𝕀𝕞𝕞𝕠𝕣𝕥𝕒𝕝 𝔼𝕝𝕚𝕩𝕚𝕣 [ℕ𝕠𝕞𝕚𝕟]

𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 ° 𝟗 [ 𝔼𝕟𝕕 ]

°𝑰𝒎𝑴𝒐𝒓𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒊𝑿𝒊𝒓°

      Di tahan?

Hahaha. Jeno tertawa mencemooh.
Jadi, sudah ketahuan ya? Bukannya dia tidak memprediksi hal ini sebelumnya. Tapi seharusnya menunggu dia untuk pulih.

Ini sudah masuk keranah hukum dan hakim memberikan jangka waktu untuknya memulihkan diri agar bisa ikut prosedur yang sudah berlaku. Dengan syarat dia akan diawasi kemanapun dan dimanapun. Terdengar seperti tahanan rumah.

Bukan itu yang dikhawatirkannya.
Tapi–

Jaemin.

Hanya satu nama itu yang membuatnya memikirkan banyak hal dalam satu waktu.

Dia tidak takut akan dinginnya lantai penjara yang akan membelenggunya. Yang ditakutkan, bagaimana dengan Jaemin selanjutnya. Adakah yang akan merawatnya sebaik dirinya.

“Dia mencarimu.” Pesan yang dikirim Guanlin beberapa waktu yang lalu.

“Apa kabarmu, sayang?” Jeno masih belum bisa bergerak leluasa. Kakinya masih terasa terbakar jika obat bius yang dipakai habis, dan itu jelas menyulitkan tubuh tuanya. Dadanya juga berdetak tidak normal, kepalanya pening luar biasa. Racun ular memang benar-benar sangat hebat.
“Aku juga ingin bertemu denganmu.”

Terkekeh sinis memandang langit-langit kamar, dia terpaksa mengingat kembali ingatan masa lalunya akibat mimpi yang sudah lama diabaikannya.

Masa lalu tentang dia, Jaemin.. dan Eric. Saudara kembarnya.

Guanlin tak tau-menau mengenai siapa tunangan Jaemin. Yang ia tau hanya berasal dari keluarga Lee. Hal yang akan disampaikan Jaemin dan perkenalan antara kekasih dan sepupu. Tapi sebelum pertemuan mereka, kecelakaan yang terjadi seolah menghalangi.

Dua hari setelah tabrakan maut itu, Eric meninggal. Karena truk yang ditabraknya akibat dorongan mobil Jeno melintas sisi pengemudi. Dia terjepit, meski bisa diselamatkan tapi dia juga terluka banyak setelah berkelahi dengan Jeno. Luka dalam yang diderita membuat harus berpisah dengan dunia.

Sedang Jaemin mengalami koma dalam waktu yang panjang seperti enggan menampakkan kehidupan setelah ditinggal pergi oleh Eric.

Dan Jeno yang sempat mengalami luka-luka berhasil selamat setelah menjalani lima bulan perawatan rumah sakit. Orang tuanya histeris akan kematian Eric. Sebagai orang tua, mereka tidak bisa begitu saja melepas Jeno meski harus merelakan anaknya yang lain. Apalagi kini hanya Jeno anak mereka satu-satunya. Namun akan bayang tingkah Eric membuat mereka tak lagi memandang Jeno seperti sebelumnya.
Orang tuanya menjadi lebih dingin.

Hingga hanya Jaemin yang tersisa sebagai tujuan hidup pria itu.

Dia melakukan segala upaya agar Jaemin tetap berada didekatnya. Bahkan dia beralih menjadi ilmuwan seperti apa yang digaungkan jika menyebut namanya.

“Besok. .

Aku akan menemuimu. Aku sudah sangat merindukanmu.” Selalu.

Dalam sakitnya yang tertahan, dia jatuh tertidur.

𝐼𝑚𝑀𝑜𝑟𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑙𝑖𝑋𝑖𝑟

Dalam tabungnya Jaemin meronta, seluruh tubuhnya terasa ngilu dan menggigil. Bioteknologi yang biasa digunakan Jeno disuntikkan Mark melalui selang yang terhubung dengan pembuluh darahnya, namun tidak ada kemajuan berarti.

Jeno datang dengan kursi roda yang didorong dan dijaga dua orang polisi. Salah satu tangannya diborgol. Mendapati itu, Mark mendengus. Memangnya dengan kondisi seperti itu Jeno bisa lari kemana.