4 - Imbas Kesalahan di Masa Lalu

4.6K 259 8
                                    

Dua minggu kemudian.

Masih sangat pagi namun suasana di kelas X-IPA 1 sudah seperti medan perang yang selalu memanas setiap harinya. Kali ini diwarnai dengan perdebatan menyebalkan antara Alvin dan Shilla, lagi.

"Minggir..." kata Alvin pada shilla yang berdiri didepan pintu.

"Bisa permisi dulu, nggak?"

"Emang Lo ngerti kalau gue pakai permisi" Alvin menerobos masuk begitu saja

"Lo jadi cowok nggak sopan banget sih"

"Males sopan sama dedemit!"

"Iya sih, Alien mana pernah sih diajarin tata krama di planet tempat dia tinggal, secara disana nggak ada kehidupan" sindir Shilla.

"Tata krama gue nggak berlaku buat cewek kayak Lo!"

"Please deh, Vin. jangan bersikap seolah-olah Lo nggak pernah diajarin sopan santun sama orang tua Lo, malu-maluin tahu nggak!" Balas Shilla sakartis.

Alvin lansung bungkam. "Nggak usah bawa-bawa orang tua" balas Alvin datar, tangannya menggepal keras menahan amarah.

"Kenapa? Tersinggung?" Shilla tertawa sumbang. "Halah, nggak bisa jawab kan lo?" tidak mau menyerah, shilla terus memojokkan Alvin dan mengikutinya masuk ke dalam kelas berdiri disamping kursinya.

"Pergi, jangan ganggu gue" kata Alvin pelan.

"Hahaha... liat diri lo sekarang, Ekspresi Lo kaya anak TK yang mainannya diambil orang, pasti bentar lagi Lo bakal nangis terus lari ke mama Lo minta dibelain. Iyakan? Udah sana, ngadu sama Mama Lo! bilang sama mama lo kalau lo kalah debat sama cewek, pasti lo bakal diketawain sama mama lo!" Shilla masih meledek Alvin dengan santainya, tidak menyadari aura kelas yang tiba-tiba berubah horor.

Grep...

"UDAH GUE BILANG JANGAN BAWA-BAWA ORANG TUA GUE, NONA ASSHILLA! nggak ngerti bahasa manusia ya lo!" Alvin mengcengkeram tangan Shilla kuat, di kuncinya tubuh gadis itu ditembok.

Sementara ditempatnya Shilla menatap Alvin takut seraya meringis kesakitan, beberapa anak yang sudah datang hanya melihat tanpa berani membantu, Mereka ngeri sendiri melihat Alvin marah seperti itu.

"Vin, lepasin sakit" Shilla mencoba melepas tangannya sambil terisak, cengkeraman Alvin kali ini luar biasa menyakitkan.

Alvin menatap shilla tajam, tanpa mengatakan sepatah kata. Genggamannya pada lengan Shilla juga sama sekali tidak berkurang.

"ALVIN!" Rio yang baru saja datang segera mendekati alvin, tadi mereka berpisah dikoridor karena Rio harus ketemu Bu Winda, ada keperluan tugas kelas hari ini dan begitu dia kembali suasana sudah tidak kondusif.

"Lepasin, Vin" Rio memegang pergelangan tangan Alvin yang mengeras, meski tidak tahu apa yang terjadi, dia tahu shilla pasti kesakitan dalam kurungan Alvin.

PLAAKK

JDUUG

Alvin menyentakkan genggaman Rio yang otomatis menghantam wajah tampan pihak yang melerai sampai hidungnya kembali mengeluarkan darah, Rio menghembuskan nafas pasrah. Dalam bulan ini dua kali dirinya menjadi samsak dadakan.

Rio mencengkeram kuat tangan Alvin tanpa mengatakan apapun hingga tatapan tenangnya menarik perhatian Alvin yang masih diliputi kemarahan, ditatapnya mata itu lembut sampai Alvin sadar ada Rio disana.

"Dia udah keterlauan, Yo!" adu Alvin memandang kesal Shilla yang kini banjir airmata.

"Lepasin Shilla, dia kesakitan..."

[1] LUKA SEMESTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang