[✔] [7] night ; michael kaiser

‍ ˗ˋ [０６] (🎑); ༉‧₊˚

//ㅤ୭₊˚ ! night changes ໒꒱ ࣪🌙

ー

"ghh.. ughh.."

kazuha merasakan sakit di kepalanya saat pertama kali membuka matanya dan terbangun dari tidurnya. ia tak menemukan kaiser ada di manapun.

saat bergerak untuk duduk, kazuha sadar. bahwa pakaiannya yang tadi malam berserakan di lantai sudah dibersihkan, penghangat ruangan telah diaktifkan, dan di meja samping kasur, ada piring berisi roti bakar dan segelas air mineral.

tubuh kazuha yang polos tanpa sehelai benang itu mendadak merinding. ingat kejadian tadi malam.

ternyata tak hanya kepala, seluruh badannya pun sakit dan nyeri. ah, bagian yang paling membuatnya meringis adalah bagian bawahnya.

saat menyentuh leher, kazuha merasakan perih. satu, dua, tiga, empat.. entah berapa banyak tanda ciuman yang kaiser tinggalkan di tubuhnya.

tapi anehnya meskipun nyeri, sakit, dan perih, kazuha malah tersenyum. ia ingat betapa bodohnya ia semalam. melakukan aktivitas yang tak seharusnya mereka lakukan sebelum menikah.

konyol, tapi kazuha tetap senang. ia milik kaiser seutuhnya sekarang.

saat mengangkat piring berisi roti bakar itu, ditemukan kertas di bawahnya.

catatan kecil yang ditinggalkan kaiser. isinya:

"gue pergi work out. kalo udah bangun, cepet makan dan siap-siap. gue mau ajak lo keluar."

alis kazuha menyatu. pergi? pergi ke mana?

penasaran sih, tapi kazuha terlihat masa bodo. lagi pula, ke manapun asal bersama kaiser, itu bukan masalah. ke tempat asing, tempat berbahaya, selagi kaiser di sisinya, kazuha baik-baik saja.

lalu sesuai perintah yang ditulis kaiser di atas kertas itu, kazuha pergi mandi, membersihkan badannya, lalu makan.

tapi ditengah-tengah aktivitasnya itu, kazuha mendengar bunyi bel ditekan. pikirannya langsung terbang ke mana-mana.

pertama, ini apartemen kaiser. kedua, kaiser tidak mungkin membunyikan bel sebelum masuk ke apartemennya sendiri. ketiga, entah apa yang akan orang pikirkan saat menemukannya ada di apartemen laki-laki.

meski begitu, kazuha tetap berjalan membukakan pintu.

dan benar saja. itu bukan kaiser. tapi laki-laki yang pernah datang ke sini tempo hari.

alexis ness.

"yo." ia tersenyum, menyapa. seperti tak heran menemukan kazuha ada di sana. seolah ia tahu bahwa yang keluar bukanlah kaiser.

"lo temennya michael, right?"

kazuha melirik ke sana kemari sebelum mengangguk.

"pas banget, kita perlu ngobrol sebentar, kan?" ness masih mempertahankan senyumannya. tapi kazuha malah jadi curiga.