DESTINY - NAHYUCK/HAECHAN HAREM

7. Try Again

Beberapa hari setelah kejadian Jaemin yang mencium dirinya karena kebodohan yang ia lakukan sendiri, yang dengan bisa-bisanya ia menonton film yang ada adegan dewasanya bersama dengan pria ini!

Ah tidak! Semua karena abangnya yang berada di ekskul dance 137! Pria itu yang merekomendasikan film itu kepada dirinya. Dia bilang kalau film itu sangat bagus dan wajib di tonton. Tapi apa yang terjadi? Film itu malah menampilkan adegan yang sangat tidak baik untuk di tonton anak seusia mereka.

Dan bodohnya lagi, dirinya malah tidak mengecek dulu rekomendasi film yang diberikan oleh dia. Apakah itu patut di tonton anak seusia mereka atau tidak. "Kau marah kepada diriku?" Pertanyaan yang diberikan oleh pria yang telah mencium dirinya, kepada dirinya yang ingin pergi dari daerah dapur.

Bukan tanpa alasan pria ini berbicara seperti ini. Pasalnya belakangan ini dirinya terus menghindari dari dirinya, setelah dia mencium dirinya. Ia yang memutuskan untuk terus menghindar dan tidak mau berbicara dengan dia.

Dan Jaemin juga dapat simpulkan kalau wanita ini tengah marah dengan dirinya, karena tindakannya yang mencuri ciuman dia, tanpa meminta izin dia terlebih dahulu. Ya bukan salahnya dia juga sih. Dia itu seorang laki-laki yang mempunyai kadar hormon lebih banyak di bandingkan wanita. Apalagi ketika di tampilkan film yang memutar adegan panas nan erotis. Dirinya jadi kebawa suasana, dan tanpa sengaja mengambil ciuman milik wanita ini.

"Aku minta maaf kalau kamu marah karena aku telah mengambil ciuman kamu." Ucapan yang ia lakukan, sukses membuat wanita yang tengah memunggungi dirinya ini langsung membalikkan tubuhnya, dan langsung menatap dirinya dengan mata yang membelalak. Membuat dirinya langsung berfikir apakah ucapan maafnya ini salah atau tidak?

"Ssttt. Jangan kencang-kencang! Nanti yang lain dengar bagaimana?" Peringatan yang langsung ia berikan, yang tentunya panik karena ucapan yang di lontarkan pria yang ada dihadapannya ini .

"Emangnya kenapa kalau yang lain dengar?" Lagi, pertanyaan disertai dengan tatapan tidak tau yang ia berikan, akan penuturan yang dilontarkan wanita ini. Jujur, ia gak tau kenapa wanita ini sangat takut.

Sementara dirinya sudah mendesis kesal begitu mendengar jawaban yang diberikan pria yang ada dihadapannya ini. "Nanti mereka pikir aku wanita murahan, Na Jaemin!" Rutukan kesal yang langsung ia berikan. Apakah pria yang ada dihadapannya ini tengah berpura-pura dan berakting polos di depannya?

"Yak! Kalau kau murahan, berati aku bajingan dong? Kan aku yang udah-- iya! Iya! Aku akan bicara pelan-pelan." Ringisan yang langsung Jaemin berikan. Tidak jadi melanjutkan ucapannya karena tatapan intens yang di berikan oleh wanita yang ada dihadapannya ini kepada dirinya.

Sementara dirinya langsung mendudukkan pria dengan proposi tubuh seperti gapura kabupaten ini di kursi meja makan, di susul dirinya. "Pelan-pelan saja ya. Jangan kencang-kencang. Aku takut membangunkan yang lain." Kalimat permintaan, ah bukan! Lebih tepatnya permohonan agar pria ini mengecilkan ucapannya.

Dan sang empuh yang diperingati pun langsung mengangguk mengerti. "Maafkan aku. Jangan menghindari diriku lagi. Aku tau aku salah. Seharusnya aku meminta izin dulu kepada dirimu, bukannya malah langsung mencium dirimu tanpa izin." Ujarnya.

"Aku tidak marah kepada dirimu." Seruan jujur yang langsung ia berikan akan ucapan pria ini yang merasa bersalah, atas apa yang dia lakukan. Sebenarnya ia ini tidak marah atas tindakannya dia. Lebih tepatnya ia marah kepada dirinya sendiri.

"Benarkah?" Pertanyaan yang langsung ia berikan untuk wanita ini, yang langsung menatap wanita ini dengan tatapan tidak yakin akan jawaban yang diberikan. Bahkan ia sudah menatap manik mata wanita ini, guna mencari kebenaran atau kebohongan atas ucapannya dia.

Dan ia langsung menganggukkan kepalanya guna meyakinkan pria yang ada dihadapannya ini. "Iya, aku tidak marah." Ucapnya dengan penuh tekad, membalas tatapan yang diberikan pria ini.