Prolog

61 21 0
                                    

"Lu pegang ucapan gua, gua bakalan terus ngejar dia sampai gua dapetinnya, walaupun gua tau kalo dia ga peduli gua sama sekali." kata Regan dengan menegaskan.

Gadis didepannya hanya tersenyum mendengar kata yang diucapkan Regan. Mata tak bisa berbohong, ia berkaca-kaca. "Gua ke kamar mandi." pamit nya begitu saja tanpa menunggu jawaban dari pria di hadapannya.

Ia lari pergi dari hadapan Regan. Berhenti tepat di kamar mandi, ia masuk kedalam ruangan kecil tersebut dan mengunci pintu nya. Gadis tersebut duduk di wall hung yang masih tertutup, tangannya memeluk lutut nya yang ditekuk, kepala ia tenggelamkan disela-sela tangan.  "Kenapa harus sahabat gua!" teriak nya dengan suara yang bergetar.

"Valen, lo ada disini kan?" suara seorang gadis dari luar membuat Valencia mendongak. Ia mengusap air bening di pipi nya yang dia juga tidak tahu kapan air bening tersebut keluar dari matanya.

Mechanic LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang