18.Kasar

44 4 0
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.

Sumpah Layla tidak bisa tidur rasanya malam ini yang paling panjang, angin yang menghembus mengenai ranting-ranting pohon membuat sedikit ngeri di pendengarannya, mengingat kejadian semalam Layla tidak mau tidur berdekatan dengan Abu, Layla tidur di lantai dengan kasur yang selalu Abu gunakan lalu bagimana dengan Abu?. Layla tidak tau ia hanya mementingkan dirinya sendiri. Layla masih kesal dengan Abu berani-betaninya dia mau lecehkannya.

"Jangan berharap lebih gue masih punya hati yang harus dijaga, "

Dih, siapa juga yang berharap. Perkataan itu mampu membuat Layla dongkol.

Detik jam terdengar setiap waktu, Layla ingin cepat-cepat mengakhiri malam ini. Pukul 03.00.

Layla bangun melihat sekeliling tidak menemukan siapa-siapa, kemana pria itu pergi?

"Bodo amat, " Gumamnya langsung berdiri mengambil handuk, melangkah menuju toilet tapi belum juga dirinya memegang knop pintu, pintu itu sudah terbuka.

"Mati lampu, "

"Terus apa masalahnya, " Acuhnya melewati Abu yang sepertinya mau mandi juga.

Abu memutar bola matanya malas, sudah di bilang mati lampu.

Abu tidak memperdulikan Layla ia ingin mandi di kolam air panas saja. Rasanya entah kenapa malam ini sangat panas padahal hari-hari biasanya selalu dingin.

Abu melangkahkan kakinya tapi telinganya sudah mendengar teriakan Layla dari dalam.

"Pelit banget sih lo abisin airnyaairnya! " Abu menatap Layla dari atas sampai bawah lalu beralih pada dirinya. Tentu perlakuan itu membuat Layla sadar Abu juga belum mandi.

"Diem aja gak usah mandi, " Ucapnya dingin bersiap keluar.

"Gak ya, badan gue gak enak, "

"Jangan pegang-pengang gue, "ucapnya membuat Layla binggung siapa juga yang mau pegang-pegang dia ogah ya.

Lorong yang gelap dan sunyi mampu membuat kaki seorang gadis bergetar, matanya tertutup sesekali dia menabrak bahu Abu membuat pria itu meringis. Sudah dibilangin juga jangan pegang-pegang.

" Masih jauh gak sih? "

"Hmm, "

"Abu, gue tanya, "kesel Layla malah membuatnya melotot pasalnya pria itu meninggalkan nya.

Selang tiga puluh menit Layla dan Abu mandi jelasnya berendam dan itu juga jaga jarak. Cukup lama tapi gadis itu yang lama Abu sepuluh menit saja sudah selesai dan kini ia sedang menunggunya setengah mati.

Layla membuka pintu cukup terkejut melihat Abu yang menatapnya dingin. Ia kira dia sudah duluan.

"Lo gak liat gue apa....., "

"Emang lo setan, pake nanya kaya gitu lagi, "potong Layla.

"Terserah gue tinggal, awas jangan teriak orang-orang masih pada tidur entar ngira gue mukul lo, "dianginnya meninggalkan Layla.

Layla berpikir keras pasalnya ia hanya menggunakan handuk saja. bisa-bisanya Abu melihat kemulusan ini. gak ya, tapi.... Di sisi lain dirinya takut.

" Gue ikut, "

Dalam perjalanan menuju kamarnya hening, tidak ada pembicaraan di antara mereka, yang terdengar hanya suara langkah mereka dan detik jam.

"Kenapa pake mati lampu coba, gue kan takut gelap, " Gumam Layla pelan tapi Abu masih bisa mendengarnya dan itu mampu mengingat perkataan seseorang.

Layla HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang