Police Soul [Criminal Investigation]

Bab 43

Lokasi Nancheng Technical College berada di kawasan pengembangan baru, yaitu dua arah dari kota universitas terkenal. Bahkan tidak ada lampu jalan di jalan menuju sekolah tersebut. Jalan yang gelap dan lebar dapat dengan mudah mengingatkan orang akan suatu hal yang aneh.

Sekali melewati jarak ini dan memasuki zona pengembangan akan lebih baik. Meski tidak ada orang atau mobil di jalan tersebut dan tingkat okupansi masyarakat tidak tinggi, namun tetap terbilang populer. Mobil polisi berhenti di luar gerbang kampus teknik. Su Yan menurunkan jendela kursi pengemudi dan bernegosiasi dengan penjaga keamanan di pintu.

Ketiga satpam yang ada di bilik satpam semuanya laki-laki berusia di atas lima puluh tahun. Yang keluar mungkin belum pernah melihat pertarungan seperti ini sebelumnya. Selain itu, postur polisi di dalam mobil cukup mengintimidasi, jadi sekilas, setelah mendapat sertifikat, tiang mobil diangkat dan dilepas.

Karena perguruan tinggi teknik menempati lahan yang kecil, kemungkinan lokasinya tidak dipilih dengan baik pada saat pertama kali dibangun sekolah tersebut. Konon, setelah semua ruang kelas dan bangunan terkait lainnya dibangun, ternyata tidak ada ruang untuk membangun asrama, jadi kemudian disetujui di seberang jalan, menggali tanah dan membangun asrama di sana. Dengan cara ini, ruang pengajaran dan ruang tamu benar-benar terpisah. Saat ini gelap gulita, dan para siswa dengan sendirinya kembali ke asrama. Seluruh kampus kosong, hanya berjarak belasan meter dari pinggir jalan. Lampu jalan redup yang tidak berfungsi dengan baik memungkinkan visibilitas di jalur yang berkelok-kelok.

"Teruslah mengemudi kembali." Jiang Li duduk di kopilot dan memerintahkan: "Beberapa bulan yang lalu, sebuah pabrik di belakang sekolah bangkrut. Setelah beberapa pemikiran, Perguruan Tinggi Teknik mengambil alih tanah tersebut dan menggunakannya untuk perluasan sekolah. Mengatakan bahwa stadion dalam ruangan yang baru dibangun adalah yang terbesar di seluruh Kota Nancheng."

"Tampaknya Perguruan Tinggi Teknik ingin meningkatkan dari perguruan tinggi ke tingkat kedua. Sebelumnya, dekan kuliah di universitas tingkat dua di seluruh negeri bertukar pengalaman, tapi menurutku tidak semudah itu.." Xiang Yang menjelaskan dengan gigi terbuka di kursi belakang.

Mereka mengetahui hal tersebut karena belum lama ini terjadi sesuatu di lokasi pembangunan stadion yang diperluas, dikatakan tidak adanya pengamanan dan seorang pekerja terjatuh dari ketinggian pada saat proses pembangunan dan menjadi lumpuh. Gugatan dengan kontraktor. Departemen konstruksi kota mengeluarkan beberapa sanksi ke lokasi konstruksi setelah kejadian tersebut, dan pekerjaan telah ditangguhkan selama beberapa hari. Jadi setelah semua perhitungan, Liu Zhou akan memilih tempat ini daripada asrama. Stadion di sini juga jauh dari area pengajaran, dan terdapat sebuah bukit di tengahnya. Dengan terhentinya pekerjaan, tidak ada yang akan pergi ke sana siang dan malam, menjadikannya tempat yang sangat baik dan rahasia untuk melakukan kejahatan.

Ckiitt-

ban mengeluarkan suara agak keras saat direm Su Yan memarkir mobil di bawah bukit dan semua orang keluar dari mobil. Karena gedung olah raga di belakang belum selesai dibangun dan belum dibangun jalan pendukungnya, saat ini yang ada hanya jalan setapak buatan manusia di atas tanah menuju lokasi pembangunan di seberangnya.

"Itu mobil Yan Fei." Begitu Su Yan turun, dia melihat sebuah mobil hitam diparkir di tepi jalan sekitar seratus meter jauhnya. Karena Yan Fei selalu mengemudikan mobil ini, dia melihatnya sekilas dan mengenalinya.

"Cai Bao dan Xiao Ding, kalian berdua pergi ke sana dan lihat apakah ada sesuatu yang terjadi di dalam mobil dulu." Jiang Li mengangkat dagunya ke arah itu: "Aku dan orang-orang lainnya akan pergi ke lokasi konstruksi untuk mencari seseorang."

"Baik!" Jawab Cai Chengji, dan sambil berjalan menuju mobil bersama Ding Kaiyue, dia bergumam: "Bodoh sekali, bukankah dia mengatakan bahwa dia tidak mengenal Liu Zhou? Dia menyetir sendiri ke tempat seperti ini secara sukarela meskipun dia tidak mengenalnya? Jelas sekali dia menipu kami!"