"Oke kita sepakatin sekarang ya untuk seksi makanan, kebersihan, keamanan, dan acara. Sunghoon, Y/n bagian seksi dekorasi. Jungwoo, Jake bagian keamanan. Ryujin, Haruto, kalian seksi acara ya. Yuna dan Lily, kalian bagian makanan ya. Nanti untuk makanan, dibantu kelas 11 Sains A dan B, untuk dekorasi dibantu kelas 11 jurusan selain Sains. Kelas 10, bantu gotong royong yang kecil-kecil saja."
Lelaki berpostur tubuh tegap dengan wajah yang tegas, mengacungkan tangannya. "Sepertinya aku tidak bisa satu kelompok dengan Y/n. Seksi dekorasi kan tugasnya lumayan berat, kasihan kalau peremempuan, harusnya aku satu tim dengan lelaki juga."
Y/n yang tadi mengantuk tersentak ketika namanya dipanggil, sementara dia tidak tahu apa-apa selama meeting osis sedang berlangsung. Sebab yang ada dipikarnnya saat ini adalah bersiap segera pulang dan tidur.
"Bilang saja masih sakit hati karena ditolak Y/n," cibir Yuna.
Yang membuat ruangan osis gaduh dalam sekejab.
"Aku sudah move on dari Y/n," elak Sunghoon. "Malah kekasihku sekarang lebih cantik dari Y/n."
Y/n memijat pelipisnya. Bisa-bisanya Yuna memancing Sunghoon untuk tahu perasaan lelaki itu dengan menggunakan temannya sendiri.
Wajah Yuna memerah. Hei, siapa yang tidak kesal lelaki yang disukai sudah jadi milik orang lain?
Ya... meski pun Y/n tidak pernah merasakannya.
"Jelas-jelas Y/n lebih cantik!" Yuna bangkit dari tempat duduknya dan menunjuk Sunghoon penuh emosi. "Kau seharusnya berkaca. Sekelas Felix saja ditolak, apa lagi kau."
"Lho apa yang salah denganku? Aku juga tampan," ucap Sunghoon percaya diri. "Attitude ku bahkan lebih bagus dari Felix. Y/n saja menolak Felix karena attitudenya jelek, tapi Y/n menolakku karena ada temannya yang menyukaiku, dan bahkan aku belum tahu itu siapa."
Yuna diam sesaat seperti memutar otak lebih dulu sebelum membalas, "itu hanya alasan Y/n saja. Sebenarnya kau bukan tipenya, tipe dia itu mirip Bright!"
Perasaan Y/n mulai tidak enak. Dia menegakan tubuh di kursi, bersiap-siap.
"Tapi bukannya si anak baru itu mirip Bright?" timpal Soobin yang merupakan penggemar berat film Thailand.
Yuna mengangguk. "Makanya Y/n itu menyukai si murid baru, lelaki seperti Jisung yang perfect!"
Yuna sialan.
Y/n membelalakan matanya. Sementara ruangan berubah hening, karena ucapan Yuna.
Sunghoon mengernyit heran. "Kau kesal karena aku sudah move on dari Y/n?" Lalu lelaki itu tersenyum miring, "atau kesal karena aku bilang kalau aku sudah punya kekasih? Jangan-jangan kau yang dimaksud Y/n ya? Teman Y/n yang suka denganku, jadi Y/n menolakku?"
"Hei-"
Y/n menggenggam tangan Yuna, menaruh telunjuk di depan bibirnya, berisyarat agar Yuna tidak berkata macam-macam dan membuat reputasi Y/n semakin hancur.
Karena nantinya temannya itu akan malu sendiri dan Y/n juga yang repot.
Sudah cukup mendapat gelar barbar. Y/n tak ingin mendapat gelar, si perempuan yang hanya mencintai lelaki yang terlihat sempurna saja. Padahal dirinya belum tentu bisa dibilang perempuan sempurna.
Soobin selaku ketua osis, yang masih berdiri di dekat layar proyektor memperhatikan kondisi sudah tidak kondusif, juga pembahasan rapat sudah selesai.
"Terimakasih untuk hari ini, nanti aku kabarin jika ada rapat lagi."
Akhirnya Soobin menutup rapat tentang pementasan drama yang akan diadakan pada weekend minggu depan.
Pukul 12 siang. Itu yang tertera di jam tangan milik Y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Tell You✔
FanfikceFirst Love Series Book 1 Teen fiction, School Life, Fantasy, Horror, Romance. "Bantu aku menyatakan perasaan padanya. Dan aku janji, tidak akan mengganggu mu lagi." Y/n si gadis indigo yang terjebak permintaan konyol Sullyoon si arwah penasaran yan...