Bismillah 🌻
Assalamu'alaikum sobat...
Bagaimana hari ini?
Sebelum baca jangan lupa vote and komen ya kaka² cantipp💗Salam kangen dari Author pikmi hehe 🥶💗
Happy reading ✨
Kalau kamu bertanya siapa aku, tanyalah pada lubuk hatimu. Tapi jika kau tanya siapa kamu bagiku, lihatlah dari sisi perjuanganku.- Dafa Farendra Al-Ghifari
Langit malam bewarna gelap sempurna. Jam menunjukkan pukul setengah delapan malam. Dila kini tengah berada di kamarnya, sambil menonton Drakor kesayangannya itu. My name judulnya, Dila suka karena ada adegan bermain pisau. Di samping itu juga karena ada pemainnya yang mempunyai body hot,om bandar narkoba.
"Dilaa," teriak Nayla dari ruang tamu. Gede banget suaranya. Dila tidak menjawab,lalu ia turun kebawah untuk menemui sang kakak.
"Ini lohh ada Fafa. Dia kangen tau,mau ajak kamu jalan," ujarnya setelah tau Dila ada dibelakangnya.
"Idihhh," satu kata yang spontan Dila katakan.
"Ndak boleh gitu,Ara. Udah sana ganti baju, siap-siap soalnya Fafa nungguin kamu," suara yang tidak asing. Siapa lagi kalau bukan Bunda. Bunda baru saja keluar dari dapur dan ditangan nya terdapat teh,kopi beserta perlengkapnya.
Mendengar ucapan itu,Dila langsung bergegas ke kamarnya. Satu per satu anak tangga ia lalui untuk menuju ke kamarnya. Sampai di kamar,ia membuka lemari pakaian lalu memilih pakaian yang akan dipakainya.
Akhirnya Dila memilih untuk menggunakan celana kodok dengan baju putih serta tak lupa jilbab yang senada.
***
Mobil Fafa melaju kesebuah taman,Taman kota. Mereka lalu duduk di bangku taman yang didepannya ada air mancur ditengah-tengah taman kota Semarang. Canggung, itulah yang dirasakan keduanya.
"Saya mau tanya, apakah kamu siap menikah dengan saya?" ucapan itu mengakhiri keheningan yang terjadi.
"Siap ngga siap pak saya harus mau," balasnya seadanya.
"Kenapa panggil pak?dan tumben sekali tidak pakai Lo-Gue?" ujar Fafa dengan tatapan mengarah ke depan.
"Lebih enak soalnya. Kalo masalah Lo-Gue,kata Bunda ngga sopan jadinya ya pakai saya-kamu aja," jawab Dila kembali.
"Tapi Pak,saya mau ngomong kalo semisal kita udah nikah terus saya ngga mau di kengkeng. Saya mau bebas,sama kamu teman-teman saya yang lain. Dan saya ngga mau ngasih keturunan dulu ya pak hehe," sambungnya lagi di akhiri senyum.
"Di kengkeng?itu adalah hak saya dan kewajiban kamu sebagai istri hanya menurut dengan suami. Untuk masalah keturunan saya memahami dan mengerti,saya mau kamu lulus dan kuliah," jawabnya dengan wajah datar.
"Dan kalau mau bebas ya tidak usah menikah," sambungnya lagi. Pedes banget udah kaya cabai iblis.
"Aduh pak jangan gitu dong. Emm iya deh saya ngga pa-pa diatur tapi jangan terlalu ya pak," balas Dila dengan wajah memelas.
"Emm," hanya gumaman yang ada.
"Saya mau tanya pak,umur bapak berapa sii," tanya Dila penasaran.
"Dua puluh empat tahun" empat kata itu mampu membuat Dila melongo mendengarnya.
Siball, Mba Nayla kurang kerjaan. Katanya dua puluh dua tahun ehh malah dua empat cokkk, Batin Dila kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Head Master My Husband
Fiksi Remaja"Dila,kamu itu harus nurut sama Ayah lagipula kita orang tua cuma mau anak kita dapet jodoh yang baik" Ucap Bunda. "Tapi Dila masih SMK Bun-" "Nurut aja si Dila,apa susahnya ha?" Ayah. "Tapi Dila ngga mau Yah,Dila masih kecil" Ucapnya dengan air mat...