𝒄𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 ° 𝟖

580 57 11
                                    

°𝑰𝒎𝑴𝒐𝒓𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒍𝒊𝑿𝒊𝒓°

Flash back ••

      Setelah pertemuan pertama mereka meneduh ditempat yang sama saat hujan, tidak ada lagi hari istimewa yang teringat. Waktu berlalu dengan begitu saja.

Tiba-tiba..

Seseorang disambut hangat dalam rumahnya. Orang itu diperkenalkan sebagai kekasih saudaranya. Sang tuan rumah menyukainya tentu saja, perangai sopan juga kalem tapi riang bisa menambah keceriaan didalam rumah. Kecuali satu orang.

“Kau mau kemana, Jen?”

“Aku ada janji.”

“Kencan?”

“Tidak. Hanya keluar sebentar mengambil sesuatu.”

“Oh.” Eric yang sedang menalikan tali sepatunya teringat akan sesuatu.
“Tunggu!” Jeno sudah akan pergi, berhenti begitu Eric meneriakinya dan dia menoleh kebelakang.

“Ada apa?”

“Bisa aku minta tolong?”

“Tidak.” Jeno berjalan kembali. Tapi lengannya kembali ditahan.

“Ayolah. Tolong jemput Jaemin-ku ya? Dan berikan ini. Aku tidak bisa menjemputnya karna harus menjemput ayah dan ibu dibandara.” Eric memberikan sebuah payung berwarna pink. Jeno hanya mendengus keras. “Dia berada di Balai kota sedang praktek. Terima kasih. Dah.” Eric buru-buru pergi ke arah mobilnya terparkir dengan berlari kecil sambil melambaikan tangannya tersenyum mengabaikan gerutuan Jeno.

“Kenapa juga harus aku! Dia bisa pulang sendiri.” Namun kata-katanya hanya tertelan angin yang berhembus karna mobil Eric melaju.



♣︎♣︎𝐼𝑚𝑀𝑜𝑟𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑙𝑖𝑋𝑖𝑟♣︎♣︎

      “Terima kasih, Jeno.” Jaemin memberikan senyuman terbaiknya. Yang sejujurnya dia agak takut dengan pria itu. Eric yang terkesan seperti pria playboy tapi ramah, sedang Jeno terkesan sangat dingin dan pendiam. Diawal perkenalan dengan keluarga kekasihnyapun Jaemin tidak banyak berinteraksi dengan Jeno.

Tapi Jeno selalu mengawasi tiap gerak-geriknya. Dia tidak suka orang baru yang dengan seenaknya hadir.

Senyuman itu lagi.
Tanpa sadar, Jeno menaikkan sudut bibirnya sekilas.
“Selamat malam, Jeno.”

Entah Jeno menyadarinya atau tidak, setiap kali Jaemin datang kerumahnya dia selalu memperhatikan pria itu.

“Apa kabar, Jeno?”

“Bagaimana harimu, Jeno?”

“Kau suka itu?”

Bahkan Jeno sampai berpura-pura menyukai kue yang menjadi langganan Jaemin di Cafe favoritnya hanya untuk melihat pria dengan senyum manis itu. Kue yang baginya bisa merusak kekebalan tubuh karena kadar gula didalamnya yang sangat banyak. Menjadikan tubuh tidak sehat.

𝕀𝕞𝕞𝕠𝕣𝕥𝕒𝕝 𝔼𝕝𝕚𝕩𝕚𝕣 [ℕ𝕠𝕞𝕚𝕟]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang