Dengan air mata yang berderai, Yulhee mengemas baju-bajunya kedalam koper, ia sudah tidak tahan dengan pernikahan yang baru tiga bulan di jalaninya.
Bagaimana tidak, ini sudah kedua kalinya dia menerima foto suaminya berciuman dengan seseorang yang disebut teman kerja sekaligus mantan kekasihnya itu.
Memang benar pernikahannya ini terjadi karena perjodohan, tapi bukankah Seungcheol juga menyetujuinya? Itu berarti bagaimanapun caranya seungheol harus bisa mengendalikan perasaannya.
Ini sungguh menyiksa, jika harus hidup bersana seseorang yang belum lepas dari masalalunya. Yulhee benar-benar tidak tahan.
Suara seseorang membuka pintu terdengar jelas, Yulhee tahu, itu pasti Seungcheol yang baru pulang dari acara minum-minum bersama teman kantornya, namun rasa sakit yang wanita itu rasakan membuatnya tidak peduli sama sekali.
Yulhee menjinjing koper dari dalam kamar, melewati Seongcheol yang berdiri tepat di depan pintu kamar.
Tidak tinggal diam, Seungcheol menggenggam tangan Yulhee mencegah istrinya pergi.
"Sekarang apa lagi heum?"
Seungcheol berusaha tetap tenang, seolah sudah hapal kelakuan istrinya ketika sedang marah.
"Apa lagi?! Memangnya apa lagi?!"
Yulhee menghempas tangan Seungcheol, emosinya mulai tersulut.
"Kau pikir ini apa?!"
Wanita itu menunjukan foto saat Seungcheol berciuman dengan mantan kekasihnya, namun ekspresi seungcheol hanya datar, seolah dia sudah tahu apa yang telah terjadi.
"Ini kedua kalinya kau seperti ini, satu bulan lalu kau bilang dia hanya mabuk dan tidak sengaja mencium mu, lalu sekarang? Dia seperti itu lagi?"
Yulhee menatap dalam raut muka suaminya, dia tahu sebentar lagi pria itu pasti mengeluarkan kata-kata pembelaan.
"Dengar! Aku dan dia sudah tidak ada hubungan apapun!"
Selalu begitu.
"Kalian memang sudah tidak ada hubungan apapun, tapi bagaimana denga perasaanmu? Bagaimana dengan perasaannya? Lalu bagaimana dengan perasaanku?"
Sungguh hati Yulhee terasa hancur, sangat jelas teringat ucapan teman-teman Seungcheol di hari pernikahannya. Mereka bilang hal yang tidak mungkin adalah melihat Seungcheol mencintai wanita lain selain mantan kekasihnya itu.
"Aku tahu kau menikahiku karna permintaan orang tuamu, tapi bisakah kau menghargai persaanku sedikit saja? Meskipun kau tidak mencintaiku, tapi setidaknya jaga nama baikmu sebagai suamiku"
Seungcheol hanya diam tak bergeming saat melihat istrinya menangis pilu di hadapannya.
"Aku tidak bisa melanjutkan ini semua, aku tidak mau hidup bersama seseorang yang hatinya masih tertinggal di masalalu!"
Yulhee kembali menjinjing kopernya berjalan ke arah pintu.
"Yulhee-yaa!, berhenti di situ!"
Seungcheol mencoba mencegah istrinya pergi, namun wanita itu sama sekali tidak merespon.
"YAA CHOI YULHEE!!"
Seruan Seungcheol berhasil membuat langkah Yulhee terhenti. Ada rasa takut yang bergetar di hati wanita itu.
"Jika kau berani melangkah lagi, aku tidak akan memberi ampun padamu!"
Seungcheol mulai mengeluarkan otoriternya.
Sayangnya, ucapan Seungcheol malah terdengar seperti tantangan di telinga Yulhee, hingga tanpa basa basi, wanita itu kembali melangkahkan kaki.
Belum sampai ke ambang pintu, tubuh wanita itu sudah melayang, kekuatan Seungcheol berhasil membawa tubuh istrinya itu kembali memasuki kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN IMAGINE // ONESHOOT // LONGSHOOT // SVT FF
FanfictionFf oneshoot and longshoot seventeen