5. Teman

249 18 0
                                    

"Hartono!!" Teriak Justin berlari ke arah Haruto

Grepp....

"Nama gue Haruto bukan Hartono Jamaludin" ucap Haruto

"Masa bodoh lah" jawab Justin

"Lepas jangan peluk gue" ucap Haruto

Kasian kegencet dia nya

Justin melepaskan pelukannya "lo mah sama aja kyk David, waktu di baikin malah engga mau" tutur Justin

"Engga usah banyak bacot lu" ucap David

"Nyenyenyenyenye"

"Gue penggal pala lo nanti"

"Mending ke kelas aja, kita udah mau ulangan nih" ucap Dobby mencoba menghentikan Justin dan David adu mulut

"Oh iya ya lupa gua hari ini ada ulangan harian" ucap Justin

"Udah mending balik ke kelas" ucap David meninggalkan Dobby, Justin dan Haruto

"Woy David Kim tungguin gue" ucap Justin mengejar David

"Haruto gue ke kelas dulu ya, nanti waktu istirahat kita ketemuan lagi" ucap Dobby melambaikan tangannya ke pada Haruto lalu mengejar David dan Justin

Haruto tersenyum tipis lalu berjalan masuk ke dalam kelas nya.

Haruto duduk di bangku nya lalu kembali membaca novel nya.

Tidak ada yang lebih indah dari senja yang indah untuk mengakhiri hari yang buruk.

Senja mengajarkan kita bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian besar hanya bersifat sementara, dan pasti keindahan itu akan hilang nanti nya.

"Aku pernah bercerita dengan senja, setiap hari aku akan menceritakan keluh kesah ku kepada senja. Matahari terbenam di saat senja adalah warna favorit ku. Senja sudah menjadi teman ku. Sekalipun hanya sejenak, namun senja adalah bukti bahwa apa pun yang terjadi, setiap hari bisa berakhir dengan indah"

"Banyak hal dalam hidup ini yang bisa menunggu, tapi tidak dengan matahari terbenam"

Haruto menutup buku Novel nya lalu memasukkan nya ke dalam tas dan mengeluarkan buku pelajaran.

Jay dan Guanlin masuk ke dalam kelas lalu duduk di bangku mereka sambil menatap Haruto.

Haruto menatap Jay dan Guanlin yang duduk di depan nya dengan tatapan bingung.

"Wae...?" Tanya Haruto

"PR kita mana?" Tanya Jay

Haruto mengambil dua buku di bawah laci nya.

"Nih" ucap Haruto menyodorkan dua buku PR Guanlin dan Jay

"Thanks" ucap Guanlin

Haruto hanya mengangguk lalu kembali membaca buku pelajaran nya.

"Duduk woy, pak Taeyong datang" ucap salah satu murid

Semua siswa siswi duduk di tempat nya masing masing.

"Selamat pagi pak" ucap semua murid

"Selamat pagi juga anak anak, oh ya silahkan kumpul tugas kalian di atas meja sekarang" ucap Taeyong

Dear Haruto Watanabe [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang