[S2] a years ago

435 26 0
                                    

Hari yang cerah, seorang gadis berusia sekitar 14 tahun sedang berjalan bersama beberapa temannya.

1 perempuan dan 1 laki laki. Gelak tawa terdengar dari mereka berempat yang sedang berjalan selepas pulang sekolah.

"Oi! (Name) kapan kita bisa berkumpul lagi?" Tanya seorang lelaki tinggi dengan rambut yang cukup panjang dengan warna blonde dan hitam. Dia adalah Wakasa.

"Kapan kapan, aku masih harus belajar untuk Minggu depan" ucap (name) yang berusia 14 tahun itu.

"Yah... Padahal south kangen sama kamu" ucapan Wakasa berhasil membuat (name) merinding setengah mati.

Siapa yang gak merinding coba? Yang dikatakan merindukannya, adalah anak SMA dengan tinggi sekitar 200 cm.

"Jangan begitu lah, aku jadi merinding" ucap (name) sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Wakasa tertawa melihat tingkah konyol dari gadis yang merupakan ketua geng bertopeng yang dikenal dengan sebutan 'kitsune hitam'.

Kenapa begitu?

Dia hampir saja bentrok dengan para anggota geng tenjiku di stasiun. Dan untungnya dapat di hentikan sebelum terjadi.

"Sudahlah, pulang sana! Aku mau makan" ucap (name) sambil mendorong Wakasa.

"Aku di usir nih? Jahat banget" ucap Wakasa dengan wajah sedihnya itu.

"Gak gitu...." Ucap (name) sedikit merasa bersalah.

"Hahaha, lihat wajahmu itu. Jangan sedih aku hanya bercanda" ucap Wakasa sambil mengelus kepala (name).

'kesempatan'

(Name) langsung memukul wajah Wakasa karena kesal dengan tingkah lakunya yang selalu jahil.

"Sakit, g*blok" umpat Wakasa kepada (name).

"Gak urus! Sana pulang, hus, hus." Ucap (name) dengan nada mengusir.

°°°

"Sudah lama ya?" Ucap Wakasa pada (name).

"Apa mau mu?" Tanya (name) dengan nada yang dingin.

"Kembalilah seperti dulu, aku merindukan masa lalu kita bersama" ucap Wakasa dengan nada sedih.

"Aku sudah melangkah terlalu jauh ke depan, dan sekarang? Aku tidak bisa kembali lagi" ucap (name) pada Wakasa.

"Aku tahu kau tersiksa disini (name)! Kembalilah! Aku akan menerimamu dengan senang hati!!" Teriak Wakasa pada (name), sebelum (name) meninggalkannya.

'Dor!

Suara pistol terdengar, darah mulai mengalir deras dari tubuh Wakasa.

"Maafkan aku Wakasa, aku bukan orang yang ada di ingatan mu itu" ucap (name) sambil meninggalkan mayat Wakasa.

(Name) keluar lalu pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya.

'sial' batin (name).

°°°
Bau anyir darah tercium . Seorang gadis remaja berdiri dengan tatapan yang kosong ke arah bawah.

Tatapan gadis itu tertuju pada tubuh seorang pria yang terbaring dengan darah akibat tikaman pisau yang di lakukan oleh gadis itu.

Gadis itu hanya menatap kosong tubuh pria di bawah kakinya tersebut, sampai sirine polisi datang.

Gadis tersebut di tangkap, karena kasus pembunuhan.

Dan saat dimasukkan ke dalam mobil ada seorang remaja lelaki yang gadis itu kenal.

"(Name)?" Ucap lelaki itu pada (name).

"Maafkan aku Wakasa, aku sudah tidak tahan" ucap (name) dengan senyum ironisnya itu.

(Name) di bawa masuk kedalam mobil, lalu di adili dengan cara masuk penjara.

°°°
"Apa kau baik baik saja" ucap Rindou yang duduk di kursi supir.

Rindou bingung karena wanita yang ada di sebelahnya itu terlihat termenung saja dari tadi.

"Aku baik baik saja" singkat (name) yang kemudian tidak ada jawaban lagi.

'Aku harus melapor ke Mikey'

•••

"Apa yang ingin kau katakan, Rindou" ucap pria bersurai putih yang adalah Mikey.

"Ada yang aneh dengan wanita bar itu" jelas Rindou.

"Maksudmu (name)?" Tanya Mikey.

"Iya, Takeomi tadi menangkap seseorang. Dia memanggil manggil nama (name) terus, lalu saat bertemu dengan (name) pria itu malah mati di tangannya" jelas Rindou panjang lebar.

"Jadi begitu..." Jawab Mikey.

"Rindou pergilah dengan Ran ke Osaka, dam cari tahu tentang (name) dan keluarganya"






























To be continued....

Joke (Bonten x reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang