00

1.3K 81 3
                                    

(fullname) adalah seorang gadis yang hidupnya normal - normal saja hingga ia harus di 'jual' karena kakak nya terlilit hutang.

(Name) dia kini tinggal sendiri di daerah Roppongi. Dia menjadi bartender di salah satu bar disana.

Malam itu (name) sedang menyajikan cocktail untuk pelanggannya. Saat hendak membersihkan sisa gelas dari pelanggan lain, ada segerombolan orang masuk kedalam sana.

"Wah, Sepertinya ada bartender baru yang imut disini~" ucap seorang pria bersurai hitam dan ungu dengan tatto di leher bagian depan.

"Hei nona! Berikan aku vodka cepat!" Ucap seorang pria bersurai ubur ubur berwarna pink dan bekas luka di sudut bibirnya.

"Baik, tuan saya akan menyajikannya segera" ucap (name) kepada pria tersebut.

5 menit kemudian.....

(Name) kembali dengan membawa gelas berisi vodka di tangannya,

"Ini tuan silahkan dinikmati" ucap (name) pada lelaki itu.

"Sepertinya kau baru disini, apa itu benar?" Tanya seorang lelaki bersurai putih dengan tatto di kepalanya.

"Benar, saya baru datang disini 1 Minggu yang lalu. Saya berganti shift dengan pegawai lain jadi ini giliran shift saya"

"Oh ya nona, siapa namamu?" Tanya pria itu lagi.

"(fullname), itu nama saya" balas (name) pada pria itu.

"Ah nama yang indah" puji lelaki itu pada (name).

"Terimakasih, jika ada yang anda perlukan silahkan panggil saya" ucap (name).

"Tidak nanti, aku butuh sesuatu sekarang, beri aku 2 botol bir dan 2 gelas wine, bisakan?" Tanya pria itu pada (name).

" tentu, Saya akan segera menyediakannya" ucap (name) sambil pergi ke arah meja bar.

"Dia wanita yang menarik~ iyakan Mikey?" Ucap pria tadi pada seorang pria bersurai putih dengan tatto di tengkuknya.

"Oh ya omong omong, apa kau tidak ingin minum sesuatu Mikey?" Tanya pria tadi pada seorang yang bernama 'Mikey' ini.

"Oi! jangan membuat Mikey tambah bad mood, Kokonoi. Apa kau ingin aku tebas menggunakan katana ku?!"
Ucap pria bersurai ubur ubur berwarna pink.

"Tenanglah Sanzu, ini bar bukan tempat eksekusi. Jika kamu menebasnya disini akan terjadi masalah" ucap pria bersurai hitam yang sedang merokok.

"Tapi -" belum selesai bicara, Sanzu sudah di tampar duluan oleh Mikey.

"Diam" ucap Mikey dengan aura gelap di sekitarnya.

Sanzu langsung terdiam melihat aura gelap Mikey.

Saat itu (name) datang untuk memberikan pesanan mereka.

"Maaf tuan jika mengganggu waktunya, ini pesanan anda" ucap (name) sambil memberikan minuman tersebut.

"Tidak. Kau tidak menggangu" ucap Kokonoi pada (name).

"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu tuan" ucap (name).

"Tunggu, apa kamu bisa menunjukkan dimana letak kamar mandi?" Ucap pria bersurai hitam tadi.

"Tentu saja, saya akan menunjukkan nya. Mari ikuti saya" ucap (name) pada pria tadi.

Pria bersurai hitam tadi adalah Takeomi, penasehat Bonten. (Name) berjalan bersama Takeomi yang mengikuti kemana (name) pergi.

"(Name)?" Tanya Takeomi pada (name), karena Takeomi melihat sesuatu di pakaian milik (name).

"Ada apa tuan?" Ucap (name) balik.

"Apa sebelum kami datang ada masalah?"

"Eh? Tidak ada. Memangnya kenapa?"

"Ada bercak darah di pakaian mu"

"Darah?" (Name) menoleh ke belakang dan melihat ke pakaian bagian belakang nya.

"Apa kau sedang datang bulan?"

"Sepertinya iya, saya tidak merasakannya tadi-"

Belum selesai bicara Takeomi melepas jasnya dan memberikannya pada (name)

"Ini, tutupi bekasnya"

"Tidak perlu tuan, saya akan pergi berganti pakaian saja"

"Tak apa ambillah, aku bisa membeli yang baru"

"Terimakasih, oh ya maaf tuan saya lupa memberi tahu di mana letak kamar mandinya, kamar mandinya ada di pojok kiri"

"Ah iya, terimakasih"

(Name) pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya, dan Takeomi masuk ke dalam kamar mandi.Setelah selesai (name) kembali ke meja bar untuk melayani pelanggan lain.

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tapi para anggota Bonten tidak kunjung pulang. Padahal bar tutup jam 11 malam tapi mereka tetap tidak pergi.

Akhirnya (name) terpaksa harus mengusir mereka secara halus. Agar mereka tidak tersinggung.

[ Kalo tersinggung bisa ilang pala mbak nem ]

"Selamat malam tuan saya mohon maaf jika mengganggu, tapi sebentar lagi bar tutup jika berkenan tuan bisa pergi dari sini dan kembali di lain waktu"

"Kami sudah minta izin pada pemilik bar kami akan berada di sini sampai jam 12 malam, and... kamu harus ada disini sampai kami pulang~" ucap pria bersurai hitam dan ungu dengan tatto di leher bagian depannya tadi.

"Saya mohon maaf, pemilik saya tidak memberikan informasi itu sebelumnya. Jadi tuan harus menunjukkan buktinya" tegas (name).

"Apa kau ingin mendengar perkataan pemilik bar mu? Aku merekamnya tadi" pria tadi langsung membuka handphonenya dan membuka perekam suara.

"Karena transaksinya sudah berhasil anda bisa membuka atau menutup bar nya sesuka hati anda, karena anda sudah menjadi pemiliknya"

ucap suara wanita yang tidak lain boss (name), yang menyatakan bahwa wewenang atas bar itu sudah menjadi milik Bonten.

"Nah, sekarang apa kau percaya? Kami pemilik bar ini jadi patuhi aturan kami"

"Saya benar benar minta maaf atas tidak kenyamanannya, saya tidak tahu tentang hal ini, jadi sekali lagi saya minta maaf"

Pria bersurai ungu tadi datang menghampiri (name) dan mengelus pipi (name)

"Saya mohon maaf tuan tapi lepaskan tangan anda dari pipi saya" ucap (name) pada pria tadi.

"Kenapa kau tidak memanggil aku Ran saja sayang?~"

"Maaf Ran (?), saya tidak nyaman jika anda menyentuh saya seperti itu"

Ran tidak memedulikan ucapan (name) dan tetap memegang wajah (name) . Semakin dekat, dan dekat hingga Ran hampir mencium bibir (name) tapi Ran dilumpuhkan oleh (name).

(Name) memuntir tangan Ran, lalu dia membuat Ran bertekuk lutut dan memukul tengkuk Ran dengan lengannya.

"Oh~ kau sangat menarik nona kecil~" ucap Kokonoi pada (name).

"Tapi sepertinya kamu harus tidur untuk beberapa jam, nona~"

Kokonoi berada di belakang (name) dengan menyuntikkan bius pada leher (name).

(Name) pingsan saat Kokonoi melepaskan jarum suntik nya. (Name) pingsan di atas lantai.

"Bawa dia ke mobil, Rindou" ucap Mikey pada pria bernama Rindou ini.

"Oke"

"Kakucho"

"Bawa sanzu, ke mobil. Kita kembali sekarang" perintah Mikey pada seluruh eksekutif untuk kembali ke markas.

























































Be continued.......

Joke (Bonten x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang