9. Should

199 8 0
                                    

"Jadi benar kau sedang menyukai seseorang?" Tanya temannya lagi, guna memastikan jawaban yang ia berikan.

Dan langsung saja ia menganggukkan kepalanya antusias. "Tentu saja. Kau tau darimana kalau aku sedang menyukai seseorang?" Tanyanya lagi, yang saat ini tengah menatap temannya dengan tatapan bingung.

"Jaemin." Jawaban yang temannya berikan seraya menatap sang pelaku, yang saat ini tengah menatap dirinya dengan pandangan yang sangat sulit di artikan. "Jaemin?" Tanyanya sekali lagi, guna meyakinkan ucapan temannya.

"Hm, dia yang memberitahu diriku kalau kau sedang menyukai orang lain." Jawab temannya lagi. "Siapa yang kau sukai?" Sambungnya, yang tentunya mengundang atensi semua member menjadi menatap dirinya.

"Ada. Kenapa emang sih?" Tanyanya yang malah penasaran akan hal ini. "Orangnya bersekolah di sini?" Tanya temannya lagi yang membuat dirinya semakin bingung, akan maksud dan tujuan dia bertanya seperti ini kepada dirinya.

"Hm. Dia bersekolah di sini." Jawaban yang entah kenapa dia berikan. Ia masih ingin memihat maksud dan tujuan temannya ini bertanya seperti ini. Maka dari itu dia menjawab semua pertanyaan yang diberikan.

"Apakah dia anak dream?" Tapi, kali ini pertanyaan yang diberikan temannya sukses membuat dirinya mematung. Tubuhnya langsung terasa kaku, serta lidahnya langsung terasa kelu ketika dia bertanya seperti itu.

Bagaimana bisa dirinya ini memberi tahu temannya, kalau orangnya saja ada di sini?

"Bukan." Jawaban penuh kebohongan yang langsung ia berikan. Ia tidak mau membuat orang itu risih kalau dirinya memberi tahu kalau ia menyukai anak dream. "Dia ada di sini." Seruan yang temannya berikan, diiringi dengan senyuman mengembang dan membuat dirinya langsung menggelengkan kepalanya kikuk.

"Yak! Aku bilang tidak ada di sini! Kenapa kau jadi menyimpulkan dia ada di sini?!" Sentakan kesal sekaligus panik yang langsung ia berikan akan pernyataan yang temannya berikan. Kenapa temannya ini sok tau sekali?!

"Kau tidak bisa bohong, Lee Haechan. Terlihat sekali kalau dirimu tengah berbohong ketika berkata bukan." Seruan sok tau tapi benar yang temannya berikan ini, sukses membuat kekesalannya semakin bertambah.

"Terserah kau!" Finalnya yang langsung melanjutkan acara makannya, daripada meladeni ucapan temannya yang sukses memancing emosinya, dan membuat rasa kesalnya semakin bertambah. Walaupun yang dikatakan temannya ini benar adanya.

"Kita tidak akan marah atau memberi tahu guru pembimbing kalau kau menyukai salah satu dari kami. Rasa menyukai seseorang itu adalah hal wajar, Haechan." Seruan yang akhirnya sang leader berikan, yang ternyata turut membuka suara.

Sebenarnya dia juga penasaran siapa yang di sukai wanita ini? Ia berharap kalau wanita ini menyukai dirinya. Karena dirinya juga menyukai dia. Bukan hanya fisik, tapi juga kepribadian yang dia punya. Dia yang memiliki kepribadian positif yang membuat orang yang ada di sekitarnya nyaman.

Ah, bukan hanya dirinya saja! api seluruh member. Baik itu member yang kelahirannya sama dengan dia, atau member yang lebih muda darinya. Ia gak tau, tapi dirinya sangat yakin kalau semua temannya ini menyukai dia.

Tanpa sadar, mereka semua sudah terpikat oleh pesona yang wanita ini miliki.

"Tapi aku tidak menyukai kalian!" Seruan kesal yang ia berikan lagi, karena dirinya yang terus di pojoki oleh semua pria yang ada diruangan ini. Untungnya hanya mereka saja, gak ada orang lain disini. Kalau ada? Bisa gawat!

"Sudah. Jangan memojokkan dia seperti itu." Seruan yang langsung Jeno berikan, yang mulai duduk di samping Haechan yang tengah makan, dan juga ikut makan bersama.

DESTINY - NAHYUCK/HAECHAN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang