03.

303 43 11
                                    

Sudah terhitung satu minggu yang lalu jihoon tinggal di tempat ini sebagai seorang tuan muda. dan kini ia di bingungkan dengan warna rambut coklatnya yang  sepenuhnya telah memutih. Apa jihoon menua ? Tapi kemarin jeonghan baru saja bilang jika usia jihoon baru menginjak tujuh belas tahun, tidak mungkin kan uban tumbuh di rambut nya sebanyak ini ? Di usia tujuh belas tahun pula.

Eh

Tapi jika di perhatikan lebih lama, rambut putih tidak buruk juga. Jihoon bahkan terlihat seperti pangeran es sekarang, warna putih pada rambut nya membuat jihoon terlihat lebih keren, astaga jihoon suka warnanya.

" Jeonghan lihatlah warna rambut ku, keren kan ? " Pamer jihoon pada pria cantik itu.

Jeonghan yang di panggil segera menoleh dan mendapati jihoon tengah berpose mengangkat kedua tangannya membentuk hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeonghan yang di panggil segera menoleh dan mendapati jihoon tengah berpose mengangkat kedua tangannya membentuk hati. astaga ingatkan jeonghan bahwa jihoon adalah majikannya, tangannya sudah gatal ingin bertengger di pipi gembul milik sang tuan muda, mencubit kedua pipi putih itu dengan gemas.

" Oh warnanya sudah memudar ya, sini biar saya bantu warnai lagi tuan muda," Ucap jeonghan setenang mungkin.

Sejujurnya jeonghan tidak rela jika tuan mudanya itu mewarnai rambut nya lagi, menyembunyikan rambut putihnya yang cantik itu. namun mengingat jihoon yang sangat amat mencintai pangeran soonyoung, sehingga dengan rela menutupi warna asli rambutnya, mau tak mau jeonghan harus menuruti perintah tuan mudanya untuk mewarnai rambutnya mengikuti warna yang pangeran sukai.

" Mau di warnai, Kenapa ? Bukankah warna putih terlihat keren ? "

Jihoon bingung karena rambutnya akan di warnai dengan warna lain oleh jeonghan, sedangkan jeonghan tak kalah bingung mendengar perkataan sang majikan.

Bukankah tuan mudanya ingin mengikuti selera pangeran ? Kenapa sekarang enggan mengubah warna rambut nya ? Padahal dulu jika memudar sedikit saja jihoon akan mengomel dan meminta jeonghan untuk mewarnai rambutnya sesegera mungkin.

" Tuan muda.."

" Jeonghan panggil aku jihoon saja, aku sekarang temanmu dan kau temanku, tidak ada perbedaan kasta di antara kita," potong jihoon.

Jeonghan terdiam, perubahan pada tuan mudanya begitu drastis, tidak ada lagi jihoon yang arogan, sombong dan egois jihoon yang sekarang begitu berbeda dari jihoon yang dulu, seratus delapan puluh derajat berbeda.

Jeonghan tau jika Jihoon memang kehilangan ingatannya, tapi Jeonghan tidak menyangka jika sifat-sifat buruk jihoon juga ikut menghilang bersama ingatannya, haruskah jeonghan bersyukur ?

" Tapi tuan muda.."

" Ini perintah bukan permintaan," tegas jihoon membuat jeonghan mau tak mau menganggukkan kepalanya.

" Jadi katakan kenapa kau ingin mewarnai
rambut ku ? " Tanya jihoon. Kini kedua tangannya sudah berada di depan dada menuntut penjelasan pada temannya itu.

Tunggu sebentar !

Bukankah seharusnya jeonghan yang bertanya seperti itu ? Kenapa tuan mudanya itu bersikeras mewarnai rambutnya dengan warna favorit pangeran. sekarang malah ia yang harus
di interogasi.

" Bukannya jihoon sendiri ya yang meminta ku untuk mewarnai nya ? " Sela jeonghan gugup, terutama saat pertama kalinya ia menyebut nama panggilan tuan mudanya.

Jihoon bergeming.

Benarkah ia yang meminta ? Astaga tentu saja bukan !  Yang meminta jeonghan untuk mewarnai rambutnya tentu saja pemilik asli tubuh ini. Oh jihoon kenapa bisa lupa sih !

" Benarkah ? Kalo begitu mulai sekarang jangan pernah mewarnai rambut ku lagi,"

Jeonghan mengangguk setuju. Sejujurnya dari awal ia juga tidak menyukai jika jihoon menutupi warna cantik pada rambutnya, jika pangeran benar-benar menyukai tuan mudanya ia tidak perlu melihat warna apapun pada rambut tuannya, akan tetapi cinta tuan mudanya bertepuk sebelah tangan, karena itu jihoon mewarnai rambut nya dengan warna coklat, karena coklat adalah warna favorit putra mahkota.

" Tapi bagaimana Dengan tujuan mu untuk menarik perhatian pangeran ? "

Mata jihoon membulat sempurna.

Kenapa jadi bawa-bawa pangeran sih ? Jihoon kan jadi teringat kembali nasibnya yang menjadi kandidat calon istri putra mahkota, astaga dia kan dulunya seorang ksatria, kenapa jadi malah beralih posisi sebagai calon istri putra mahkota sih.

" Menarik perhatian bagaimana ? Maksud mu menggoda begitu ? " Jihoon merinding seketika.

Jeonghan tergelak puas, astaga kenapa jihoon bisa selucu ini, jihoon membayangkan apa sih sampai menggelengkan kepalanya begitu keras.

" Bukan menggoda jihoon-ah, tapi kau sangat menyukai pangeran sampai-sampai kau mewarnai rambut mu dengan warna favoritnya, pangeran soonyoung menyukai seseorang yang memiliki rambut coklat, katanya manis," jelas jeonghan.

Jihoon hampir tersedak ludah nya sendiri, mewarnai rambutnya hanya karena ingin menarik perhatian pangeran ? Dan ingin di bilang manis karena memiliki rambut coklat seperti yang pangeran suka, oke ingatkan jihoon untuk menghindari apapun yang berkaitan dengan warna coklat, mulai saat ini jihoon akan katakan tidak pada warna coklat.

" Baiklah cukup jeonghan, mulai saat ini jauhkan semua warna coklat dari ku dan biarkan rambut ku berwarna putih seperti ini,"

" Tapi jihoon warna putih sangat mencolok di kerajaan ini, dan hanya satu orang yang memilikinya, dua orang termasuk kamu," jelas jeonghan.

" Siapa ? " Tanyanya penasaran.

" Min yoongi,"

" Siapa dia ? "

Jeonghan tersenyum.

" Penyihir kerajaan."

" Penyihir ? "

Min yoongi penyihir ?

Min yoongi penyihir ?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

.

Next

My Queen is a Knight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang