𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 ° 𝟕

590 66 9
                                    

°𝑰𝒎𝑴𝒐𝒓𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒊𝑿𝒊𝒓°

      Sepekan berlalu, kondisi Jaemin terakhir kali membuatnya harus tertidur lagi dalam tabung bioprotein yang beberapa minggu ditinggalkannya. Layaknya sebelum terjadi kejadian itu, Jeno tetap berada dilaboratoriumnya bak rumah miliknya sendiri seperti hari-hari biasa.


Seseorang datang bersama dua polisi yang menyamar sebagai bodyguard untuk memberikannya sesuatu.

“Ini adalah barang yang kau pesan. Aku mendapatkannya dengan susah payah. Jadi kau harus memberi lebih banyak dari biasanya. Semua akan menjadi bahaya jika kau tidak berhati-hati.”

“Aku tau. Aku akan membayarmu dua kali lipat begitu keluar dari sini. Awasi saja rekeningmu.”

Dua pria bodyguard yang ada dibelakangnya saling melirik satu sama lain tapi tetap pada posisinya. Hanya berhubungan komunikasi melalui mata.

“Kali ini benar-benar kau harus menjaganya, barang ini tidak mudah, Jeno.”

“Kau urusi saja dirimu sendiri. Tak perlu mengkhawatirkan aku. Aku tau apa yang aku lakukan, Hyunjin.”

Hyunjin mendesah keras. “Para polisi itu sudah mengendus, jika ini tercium hukum dan mereka bergerak maka.... matilah kita.” mengusak rambutnya seperti orang frustasi, Hyunjin berdiri dari duduknya. “Sudahlah, yang penting uangku banyak. Kau jangan menghubungiku untuk sementara.”

Jeno mengangguk. “Jaga dirimu.”

Begitu selesai begitu pula transaksi mereka berakhir. Hyunjin adalah orang yang selama ini membantunya mendapatkan beberapa barang ilegal dari seluruh penjuru dunia untuk menyukseskan penelitiannya. Tidak munafik, julukan ilmuwan gila bukanlah tanpa alasan. Baik dari dunia bawah maupun pelelangan hanya Hyunjin-lah yang bisa menembusnya. Tiket masuk pelelangan, akses ketempat-tempat terlarang juga seperti kali ini, barang yang disimpan sebagai harta karun negara. Menduplikatnya memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin.

Salah seorang polisi yang menjadi bodyguard Hyunjin melirik pria itu begitu masuk ke dalam mobil. “Hanya masalah waktu saja, barang itu ketahuan asli ataupun palsu.”

Hyunjin mendengus “Selama kalian tutup mulut, semua akan aman.” Ponselnya bergetar menandakan pesan masuk. Setelah melihatnya dia tersenyum lebar hingga ke mata membuat dua polisi didepannya itu bergidik ngeri.

Namun mereka ikut tersenyum dan mulai tertawa begitu Hyunjin memamerkan apa yang tertera diponselnya. Nominal uang yang fantastis kini berada dalam rekening bank miliknya.

“Aku rasa dia orang yang murah hati.”

“Benar, tidak salah kita bertransaksi dengannya.”

“Tentu saja, itulah yang membuat kami berteman selama ini.”

𝐼𝑚𝑀𝑜𝑟𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑙𝑖𝑋𝑖𝑟

      “Apa itu?” Mark menunjuk benda yang Jeno pegang. Terbungkus rapi dengan kresek hitam yang menurutnya mencurigakan. Bukan makanan, Mark yakin itu.

Tapi Jeno tidak menjawab atau merespon, malah melihat kalender yang berada diatas meja kerjanya. Dia mencoret-coret sesuatu dengan spidolnya lalu menuliskan beberapa kata diatasnya.

𝕀𝕞𝕞𝕠𝕣𝕥𝕒𝕝 𝔼𝕝𝕚𝕩𝕚𝕣 [ℕ𝕠𝕞𝕚𝕟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang