𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 ° 𝟏

1.7K 124 29
                                    

٩(๑・ิᴗ・ิ)۶𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶٩(・ิᴗ・ิ๑)۶°𝑰𝒎𝑴𝒐𝒓𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒊𝑿𝒊𝒓°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

٩(๑・ิᴗ・ิ)۶𝙷𝙰𝙿𝙿𝚈 𝚁𝙴𝙰𝙳𝙸𝙽𝙶٩(・ิᴗ・ิ๑)۶
°𝑰𝒎𝑴𝒐𝒓𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒊𝑿𝒊𝒓°

Lee Jeno
      Pria tua kolot dingin, kaku dan angkuh itu selalu berpikir bahwa semua hal yang ada di dunia ini bisa digenggam dengan mudah.
Termasuk hidup dan mati seseorang.

Bagi orang lain, dia hanyalah ilmuan gila yang mencoba untuk membangkitkan kematian kekasihnya.

Na Jaemin.

Seseorang yang dicintai?
ternyata orang sepertinya bisa juga mencintai hingga sedalam itu.

Sungguh mencengangkan.
Tak dapat dipercaya.


**

      Menapaki lorong berlantai marmer mulus tanpa hambatan, sesuai jalur yang dihapalnya diluar kepala. Pria tampan berhidung mancung meski diusia tak lagi muda itu dengan santai membalas sapaan dari para juniornya hanya dengan anggukan kepala tanpa bersuara seperti biasa.


“Jeno-ya, apa kabar?” seorang pria manis dengan nametag Lee Haechan yang memakai jas Lab sama, menyapanya dengan riang.

“Baik.”

Pria manis itu hanya mengangkat alisnya sebentar lalu mengangguk pelan. Kemudian berjalan cepat mendahului Jeno untuk menyapa pria tampan lain dengan ciri alis camar yang tadi terlihat olehnya dari kejauhan.

“Morkliiiii....... apa kabwaaaarrrr?”

“Aku baik. Hari ini kau terlihat senang. Apa ada sesuatu yang menarik?” Si dominan membalas dengan mengusak rambut pria gembul itu penuh sayang.

“Tentu. Aku senang karna melihatmu.” Para manusia yang mendengar ucapannya merotasikan mata akan adegan lovey-dovey yang pastinya akan terjadi SEPERTI BIASANYA. Kedua pria tua yang saling menyayangi itu selalu memperlihatkan kemesraan mereka kapanpun –dimanapun mereka berada.

Mengabaikan hal itu, Lee Jeno memilih melanjutkan perjalanan menuju tempatnya bertemu ‘seseorang’.

Tangannya mengoperasikan komputer yang terhubung dengan kapsul berisi- manusia yang diselubungi cairan berwarna biru kehijauan yang menyala terang dengan beberapa kabel menempel didada dan punggung juga hidung. Masker oksigen NRM membungkus rapi hidungnya.

“Kau masih belum menyerah?” seorang pria manis yang merupakan temannya yang lain menyapa dengan bersendekap dada bersandar pada pintu ruangan serba putih itu.

𝕀𝕞𝕞𝕠𝕣𝕥𝕒𝕝 𝔼𝕝𝕚𝕩𝕚𝕣 [ℕ𝕠𝕞𝕚𝕟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang