22.Tukar posisi?

12 0 0
                                    

Happy Reading💚
.
.
.
.
.
.

Abu berjalan di Koridor sekolah dia habis dari perpus memulangkan buku yang habis teman-teman sekelasnya pelajari.

"Abu! "

Langkah pria itu terhenti saat telinganya mendengar namanya dipanggil langsung saja ia berbalik melihat seorang laki-laki yang tengah berlari berbandong-bondong.

"Ada apa? "

Pria itu tidak langsung menjawab, tarik nafas buang hah "Lo udah ketemu sama Lani? "

"Ternyata bener namanya Lani, mama gak salah, " Gumam Abu menggeleng.

F l a s h b a c k

"Ma, Abu mau tanya tetangga kita dulu siapa namanya? "

"Anak mama pasti lupa ya, kasian dia kalo tau kamu kaya gini na. Lani. Lani mungkin kalo mama gak salah, "

F l a s h b a c k off

Adit pria berkacamata itu tetangga Abu yang dulu kadang sering bermain dengannya jadi wajar dia tau sedikit tentang Abu.

"Liat, benerkan dia gue cuman mastiin aja, " Tunjuk Adit memperlihatkan foto seseorang pada Abu yang tentunya membuat pria itu kaget.

Abu menatap Adit tidak percaya, senyuman kecil terukir membuat keduanya sama-sama senang. Adit tau Abu dari dulu mencari-cari teman kecilnya dengan itu ia cukup senang melihat Abu bisa bertemu denganya lagi, Adit tau sesayang apa Abu pada Lani.

"Thanks bro, " Siang yang bahagia ia bertanya-tanya bagimana caranya ia bertemu dengan dia?

"Abu dari mana aja kamu? " Tanya guru saat Abu masuk kekelas pasalnya dia lama sekali ke perpus.

"Dari perpus bu, "guru wanita itu mengangguk dengan helaan nafas pelan.

"Yasudah cepet duduk, "

"Makasih bu, " Abu duduk tangannya mengambil buku senyuman yang tak luntur dari tadi membuat dirinya jadi semangat. Inikah saatnya ia bertemu pujaan hatinya?

"Ah manisnya, "

"Apa yang salah dengannya? "

"Dia sakit?"

"Ternyata tanpa gue tau dia punya gingsul, " Ucap kaum hawa terpesona dengan senyuman Abu. Layla yang tepat berada di belakangnya mengalihkan pandangannya ke arah bangku Abu.

Ini untuk kali pertama Layla melihat senyuman pria jutek itu, gingsul yang memperindah senyumannya terlihat begitu manis. Layla terlena apa ini dia sangat tampan.

"Laki lo kalo lupa, "beritahu Jeha melihat temanya itu tidak mengedip sama sekali.

Deg

" Apaan sih, "ujar Layla membuat Jeha tidak habis pikir.

"Are you ok Abu? "Tanya guru mematung melihat Abu yang mengeluarkan bukunya tapi tidak papa itu bagus, tapi ia juga penasaran.

"No, mis, "jawab Abu masih dengan dunianya.

Abu mengalihkan pandangannya melihat sekeliling yang dimana sekarang seisi kelas tengah menatapnya membuat senyuman pria itu luntur seketika.

"AHK! " Desahan seisi kelas membuat Layla tidak habis pikir. Dasar nora setampan itukan Abu?
.
.
.
.
.

Ting...

Temuin gue di atap sekolah kalo mau buku lo balik

Gue udah di sini

Layla HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang