Dengan napas terengah, aku dan mingyu berhenti di tempat yang aneh.
Kami berada di bukit yang cukup tinggi, bahkan kita bisa melihat pantai dari atas sini.
Ku akui, mingyu punya fisik yang sangat bagus, ia bahkan sudah sepuluh meter berada di depanku.
"Hyung! Maaf aku terlambat"
Aku melirik ke kanan ke kiri, mencari keberadaan Wonwoo.
"Mingyu kau berbicara dengan siapa?"
Tanganku sedikit gemetar saat melihat gundukan tanah di depan mingyu sekilas.
"Dimana Wonwoo?"
Mingyu hanya terdiam, menundukan kepalanya.
"Kim Mingyu!!"
Aku begitu kesal, kenapa mingyu mempermainkan ku.
Gundukan tanah dihadapannya, aku tidak berani melihatnya.
Aku tidak ingin melihatnya.
Aku yakin, ini semua hanya lelucon.
Mata sayu mingyu menatapku, air matanya mengalir tak terkendali.
"Ini bukan lelucon hyemi!"
Mingyu memegang erat bahuku.
Dia memaksaku menghadap kearah gundukan tanah itu.
Aku tidak percaya!
Aku tidak mau percaya!
"Wonwoo masih hidup kim mingyu!"
Ini hanya lelucon, aku yakin Wonwoo masih hidup.
Aku segera mengeluarkan ponselku, mencari akun sosial media Wonwoo.
Foto yang di unggah Wonwoo bahkan belum sampai sepuluh jam, itu berarti Wonwoo masih hidup, dan mingyu hanya berbohong.
"Mencari foto yang di unggah Wonwoo hyung?"
Mingyu berdecak pinggang, kali ini menatapku sinis.
"Itu aku hyemi!"
Aku tidak percaya, mingyu pasti masih membohongiku.
"Cho hyemi!!!"
Mingyu memegang bahuku lagi menatapku serisus.
Ia tergesa-gesa mengeluarkan ponselnya menunjukan akun Wonwoo yang ku cari.
Tanganku meraih ponsel itu, mentap mingyu tak percaya.
"Tidak kim mingyu! Wonwoo masih hidup!"
Aku bersikukuh bahwa Wonwoo masih hidup.
"CHO HYEMI!!!"
Mingyu berteriak, dia merampas kedua ponsel dari tanganku, dan melemparnya dengan penuh amarah.
"Wonwoo hyung, dia meninggal enam bulan lalu"
Wajah prustasinya seolah meyakinkanku.
Rasanya menyakitkan!
Hatiku seperti di hujam ribuan panah.
"Sudah tiga tahun dia mengidap kanker lambung, namun tidak ada yang menyadarinya. Dia merahasiakan nya dariku, dan dari keluarganya"
Tiga tahun?
Bukan kah itu waktu yang cukup lama?
Mengapa aku tidak menyadarinya?
"Saat dia menjalin hubungan denganmu, dia sudah tahap stadium empat"
Tubuhku ambruk, otot di tubuhku seakan tak berfungsi.
Mengapa aku tidak menyadarinya?
Mengapa aku bodoh!
Itu berarti aku malah semakin mengurungnya!
Jika saja aku tahu, aku akan membiarkan hidup Wonwoo lebih bahagia.
Jika saja aku tahu, aku tidak akan mengganggunya.
Jika saja aku tahu aku akan membuatnya lebih sering tersenyum.
"Aku menemani Wonwoo hyung ke singapur untuk menjalani kemoterapi"
Napasku tersegal, rasanya seperti di cekik.
"Namun tubuh Wonwoo hyung tidak kuat menahannya, ia meninggal sebelum kemoterapi itu tuntas"
Suara bideng mingyu menjelaskan bahwa saat ini ia tengah menangis.
"Dan tentang video di flashdisk Wonwoo hyung, itu aku"
Aku menatap mingyu yang berdiri memunggungiku.
"Aku membuat video itu untuk kakakmu, namun aku terlambat. Dan entah bagaimana benda itu bisa ada di tangan Wonwoo hyung"
Jadi selama ini aku salah paham pada Wonwoo?
Bodohnya aku, mengapa tidak bertanya lebih dulu, mengapa tidak mencari tahu yang sebenarnya.
Seharusnya aku sadar, di dunia ini ada ribuan kemungkinan yang bisa saja terjadi.
Sekuat tenaga aku melangkah mendekati pusara itu.
Nisan dengan nama Wonwoo terukir jelas.
Ini nyata.
Wonwoo benar-benar pergi.Mataku panas, hatiku sakit, aku merindukannya.
Airmataku mengalir begitu saja.
Aku melepaskan Wonwoo dengan harapan dia bisa lebih bahagia, bukan seperti ini."Dia begitu menyukaimu hyemi. Saat dia tahu kau sering berkunjung ke akun Wonwoo hyung, dia menyuruhku untuk terus mengunggah foto yang pernah dia ambil, agar kau tidak kesepian sampai hari kelulusan"
"Wonwoo-ya, kenapa kau tidak memberitahuku?"
Lagi lagi aku kehilangan orang terdekatku.
Rasanya aku ini hanya pembawa sial, aku hanya bisa membuat orang di sekitarku pergi begitu saja.
Wonwoo bagaimana ini?
Selama ini aku bisa bertahan karna kau berada di sampingku, selama ini aku bertahan karena ingin melihat senyum bahagiamu.Namun jika kini alasanku bertahan sudah sirna, apa aku akhiri saja?
Aku benar benar tidak sanggup lagi.
Rasa sakit ini seolah membunuhku secara perlahan.Aku hanya bisa menangis sambil memeluk pusara wonwoo.
Padahal aku hanya ingin melihat Wonwoo tersenyum bahagia, mengapa itu saja begitu sulit?.
"Cho hyemi,-"
Mingyu menyodorkan ponselnya padaku
"-ini pesan terakhir Wonwoo hyung untukmu"
Dengan ragu aku mendongak menatap Mingyu yang masih berdiri di sampingku
Aku meraih ponsel Mingyu.
Tanganku bergetar, hatiku masih terasa sakit, pikiranku semakin menerka pesan seperti apa yang disampaikan Wonwoo.
____________
tbcHaiiii
Aku lagi belajar nulis, typo dimana-mana🫣
Terimakasih sudah mampir meskipun cerinya nya gak jelas 😅Kalo ada kritik dan saran aku bakal seneng banget.
Kalo ada yang mau request cast yang lain komen yaa
Loveyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE // ONESHOOT // LONGSHOOT // SVT FF
FanfictionFf oneshoot and longshoot seventeen