Bab 2

417 52 1
                                    

Hana, sudah lama aku tidak melihatmu.

Aku kembali, dan aku akan melihatmu setiap hari.

Aku tidak pernah ingkar janji, aku kembali untuk melindungimu dan aku harap kau akan bahagia dengan hadiahku.

Sudah menjadi tugasku sebagai kekasihmu untuk membuatmu bahagia bukan?

Aku mencintaimu.

                                                            Rose.

Sial, apa maksudnya ini? Aku tidak pernah memiliki kekasih. Dan tidak mungkin aku yang seperti ini bisa memiliki penggemar rahasia. Lalu Hadiah? Hadiah apa? Aku tidak menemukan ada sekotak atau sebungkus hadiah saat menemukan surat cinta ini di kolong mejaku.

Lalu, bagaimana bisa seseorang itu mengatakan kalau dia mencintaiku dan mengklaim sepihak kalau aku kekasihnya? Dan Rose? Siapa Rose? Apakah yang mengirimkan surat ini seorang perempuan bernama Rose? Tidak mungkin dia terang terangan menunjukkan namanya kan? Lagipula aku ini juga perempuan? Akan sangat menjanjikan jika memang dia perempuan, ataukah ini inisialnya? Atau apa? Kenapa aku mendadak punya secret admirer seperti ini?.

Ah, mungkin orang iseng yang sering membullynya, kemungkinan dia ingin menjadikan aku bahan ejekan saja untuk melihat reaksiku. Aku akhirnya mengedarkan pandanganku kepenjuru kelas, cukup mudah karena aku tidak perlu menoleh ke belakang, tempat dudukku ada di paling belakang dan aku sendirian padahal meja ini untuk dua siswa.

Didepan sana ada guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran, meski begitu hanya ada beberapa murid saja yang fokus memperhatikan apa yang guru tuliskan di papan tulis, sedangkan beberapa ada yang berbisik mengobrol dan ada yang mencatat atau sekedar membuat coretan asal. Sejauh aku memperhatikan mereka sepertinya tidak ada yang memperhatikan aku, benarkah ini dari pembully? Mereka sepertinya tidak tampak mencurigakan, kalau memang mereka melakukan ini untuk mengejekku aku yakin ada yang memperhatikan aku dan menahan senyuman untuk tidak menertawakan aku.

Sudah kuputuskan aku akan menyimpan ini jika suatu saat terjadi sesuatu. Aku melipat kertas berwarna merah ini dan memasukannya kedalam saku baju seragamku.

BBUUGGHHH!!!

Suara apa itu? Seperti benda tumpul yang menghantam, suara itu samar tidak begitu keras, namun sepertinya dekat karena suaranya sangat jelas sekali. Teman sekelas ku yang duduk di dekat jendela segera bangun dan melihat keluar, aku juga penasaran, aku diam melihat mereka dan menunggu ada yang mengatakan sesuatu.

"Aaakkkkkkhhhhh, di luar, diluar ada yang jatuh, berdarah." Teriak salah satu siswi yang histeris memberitahukan guru yang mengajar kami kalau menunjuk kearah luar jendela.

Tidak, apa maksudnya ini? Jatuh? Berdarah? Apakah manusia? Aku terperanjat saat menyadari itu, semua teman sekelasku berlarian keluar kelas, aku masih mencerna apa yang terjadi, manusia jatuh dari atas gedung sekolah dan berdarah?.

Aku berlari kecil mengikuti teman sekelasku yang hampir semua sudah berada diluar, aku pun segera keluar, dan saat sampai depan pintu kelas, terlihat semua murid berkerumun tepat didepan kelasku. biar ku jelaskan, sekolahku memiliki bangunan 5 lantai dimana susunannya membentuk persegi, dan memiliki lapangan di tengahnya. Dan otomatis seseorang yang jatuh itu, mungkin tergeletak di lapangan selurus dengan kelasku, sehingga dari pintu saja dapat melihat kerumunan itu.

Saat ini aku sedang membelah kerumunan siswa dengan susah payah, aku ingin tahu siapa yang jatuh dan tidak ada yang bisa aku ajak  bertanya, jadi aku memutuskan mencari tahu sendiri. Dapat!! Aku sudah dapat posisi yang membuat aku bisa melihat apa yang terjadi, meski didepanku masih berjajar siswa siswi, setidaknya ini sudah cukup. Aku berjinjit untuk bisa melihat keadaan didepanku.

Creepy StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang