2•| 🌻Isekai Express🌻

704 72 29
                                    

"Siapa pun, tolong banget deh, kalau Ace kumat nyebelinnya. Gulingkan dia dari posisinya. Nggak pas banget dia jadi penjaga dunia roh!"

-^-


"Anjir, seru banget cok!" Nebula dengan nada bergumam, hendak histeris tapi diurungkannya karena sadar diri lagi di pesawat yang tengah terbang bebas di udara-kalau dia bikin keributan, jangankan berpikir hidup, mungkin gadis itu sudah hengkang dari badan pesawat oleh pramugari yang naik pitam, meski kayaknya tidak mungkin karena itu imajinasi belaka, hehe.

"Siapa sangka, tokoh utama prianya brengsek abis. Pantas ajalah ukenya nggak betah terus kabur," lirih Nebula geleng-geleng kepala. Emang sih, gadis itu belum membaca sampai ending dan sejauh ini alurnya seru puoool!

Saking asyiknya menyelami dunia fiksi di setiap halaman novel yang Nebula dalami, dirinya tidak menyadari jika pesawat yang ditumpangi sudah akan take off. Tidak ada satu pun pramugari atau pramugara yang menegurnya, seolah semuanya mengabur dengan cepat sampai interupsi pramugari di balik kabin baru terdengar di telinga budeq milik Nebula yang sontak gadis itu mendongak.

"Dimohon kencangkan sabuk pengaman Anda, pesawat akan segera mengalami turbulensi!"

Namun, Nebula tetaplah Nebula, di situasi yang harusnya membuat sinyal bahaya di otak burik gadis itu menyala. Dia tetap asyik dengan pikirannya sendiri. "Udah lewat berapa menit, ya? Hmmm, enaknya makan apa kalo udah turun nanti?"

"Btw, gue benci banget asli sama ukenya. Meskipun si semenya udah tobat karena ketiban hidayah terus jadi bulol, eh si ukenya dengan nggak tau malu masih bisa kegoda badut pulu-pulu ah ...."

Dia ngebatin sampai mampus pun, Nebula ujungnya gedeg setengah mati ketika scene si uke akhirnya merelakan lubang istimewanya yang suci semriwing pada orang lain yang belum dikenal betul-betul.

Tokoh utamanya, yaitu si seme emang brengsek bukan main, semasa masih sehat walafiat main nusuk sana-sini, kemudian tobat karena didiagnosa lumpuh, tetapi ketimpa masalah lain karena gantian si uke berulah.

"Ukenya ngebiarin keperawanannya dirampas sama stranger, terus milih bodo amat sama seme dan haha-hihi dijodohin ortunya, arghh. Alur nyampah apa ini, penulis?" emosi Nebula mencak-mencak sendiri, mengurut pelipisnya yang berdenyut. Niat hati menghilangkan suntuk dengan novel genre favorit-lah kok, dibikin makin mumet dan jengkel setelah dibaca?

Nebula mencengkeram novel itu dan ditelitinya kembali. Novel ini masih memiliki ending bersambung dan pemberian gadis misterius itu hanya novel volume satu. VOLUME SATU, sekesal apa Nebula sekarang setelah di endingnya, tidak diceritakan entah bagaimana nasib seme yang ditinggalkan oleh si uke. Sejak awal gadis itu mengambil satu kesimpulan, terlepas dari sudut pandang uke di novel, bisa jadi ....

Karena tidak bisa mengurus diri dengan baik karena cacat fisik, seme membawa cinta abadinya sampai mati.

Menyedihkan sekali, beneran definisi cinta sampai mati. Nebula harus salut pada keteguhan hati yang dimiliki sang seme.

Namun, guncangan hebat membawa kembali pikiran Nebula bermuara ke realita yang pahit. "Eh, Jubaedah! Guncangan apa ini?" pekik Nebula dengan raut wajah pasi sambil menahan napas panik, berusaha meyakinkan diri bahwa ini cuma guncangan biasa yang akan berlalu.

Sayang seribu sayang, angan yang Nebula panjatkan ternyata tidak akan terwujud. Pesawat itu berguncang lebih kuat dan sekelilingnya menjadi berantakan karena bagasi pesawat jebol dan barang-barang berjatuhan, serta tangis dan raungan anak-anak dan bayi dari ibu penumpang memekakkan telinga.

Peristiwa yang tidak pernah Nebula inginkan sepanjang hidupnya telah terjadi. Pesawat itu kini meluncur bebas tidak terkendali dengan kecepatan penuh dan menabrak tebing terjal, meledak dalam sekejap, lantas terbakar dalam kobaran api besar.

"AAAARGH, GUE SUMPAHIN SEMOGA PENULISNYA KEJEDOT MEJA KENA JARI KELINGKINGNYA BERKALI-KALI DEMI TUHAN!"

Nebula bersumpah, untuk terakhir kali bisa merasakan seluruh persendian juga tulangnya remuk redam dan mati rasa. Sepertinya patah, darah segar keluar dari bibir Nebula yang melafalkan kalimat; kangen nasi goreng buatan Rania, belum puas bully Sacha.

Raganya terpental jauh dari ketinggian dan tertindih sayap pesawat yang beratnya berton-ton. Dalam sisa kesadaran, Nebula samar-samar bisa melihat novel bersampul biru itu melayang dan halamannya bergerak acak.

.
.
.
.

Sudah pindah karyakarsa ya!

https://karyakarsa.com/HaifaKamila

Luv luv semuaaa🙂💜

Nebula: Efemeral ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang