Jihoon mati dalam peperangan sebagai seorang ksatria, namun ia hidup kembali sebagai seorang pemuda cantik yang memiliki postur tubuh kecil berbanding balik dengan tubuhnya sebagai seorang ksatria di kehidupan sebelumnya.
Jihoon menatap pantulan dirinya di depan cermin. sungguh ia tidak bisa berkata-kata sekarang. kenapa pula ia harus terjebak didalam tubuh kecil nan pendek bagai kurcaci,apa-apaan dengan wajah manis bak perempuan ini, dan kulitnya, kenapa ia harus memiliki kulit seputih dan semulus bayi. apakah dewa salah menaruh roh nya, atau karena usia jihoon yang terbilang muda, ya mungkin Karena usianya yang masih muda, ngomong-ngomong berapa usianya sekarang ?
" Hei kau !! " Jihoon menunjuk seorang pemuda yang kini tengah sibuk menata barang-barang di kamarnya," apa kau tahu berapa usiaku sekarang ? " Tanya jihoon.
Pemuda yang memiliki paras cantik itu terdiam, lalu sebuah senyuman manis tiba-tiba menghiasi wajah cantik nya.
" Tujuh belas tahun tuan muda ? "
Mata jihoon membulat sempurna, tujuh belas tahun dengan postur tubuh sekecil ini ? Yang benar saja, apa dewa menghukumnya dengan menjadikan jihoon sebagai pemilik tubuh mungil ini,apa jihoon pernah melakukan kesalahan di kehidupan sebelumnya, seperti nya tidak, tapi kenapa ia terperangkap di dalam tubuh kecil nan pendek ini.
" Tujuh belas tahun ? Kau pasti bercanda, iyakan ? Usiaku sekarang pasti sepuluh tahun atau mungkin dua belas tahun,"
Pelayan itu mengernyit heran, sejak kapan pula tuan mudanya bertingkah aneh seperti ini, dokter memang mengatakan bahwa jihoon mengalami amnesia,tapi jeonghan tidak berfikir bahwa amnesia tuan mudanya separah ini, bahkan mengutuki ukuran tubuhnya sendiri ?
" Tuan muda memang berukuran seperti ini ? Apa yang salah ? " Tanya jeonghan kebingungan.
Jihoon menggeleng panik," tidak, aku tidak sekecil ini, kau tau aku setinggi mu, tapi aku lebih berisi dan otot-otot di tubuh ku besar,aku seorang ksatria,"
Pria berparas cantik itu terdiam,tak tau harus membalas bagaimana perkataan tuan mudanya, Seorang ksatria ? Bahkan tuan mudanya itu tidak pernah memang pedang sekalipun, ksatria dari mana pula.
" Siapa namamu tadi ? " Tanya jihoon.
" Yoon Jeonghan tuan muda,"
Yoon jeonghan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon memijat pelipisnya frustasi,lalu menatap pemuda cantik itu dengan serius,kedua tangannya kini mencengkram kedua bahu jeonghan namun tidak terlalu kuat.
" Jeonghan-ah, aku tidak tahu harus mulai dari mana ? Tapi percayalah aku ini seorang ksatria di kehidupan sebelumnya, tapi kenapa tubuh ku yang besar di tukar dengan tubuh kurcaci ini jeonghan-ah," rengek jihoon.
Jeonghan ingin tertawa akan tetapi melihat tuannya yang frustasi akan ukuran tubuhnya membuat jeonghan menutup kedua bibirnya dengan rapat,namun tak di pungkiri jika bahunya bergetar hebat karena tawa yang di tahannya Sedari tadi.
" Tuan muda, saya tahu anda kehilangan ingatan anda sekarang,tapi saya tidak menyangka akan separah ini, bahkan anda tidak mengingat ukuran tubuh anda sendiri ? " Ujar jeonghan.
Jihoon memegangi kepalanya, sebenarnya bukan ingatannya yang hilang tapi tubuh kecil inilah yang bukan miliknya.
" Tuan muda saya ragu jika ingatan anda belum pulih anda akan di diskualifikasi dari kandidat calon istri putra mahkota,"
" Calon istri ? "
Rahang jihoon jatuh mendengar perkataan yang Baru saja di katakan oleh pelayan nya itu, calon istri putra mahkota ? Yang benar saja, dari menjadi pemimpin kastria yang paling gagah beralih menjadi pemainsuri putra mahkota, ah jihoon tidak bisa membayangkan jika dirinya berada di samping putra mahkota sambil melambaikan tangan ke arah rakyatnya, membayangkan nya saja sudah membuat jihoon merinding.
" Aku akan mengundurkan diri dengan sukarela jeonghan "
Jeonghan menatap kaget pada tuan mudanya, mengundurkan diri secara suka rela, tuannya tidak akan melakukan hal semacam ini, ia tahu tuan mudanya sangat mencintai pangeran, terobsesi malahan.
" tuan muda anda yakin ? Bukankah ini yang Anda nanti-nanti kan ? Saya tau anda mengalami amnesia tapi anda tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini," Ucap jeonghan.
Kesempatan ?
Ini yang di nanti-nanti pemilik tubuh asli ? Yang benar saja.
" Maksud mu jeonghan, aku menantikan hari di mana aku bersaing dengan putri-putri kerajaan untuk mendapatkan hati putra mahkota ? "
Jeonghan mengangguk mantap.
" Anda sangat mencintai pangeran soonyoung tuan muda, anda selalu mengirimi nya surat meski sang pangeran tidak pernah membalas satupun surat yang anda kirim,"
Mendengar itu jihoon mengerti, maksudnya cinta pemilik tubuh sebelumnya bertepuk sebelah tangan pada putra mahkota ? Jadi putra mahkota tidak mencintainya ? Oh itu adalah sesuatu yang bagus bagi jihoon, jadi ia tidak perlu repot-repot menyusun rencana untuk membuat putra mahkota tidak menyukainya.
" Oke, kapan kita akan ke istana jeonghan-ah,"
" Dua Minggu lagi tuan muda," jawab jeonghan.
Baiklah sesampainya jihoon di istana dia akan menyusun strategi untuk menjadi ksatria, masa bodoh dengan pangeran konyol yang tidak menyukainya, jihoon tidak peduli.