota ini?"

"Sebentar aku ingat-ingat, oh.. pembunuhan? Saya melihat beritanya semalam dan sedikit mendengar percakapan orang-orang saat aku mampir ke cafe"

"Betul sekali, tim kepolisian sudah beberapa kali mencoba memecahkan kasus ini tetapi selalu tidak mendapatkan jejak sekalipun. Jadi saya memutuskan untuk mengutus mu dan dan inspektur Lee Jeno dan Park Jisung. Kau mengenal nya bukan?"

"Saya mengenalnya, kapan saya mulai menyelediki nya inspektur?"

"Sekarang, temui Jeno di garasi"

"Baik, saya duluan inspektur"

"Ya"

Mark berlalu dari ruangan tersebut dan bergegas pergi ke garasi, sepertinya partnernya sudah menunggu. Mark sedikit senang karena akhirnya dia mendapatkan kasus yang mungkin lumayan menyulitkan nya.

"Inspektur Lee" Panggil Mark saat melihat Jeno bersandar pada pintu mobil.

"Oh hei detektif Lee, masuklah kita akan menjemput inspektur yang sedang meliburkan diri itu" Jeno terkekeh di akhir kalimat menyebutkan temannya yang sebenarnya sedang libur.

"Hahaha baiklah" Mark masuk ke kursi samping pengemudi.

Jeno mulai menjalankan mobilnya pergi ke apartemen milik si tinggi Park Jisung. Di perjalanan mereka sama sekali tidak mengeluarkan suara karena mereka baru pertama kali se dekat ini. Saat sampai mereka langsung pergi ke unit dimana Jisung tidur.

Ting tong

Jisung dengan muka bantalnya membuka pintu unitnya dan menyuruh mereka masuk. Jisung sudah diberitahu oleh atasannya juga dan diberikan berkas berkas agar mereka membahasnya sekarang.

Mereka duduk diruang tamu dengan meja yang berisikan foto foto korban dengan luka yang berbeda-beda. Ada yang ditusuk, ditembak, leher mereka disayat dan yang paling seram korban dengan muka yang sudah full dibakar.

"Perkiraan mereka dibunuh sekitar jam 1-3 malam dan tempat korban terbunuh tidak jauh dari 2 tempat ini yaitu gang sempit disamping toko emas dan belakang toko jam" Jisung menjelaskan apa yang sudah ia selidiki terlebih dahulu dengan senior.

"Tidak ada bukti lain?" Jeno sedikit curiga jika para tim kepolisian tidak menemukan bukti lain yang jatuh di tempat kejadian.

Jisung mengeluarkan zipper bag yang berisikan pisau dan korek api. Jeno mengambil zipper bag tersebut dan meneliti barang barang bukti yang ada. Sedangkan Mark sedari tadi sedang meneliti foto foto korban Mark menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Sebentar, jika diteliti lagi semua korban memiliki tanda luka yang sama di lengannya. Lihat walau mukanya terbakar tetapi lengannya terdapat luka yang bertuliskan full dan gambar matahari disebelahnya" Mark menunjukkan beberapa foto yang memperlihatkan tanda luka di lengan para korban.

Chasing The Killer | DongmarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang