"Yechan-ah! Bangun cepat! Kau mau ketinggalan bus dan terlambat masuk sekolah?!" Kesal Jinsik pada adik sepupunya yang susah sekali untuk bangun itu.
Sudah sebulan Yechan tinggal dengan Jinsik. Dan dengan adanya Yechan, jujur saja kegiatan pagi harinya mendadak rusuh seperti emak emak yang ribut mengurusi anaknya untuk berangkat sekolah. Meski begitu Jinsik senang, kesehariannya jadi ada teman yang bisa dia ajak berbicara selain tetangganya yang super cuek itu.
Ah membicarakan tentang tetangga. Hubungannya dengan Hyunwoo tetangga barunya itu juga membaik. Terkadang ketika keduanya berpapasan pasti akan selalu menyapa dan berbincang bincang sebentar. Berbeda hubungannya dengan Sumin. Entah kenapa mendadak lelaki itu menjadi tak ramah padanya, apalagi ketika Jinsik berpapasan dengannya ketika sedang berbincang bincang dengan Hyunwoo.
Seperti saat ini. Jinsik berpapasan dengan Hyunwoo didepan unit nya ketika ia ingin membuang sampah, dan kebetulan Hyunwoo juga ingin melakukan hal yang sama. Jadi mereka beriringan pergi bersama ke tempat pembuangan sambil berbincang bincang. Ketika kembali ia berpapasan dengan Sumin yang sudah menatapnya super duper datar, tidak seperti biasanya.
"Sumin-ah, kau mau pergi ke kafe?" Tanya Jinsik menyapa Sumin. Namun pertanyaannya itu tidak digubris oleh Sumin. Lelaki itu berjalan melewatinya begitu saja.
"Jinsik-ah" panggil Hyunwoo.
"Ada apa? " tanya Jinsik menoleh ke pemuda yang ada di sampingnya.
"Apa kau dan Sumin dekat?" Tanya Hyunwoo.
"Hm, cukup dekat. Tetapi entah kenapa sudah sebulan ini dia terlihat menjauhi ku.. seperti tadi tuh" jelas Jinsik seadanya.
"Ah.. seperti itu ya.. ehm sepertinya aku harus memberi tahu mu se-" belum sempat Hyunwoo melanjutkan ucapannya, dering telepon yang berasal dari ponsel Jinsik sudah lebih dulu mengintrupsi.
Yechan is calling~
"Ehm, maaf Hyunwoo-ya sepertinya aku harus segera kembali ke apartemen.." ucap Jinsik meminta maaf karna sudah memotong ucapan Hyunwoo karena adik sepupunya yang mendadak menelfon. Sepertinya bocah SMA itu tidak dapat menemukan keperluan sekolahnya, seperti kebiasaan memang selalu bertanya tanpa mencari barang dengan benar membuat Jinsik semakin mengelus dada dengan adik sepupunya itu.
"Tak apa, pergilah duluan. Yechan pasti sedang rusuh karna takut terlambat sekarang" ucap Hyunwoo sedikit terkekeh lalu Jinsik pun pergi menuju unit apartemen nya meninggalkan Hyunwoo sendiri.
______________________
Bruk
Brak
Bruk"Aishh, Jinsik-hyung kemana sih?? Itu juga celana olahraganya ditaro dimana deh??" Dumal Yechan mengacak acak lemarinya mencari seragamnya. Lihat benar kan kelakuannya itu benar benar membuat Jinsik banyak banyak mengelus dada.
Ceklek
"Yechan-ah ada ap-YA LEE YECHAN! JANGAN DIBERANTAKIN GITU DONG!" omel Jinsik begitu memasuki unit apartemen nya dan langsung dihadapi dengan keadaan lemari Yechan yg sudah teracak acak.
"Maaf kak, tapi yechan dari tadi nyari celana olahraga ga nemu nemuu. Nanti mau dipake soalnya" ucap Yechan sambil cemberut imut berharap sang kakak akan memaafkan tingkah lakunya.
"Huhh.. yechaaaannn, kan udah kakak bilang kalo celana olahraga kamu itu masih dilaundry! Ga dengerin sih kebanyakan main hape!" Omel Jinsik pelan tidak dengan nada tinggi seperti tadi.
"Yaah terus nanti jam pelajaran olahraga gimana dong??" Rengek Yechan. "Ya pinjem temenmu dari kelas lain sana, makanya kalo ada pelajaran olahraga tuh semuanya disiapin dari malem! Jadi ga kalang kabut gini pagi pagi" omel Jinsik untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy Next Door - SuSik
Подростковая литератураChoi Sumin yang biasa hidup dalam keheningan, hampa dan memiliki kehidupan yang datar mendadak berubah semenjak kedatangan tetangga barunya yang bernama Ham Jinsik. "Berisik bangsat, matiin speaker lo!" - Choi Sumin. "Hah? Apa? Gedein speakernya??"...