~Malam adalah selimut kesunyian untuk menghangatkan sisi yang
kelam dari kejamnya roda dunia.~______________________________________
_______________
______
Pukul 15.00 sudah waktunya untuk sabrina pergi bekerja part time, ia melangkah pergi dari RS tersebut dan segera menaiki ojek dan pergi setelahnya. untungnya ia tak perlu memikirkan pakaian ganti karena ia sudah menyiapkannya sebelum ia berangkat ke sekolah tadi.
Setelah sampai, ia segera masuk ke dalam sebuah cafe tempatnya bekerja itu. terlihat bahwa para pelayan yang lain sedang mengerjakan tugasnya masing-masing, ada yang mempersiapkan meja, mengurus alat-alat dapur, dll.
"Apakah aku terlambat kak?" Tanya sabrina sambil tersenyum.
Mendengar suara itu, semua karyawan cafe yang sedang dilanda kesibukan itu pun menoleh ke arah sumber suara.
"Ohh sabrina, tepat waktu" ujar salah satu karyawan sambil menunjuk ke arah jam yang ada di dinding itu sambil tersenyum.
"Huh tepat waktu apanya, aku yang terakhir sampai..." Ujar Sabrina cemberut dan segera membantu yang lain menurunkan kursi.
"Kau seorang pelajar, wajar saja jika sibuk dengan tugas sekolah. jadi hal ini tidak masalah, yang penting kau tau tanggung jawab mu..."
Sabrina yang mendengar hal itu hatinya tersentuh, ia merasa beruntung bisa bekerja dengan orang sebaik mereka.
"Sudah selesai mengobrolnya?, Ayo sekarang waktunya untuk buka cafe..." Ucap manager yang baru saja datang.
Dan akhirnya kami semua berpencar untuk melakukan tugas masing-masing, sampai akhirnya cafe pun siap dibuka.
Seperti biasa, banyak pengunjung yang berdatangan setiap harinya. Sabrina yang bertugas mengantarkan makanan atau minuman itu pun cukup kualahan.
Pada malam pun sama, cafe tetap saja penuh, banyak pelajar yang hanya sekedar nongkrong ataupun mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dilaptopnya, dan lain-lainnya.Saat sedang mengantarkan makanan ke pelanggan, ia sadar bahwa ada seseorang yang sibuk memperhatikannya sendari tadi, sampai ia menuju meja kasir juga orang itu tetap menatap ke arahnya. Ia memilih abai saja.
Tak lama saat ia berbincang beberapa hal dengan pelayanan yang bertugas di meja kasir, orang tersebut pun akhirnya menghampiri.
"Hey!, cewek nasi goreng kan?" tanya seorang itu.
"nasi goreng?" tanya sabrina kembali.
"Itu lo yang kemarin malam beli nasi goreng kan?, kemarin gue kan juga beli disitu, kita ketemu kan?, lo ngga ingat gue?" Tanya orang itu bertubi-tubi.
Mendengar pertanyaan itu dari lawan bicara, akhirnya Sabrina pun berusaha untuk mengingat kejadian yang dimaksud oleh orang itu.
"Lo cowok moge itu ya?" tanya sabrina ikut memastikan.
"Nah iyaa, gue memang naik motor, Lo ingat gue kan?" Tanya ia lagi.
"Iya gue ingat, ada perlu apa ya?" Tanya sabrina lagi.
"Kenalin nama gue Reynard, dan lo?" Ujar Reynard memperkenalkan dirinya.
"Sabrina" ucap sabrina seadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Senja?
Teen Fiction"Mengapa Senja?" "Indah." Jawabnya seadanya sambil terus menatap kearah langit. "Malam juga ngga kalah indah dan yang pasti lebih lama, sedangkan sunset? cuma sebentar, jadi bikin bahagianya juga sebentar." Suara itu kembali menggeluarkan opini nya...