Bel istirahat berbunyi, pertanda waktu yang diinginkan oleh seluruh siswa dan siswi yang ada disekolah ini. Tapi sepertinya bukan cuma disekolah ini saja, namun berlaku untuk semua murid yang bersekolah. Sama halnya dengan Renjun yang mendengar bel istirahat telah berbunyi pun langsung memekik senang. "Bapak guru yang terhormat, bel istirahat telah berbunyi. Alangkah baiknya bila anda langsung menyelesaikan pelajaran hari ini, dan segera pergi keluar dari kelas ini, karena kami sudah sangat lapar dan ingin segera ke kantin!" Seruan yang diberikan olehnya, mengusir Pak Guru yang sedang mengajar, disertai dengan tatapan yang tidak pernah lepas dari pak guru.
Dam guru pun hanya bisa menghela nafas kasar ketika mendengar usiran yang murid satunya ini berikan. Ia sudah sangat lelah menghadapi tingkah muridnya ini.
Dan setelah gurunya berikan, pria ini langsung mengajak dirinya. "Haechan, ayo kita ke kantin!" Seruan yang dia berikan, dan langsung ia setujui ajakan yang diberikan oleh pria ini. Daripada dirinya ini bingung mencari teman untuk di ajak ke kantin, lebih baik dia menerima ajakan pria ini.
Dan alhasil mereka berdua pun segera bergegas ke kantin. Pria ini yang terus menaruh tangannya di atas pundak miliknya, di sepanjang jalan menelusuri koridor. "Namanya Na Jaemin." Seruan yang diberikan olehnya secara tiba-tiba, yang sukses membuat dirinya langsung memalingkan pandangannya.
"Kau menyukainya?" Tanyanya lagi, yang langsung di gelengi kepala oleh dirinya dengan cepat, gagap, dan juga salah tingkah.
Ya! Dirinya telah ketahuan oleh pria mungil ini karena menatap pria yang tadi ia temui ini sedang berjalan di depannya, bersama dengan seorang pria yang ada di sampingnya. "Dia adalah orang yang ingin aku hindari." Seruan yang langsung ia berikan, yang tentunya membuat pria ini langsung menautkan alisnya bingung.
"Kok di hindari sih? Dia kan tampan. Banyak gadis ataupun pria yang menyukai dia." Pertanyaan penuh keheranan yang langsung pria ini berikan akan jawaban yang ia berikan, yang ternyata ingin menghindari pria yang tadi ia temui.
Bagaimana tidak heran? Banyak gadis ataupun pria yang berusaha mendekati temannya, tapi dirinya malah lebih memikih untuk menghindari dia. Apakah ketampanan milik temannya memudar, maka dari itu dia menghindarinya.
Ya~~~ dia sendiri akui kalau temannya itu tampan. Padahal sebelum adanya temannya ini dan satu temannya lagi, ia itu merasa pria paling tampan di sekolah ini. Eh pas mereka berdua masuk, ia langsung tersadar kalau dirinya hanya hidup di dalam tempurung.
Iya Jeno! Temannya Jaemin dari lama dan selalu ke mana-mana berdua. Banyak gosip yang beredar kalau mereka berdua menjalin kasih, karena Jeno yang selalu dekat dengan Jaemin, ataupun sebaliknya.
"Apakah kau sudah mengetahui rumor di sekolah ini?" Tebakan yang langsung ia berikan kepada wanita yang ada disampingnya ini. "Rumor apa?" Pertanyaan yang langsung wanita ini berikan, yang tentunya bingung atas pernyataan yang ia berikan.
"Rumor kalau mereka berdua itu menjalin kasih dari lama?" Pertanyaan yang langsung ia berikan, dan langsung dibalas gelengan kepala oleh wanita ini. "Tentu saja tidak! Tapi apakah benar mereka menjalin kasih?" Jawab dia lagi, dan langsung bertanya kepada dirinya karena penasaran.
Ingat guys! Di sini tidak ada yang namanya perbedaan gender!
"Tentu saja tidak! Mereka itu pria normal yang tititnya masih mengacang kalau di kasih perempuan seksi." Seruan yang langsung ia berikan, yang tentunya menangkal gosip dan rumor yang beredar itu.
"Oh gitu~~~" balasan yang wanita ini berikan, seraya menganggukkan kepalanya seolah mengerti.
Sampai di kantin, sebenarnya Haechan ini hendak ingin mengantri. Namun langkahnya langsung tertahan ketika pria mungil ini langsung menahan pergelangan tangannya, yang membuat dirinya langsung menoleh, menatap pria ini dengan penuh tanda tanya. "Tidak usah mengantri." Seruan yang langsung pria ini berikan, yang sukses membuat dirinya tambah bingung dibuatnya, serta bertanya-tanya akan yang maksud pria ini.
"Aku akan menunjukkan caranya agar kau mendapatkan makanan, tanpa yang namanya mengantri!" Seruan yang pria ini berikan dengan nada pongahnya.
Pria ini juga langsung menatap sekitar sejenak. Setelahnya, dia langsung menarik dirinya, dan mendudukkan ia di bangku yang tersedia. "Kau tunggu sini, dan perhatikan aku!" Titahnya yang langsung di angguki kepala oleh dirinya. Dengan serius, netranya terus memperhatikan pria ini, sesuai apa yang di perintahkan oleh dia.
Sementara dilain sisi Renjun mulai berjalan dengan kerennya menuju barisan pertama. Sampai di barisan pertama, ia langsung mengambil dua nampan yang sedang di pegang orang yang ada di barisan pertama serta barisan kedua, nampan yang berisi dua buah makanan sekaligus dua buah minuman yang sudah tersedia di dalam sana.
Sebelumnya, ia meletakkan dua buah kupon makanan, lalu mengucapkan terima kasih kepada dua orang murid yang telah ia ambil makanannya. Dengan senyum bangga dan pongahnya, dia mulai berjalan menuju wamita yang saat ini tengah menatap dirinya."Lihat bukan? Aku dengan mudahnya mendapatkan dua buah makanan beserta minumannya, tanpa harus mengantri terlebih dahulu." Seruan yang ia berikan, ketika dia sampai di hadapan wanita ini.
Ia juga mulai menaruh kedua nampan yang ia pegang ke atas meja, dan memberikan satu nampannya kepada wanita yang ada dihadapannya, serta satu nampan lagi untuk dirinya. Setelahnya, ia langsung duduk di hadapan wanita ini.
"Yak! Itu namanya merampas!" Seruan yang langsung Haechan berikan, yang saat ini tengah memasukkan suapan besar ke dalam mulutnya.
Sedangkan pria ini langsung mendecak, begitu mendengar penuturan yang ia berikan. "Yak! Itu namanya kerja cerdas, bukan kerja keras!" Seruan yang langsung ia berikan, yang menyangkal bahwa dirinya merampas makanan dua siswi tadi.
"Ck! Terserah dirimu!" Finalnya yang sudah pasrah berargumen dengan pria yang ada dihadapannya ini.
"Oh iya, aku penasaran dengan ucapan kau tadi. Kenapa kau malah ingin menghindari Jaemin?" Pertanyaan yang diberikan oleh dia lagi, yang sepertinya sangat penasaran akan ucapannya tadi, yang saat ini sedang mengunyah makanannya.
"Ah itu, dia itu dingin banget. Aku tidak mau berada di dekatnya." Jawaban yang ia berikan, yang gak tau alasan spesifik kenapa dia menghindari pria itu. Yang jelas, hatinya mengatakan untuk menghindar.
"Kau tau darimana kalau dia itu dingin?" Pertanyaan yang dia berikan lagi. Bahkan saat ini tatapanmya dia sudah berubah menjadi tatapan penuh menyelidiki, menatap dirinya.
"Tadi pagi aku tidak sengaja menubruk dia. Aku meminta maaf kepada dirinya. Dan kau tau? Dia hanya berdeham sebagai jawaban atas ucapan maaf yang aku berikan! Padahalkan aku sangat ikhlas meminfa maaf!" Sunggutan kesal yang langsung ia berikan, yang menggebu ketika mengingat kejadian tadi.
Dan pria ini malah terkekeh begitu mendengar alasannya. Dia sendiri sudah sangat tau siapa temannya itu. Bagaimana temannya yang sebenarnya. Temannya itu memang keliatan dingin dan misterius. Tapi itu hanya pandangan seseorang yang baru bertemu dia dan belum mengenal dia saja! Semua orang yang baru bertemu dengan dia, pasti akan mengklaim kalau dia itu orang yang dingin dan susah di sentuh. Tapi sebenarnya dia bukan seperti itu.
Aslinya mah temannya langsung berbuah 90 derajat celcius! Tingkah dan perilakunya akan berubah di dekat orang yang dia kenal. "Dia itu bukan orang yang seperti itu kok. Kau berbicara seperti itu, karena kau belum mengenalnya." Peringatan yang langsung ia berikan.
"Iya kali ya! Tapi tetap saja! Aku akan menghindari dirinya! Semoga ini menajdi terakhir aku bertemu dengannya dan sekelas dengan dia. Semoga tidak ada dia di kegiatan aku lainnya!" Tekadnya, yang masih saja memakan makanannya tanpa henti.
"Ya ya ya ya ya. Terserah kamu!" Final dia. "Oh iya. Ngomong-ngomong kau ingin masuk ekskul mana?" Tanyanya lagi.
Ya, di sekolah ini memang di haruskan untuk memilih ekstrakulikuler yang ada di sekolah. "Ekskul tari." Jawabnya.
"Tari? Masuk di club apa?" Tanyanya lagi yang sangat penasaran akan jawaban yang diberikan wanita imi. Pasalnya ekskul tari di bagi menjadi beberapa club, dengan standar ketua masing-masing. "Aku masuk di Club Dream." Sahut wanita ini.
"Benarkah? Berati kita masuk di club yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY - NAHYUCK/HAECHAN HAREM
FanficCERITA INI KHUSUS UNTUK JAEMHYUCK/NAHYUCK SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK MENYUKAI SHIPPER INI? DIHARAPKAN UNTUK TIDAK BACA CERITA INI! TAPI JIKA KALIAN MEMAKSA UNTUK MEMBACA CERITA INI? JANGAN BERKOMENTAR NEGATIVE DI KOLOM KOMENTAR / DI KEHIDUPAN PR...