Sejak kecil. Jisung sering muncul di televisi karena ayahnya yang merupakan seleb chef yang cukup terkena. Bahkan ketika masih bayi sampai berumur 8 tahun. Jisung sendiri adalah model majalah untuk anak kecil.
Jisung suka sekali mendapat perhatian. Dulu. Sekali lagi, itu dulu, ketika dirinya masih kecil.
Ketika sudah beranjak remaja. Menjadi pusat perhatian adalah hal yang paling dibencinya.
Harapannya untuk hidup tenang sepertinya hancur, ketika dirinya menjadi pusat rasa penasaran banyak orang karena Y/n yang bahkan hanya baru bicara beberapa kali padanya –itu pun secara tak sengaja-.
"Jadi kau lelaki yang disukain Y/n?"
Jisung menghela napas. Dia menaruh kembali mangkuk berisi mango sticky rice yang sangat ingin dimakannya.
Jisung melihat lelaki di depannya. Felix.
Bagi seisi kantin ini adalah tontonan yang menarik.
"Tidak," jawab Jisung singkat. Ingin kembali menyuap makanannya.
Tapi kembali di gagalkan Felix. "Tapi kau bisa membuat Y/n teriak waktu pertama kali bertemu denganmu. Kan tidak mungkin karena kau seram. Jelas-jelas kau-" Felix melihat Jisung secara teliti sampai Jisung merasa risih sendiri, "-kau lebih tampan dariku," ungkap Felix dengan suara teramat pelan seperti mengakui dengan setengah hati.
"Hah?!" Bahkan Jisung tak mendengarnya.
"Tidak penting," kata Felix. "Intinya kau menyukai Y/n juga atau tidak?"
Jisung ingin menjawab 'tidak' tadinya begitu.
Sampai kedua orang teman sekelasnya datang, yang Jisung kenal bernama Haechan dan Jaemin.
Haechan memegang punggung kursi yang di duduk Felix, kemudian memajukan tubuhnya untuk berbisik di telinga Felix dengan nada sensual. "Memang kenapa kalau Jisung suka sama Y/n?"
Jaemin yang berada di belakang Haechan menepuk dahi, sementara Felix terlonjak kaget sampai menyenggol meja dan membuat mango sticky rice yang belum sempat dimakan Jisung tumpah.
"Kenapa kau yang jawab?" tanya Felix kesal.
"Karena kalau Jisung yang jawab, kau pasti mengajak dia ribut 'kan?"
Felix menaikan alisnya. "Kau kira ini drama? Aku hanya sekadar bertanya aja. Buat apa ribut karena urusan cinta? Memangnya aku sepertimu?" Felix menunjuk seorang lelaki yang duduk di meja paling ujung. "Ribut dengan Renjun karena masalah perempuan."
Brak!
Haechan menggebrak meja yang di tempati Jisung. Wajah lelaki itu memerah seakan ke panasan. Ya, panas seperti kaki Jisung yang terkena tumpahan nasi yang baru matang. Membuat celananya terlihat sedikit 'ambigu' karena santan yang tumpah.
Sebenarnya tak ingin ikut campur sama sekali, sumpah. Hanya karena dia berdiri di tengah keributan sepertinya orang lain menganggap berbeda.
Rasanya banyak mata yang menunggu ucapan dari Jisung.
Jisung menghela napas sesaat. "Aku benar-benar tidak peduli dengan kalian berdua yang bertengkar. Aku berdiri bukan untuk membela salah satu antara kalian. Aku hanya mau ke UKS untuk ganti celanaku yang basah karena ulah kalian berdua." Jisung menunjuk celananya yang basah karena kuah santan dari mango sticky rice yang belum masuk ke mulutnya.
Felix meminta maaf. Sementara Haechan segera melepas jaketnya dan melingkarkan jaket itu di pinggang Jisung.
Uh, ini sangat menggelikan bagi Jisung. Begitu juga para lelaki di kantin, tapi sepertinya Haechan menganggap hal yang biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To Tell You✔
Fiksi PenggemarFirst Love Series Book 1 Teen fiction, School Life, Fantasy, Horror, Romance. "Bantu aku menyatakan perasaan padanya. Dan aku janji, tidak akan mengganggu mu lagi." Y/n si gadis indigo yang terjebak permintaan konyol Sullyoon si arwah penasaran yan...