Police Soul [Criminal Investigation]

Bab 48

"...Jika kamu tidak keberatan..." Su Yan tidak punya pilihan selain mengambil tisu dan hendak menggosok mulut botol ketika sebuah tangan besar terulur dari kiri dan mengambil botol itu.

Setelah Jiang Li dengan cepat meneguk dua teguk, dia meletakkan botol air yang hampir habis di sisinya: "Aku akan pergi ke supermarket nanti dan membeli dua botol lagi." Su Yan tertegun selama dua detik, lalu setuju dan melanjutkan.

Makan sepotong roti yang sobek dan tidak berbentuk.

Zhao Jiamu duduk di belakang, mengamati seluruh interaksi antara kedua orang itu, matanya berkedip-kedip, tidak tahu apa yang dia pikirkan. Setelah mobil kembali hening, dia akhirnya berbicara: "Yanyan, aku benar-benar tidak menyangka kita akan bertemu lagi dalam keadaan seperti ini. Kamu tahu, awalnya aku mengira kamu tidak tahu bagaimana caranya masuk ke dalam industri ini."

Dia masih ingat penampilan histerisnya dulu, dan dia juga tahu bahwa keluarga Su Yan memiliki latar belakang yang baik, jadi dia sangat terkejut saat melihatnya hari ini.

"Yah ..." Su Yan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya dan menjawab dengan samar. Dia tidak ingin mengobrol dengannya, jadi sikapnya sedikit dingin.

"Tetapi aku benar-benar tidak menyangka bahwa anak kecil yang menangis setelah kelas pelatihan fisik kini telah menjadi polisi kriminal yang berkualitas." Zhao Jiamu tampaknya tidak peduli dengan sikapnya dan masih sangat banyak bicara. : "Yanyan, kamu sudah benar-benar dewasa."

"Semua orang harus tumbuh dewasa. Ini bukan hal yang mengejutkan atau menyedihkan." Setelah Su Yan menelan roti di mulutnya, dia merasa sedikit tersedak dan panik, jadi suasana hatinya tidak tidak terlalu bagus, dan dia benar-benar tidak menyukai kenangan steril seperti ini di antara 'kenalan', jadi dia meletakkan rotinya dan melihat ke belakang sedikit: "Sepertinya aku sudah lama tidak bertemu senior, dan aku tidak menyangka sekarang kamu sangat..." Dia terdiam, seolah mencari kata sifat yang cocok, dan setelah beberapa detik melanjutkan: "Nostalgia."

Sejujurnya, tidak jelas seberapa besar kasih sayang keduanya pada awalnya, tapi sekarang mereka hanya memperlakukan satu sama lain sebagai teman sekolah, bukankah mereka bisa akur? Dan meskipun Zheng Hui-lah yang pertama kali memaksa keduanya untuk putus, terlihat bahwa dalam benak orang ini, pemilik aslinya tidak sebaik harga dirinya. Bahkan saat mereka putus. Pemilik aslinya menunggu di depan pintu unit magangnya selama beberapa hari tanpa menunggu perubahan hati. Bahkan orang ini menolak keluar menemuinya. Padahal pemilik aslinya hanya ingin untuk meminta maaf padanya dan tidak bermaksud mengganggunya.

Meskipun dia mengatakannya dengan lebih bijaksana, bagaimana mungkin Zhao Jiamu tidak mendengar arti ingin terputus dari masa lalu dalam kata-katanya? Dia adalah pria yang cerdas, jadi dia mengubah topik pembicaraan dengan cara yang sopan: "Tidak ada yang salah dengan menjadi nostalgia. Sekarang aku bekerja, aku masih merasa bahagia saat masih sekolah. Aku pikir aku hanyalah seorang anak muda yang populer di akademi kepolisian, kan? Lihatlah bagaimana kehidupan telah menghancurkanku selama bertahun-tahun. Aku bahkan tidak bisa dianggap sampah." Kata-katanya sangat jelas. Itu tidak menonjolkan diri dan mencela diri sendiri. Meskipun benar bahwa dia sekarang tidak semuda dan bersemangat seperti ketika dia masih di sekolah, dia masih memiliki temperamen unik yang telah terakumulasi selama bertahun-tahun, dan stabilitasnya menambah sedikit pesona.

Melihat bahwa dia tidak terus menyebutkan masa lalu di antara mereka berdua, melainkan berbicara tentang masa sekolah mereka, ekspresi Su Yan sedikit melembut. Dia tidak secara khusus menargetkan Zhao Jiamu. Bertahun-tahun telah berlalu, tidak hanya untuknya, tapi juga untuk pemilik aslinya, untuk saat ini sudah tidak masalah lagi.

Kemudian dia mengobrol sebentar, dan topiknya berangsur-angsur beralih dari kehidupan sekolah ke sepulang kerja: "Senior, apakah kamu datang ke sini sendirian kali ini?"