Chapter 1

37.8K 123 2
                                    

Suara dari 5 jam weeker saling bersautan saat tepat pukul 05:30 pagi dan tak lama seonggok manusia terbangun dari tidur nyenyakya

"Shit cepet banget si nih jam" gerutu Alvino yang baru saja membuka matanya

Ia bergegas bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan ke arah kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Selesai dari ritual mandinya ia bergegas memakai seragamnya dengan lengkap, karna hari ini adalah hari pertama ia menjadi kelas 12 jadi ia harus tampil rapih di hadapan adik kelas barunya nanti ya setidaknya hanya untuk hari ini saja agar ia di pandang sebagai siswa teladan oleh dedek gemes nanti

Karna Matthew tidak ada, setelah selesai memakai seragam dan memastikan tidak ada lagi yang tertinggal Alvino pun bergegas meninggalkan apartemen sederhananya yang ia dapat dari sebuah undian teka teki silang di koran

Sesampainya di parkiran apartmen Alvino pun berhenti tepat di sebelah motor sport hitam kesayangannya yang ia beri nama Blacion

Setibanya di sekolah Alvino langsung memarkirkan blacion di tempat biasa parkir lalu ia langsung menuju ke kelas barunya yang berada di lantai 3. Dan  saat sudah berda di lantai 3 ia langsung menuju ke kelas 12 MIPA 1

"Woy Al kemana aja lu, tumben baru dateng" tanya Zach melihat jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 06:20

"Iya lu tumben baru dateng, biasanya juga lu duluan yang dateng dari pada kita" sahut Corbyn

"Biasa, semalem abis lembur jadi gua telatin dikit bangunnya" jawab Alvino yang sudah duduk dibangkunya

"Orang mah belajar buat US nanti ini malah ONS teross" ledek Matthew yang sedari tadi sibuk dengan game di HPnya

"Pale lu ONS, semalem gua nyanyi lembur di cafe" sewot Alvino

"Sampe jam berapa semalem lu Al?" tanya Zach

"Jam 1 pagi"

"Halah boong segala lu ngab, jujur adalah kalo semalem ONS apalagi semalem gua ga ada di apart" ucap Matthew yang mengibarkan bendera perang pada Alvino

Alvino yang tak terima dengan perkataan Matthew barusan langsung saja menggatak kepala Matthew dengan keras dan Matthew yang tak terima pun membalasnya lalu terjadilah drama gatak menggatak antara keduanya

Sedangkan yang lainnya hanya menonton saja dan tak berniat untuk memisahkan keduannya malahan mereka semua mengompori keduanya karna memang hal itu sudah sering terjadi di kelas ini

Saat mereka semua masih sibuk dengan drama Alvino dan Matthew tanpa di duga pintu kelas terbuka dan tak lama kemudian muncullah seorang wanita cantik yang memliki lekuk tubuh cukup sexy di usianya yang menginjak 25 tahun
Wanita itu adalah Selena Pollock sang guru biologi sekaligus wali kelas di 12 MIPA 1, seketika kelas menjadi sunyi setelah Selena masuk karna mereka tau bahwa Selena termasuk ke kategori guru killer di SMA Atmajaya

"Selamat pagi anak-anak" sapa Selena

"Pagi Bu" balas semua murid yang berada di kelas

"Okay, kalian pasti sudah tau saya siapa..." ucap Selena terpotong

"Iya tau, Ibu tuh guru paling cantik dan paling sexy yang ada di sekolah ini" celetuk Corbyn dengan cengiran khasnya

Mereka semua langsung menyoraki Corbyn, kecuali Alvino yang hanya memutar bola matanya malas dan Selena hanya menatap datar Corbyn yang baru saja memujinya lalu Selena mengetuk papan tulis dengan kencang menggunakan spidol yang ia genggam sedari tadi. Ketukan barusan membuat satu kelas kembali hening serta sunyi

"Kita lanjutkan, Saya Selena Pollock guru biologi kalian sekaligus wali kelas kalian selama kalian di kelas 12 MIPA 1 ini" ucap Selena

"Berarti bisa dong Bu saya ajak pdkt sekalian" kali ini Alvino yang menggoda Selena

"Ya, bisa" jawab Selena

"lololo ga bahaya ta" celetuk Corbyn yang setelah di lanjutkan dengan celetukan lainnya dari hampir seluruh murid kelas

''Sikatt Alll"

"Tua dikit ga ngaruh"

"Gass Al gasss,  ga usah ngerem"

"Waduhhhh"

"Ihiyyyy"

"Terobos aja udah Al"

"Asek asek josss"

"Masokkk Pak Al masokkk"

"Jangan kasih kendor Al"

Dan di tengah keramaian itu Alvino ingin menjawab dengan semangat 45 seakan ia mendapat jackpot besar-besaran

"Tapi di dalam khayalan kamu" lanjut Selena yang membuat seluruh siswa tertawa

"Jiakhhh potek dah potek hati abang Al" celetuk Matthew

"Poor Alvino" sahut Zach

Sedangkan Alvino hanya mendengus kesal karna jawaban Selena barusan ditambah dengan ledekan seluruh teman kelasnya
Setelah itu Selena melanjutkan sesi perkenalanya hingga bel istirahat berbunyi

"Okay kalian istirahat dulu setelah itu kita lanjut kembali nanti" ucap Selena yang kemudian melangkahkan kakinya untuk keluar dari kelas

Selena berjalan santai namun tetap berwibawa menuju ruangan pribadinya. Selena mendudukan dirinya di kursi yang berada di dalam ruangannya, ia tersenyum tipis karna mengingat gombalan-gombalan murid-muridnya tadi khususnya gombalan Alvino

"Sele apa sih kok jadi mikirin gombalan receh anak SMA sih" ucap Selena menggelengkan pelan kepalanya lalu mengambil hpnya untuk membalas pesan masuk dan untuk memesan makanan yang ada di kantin sekolah lalu meminta tolong untuk diantar keruangannya

Karna tidak ada yang harus ia kerjakan saat ini jadi ia bisa bersantai ria di dalam ruangannya

Dilain tempat ada Alvino, Matthew, Zach , serta Corbyn sedang menikmati makanan mereka masing-masing yang dimasak oleh Bu Mamat dengan penuh cinta

Bu Mamat adalah seorang janda yang sudah berumur suaminya telah meninggal lima tahun lalu karna penyakit jantung yang di deritanya

Dan Bu Mamat adalah salah satu pemilik gerai makanan di kantin yang menjual nasi goreng, mie goreng dan aneka gorengan dengan harga yang terjangkau

"Al" panggil Mattew di sela makannya

"Hah apoan" jawab Alvino yang sedang mengunyah makanannya

"Lu bawa motor kan?" tanya Matthew

"Bawa ngapa emang?"

"Nebeng ya hehe"

"Motor lu kemana anjir"

"Di club" cengir Matthew

"Yaudah, tapi nanti gua ada urusan dulu bentar" ucap Alvino yang sudah selesai dengan makanannya dan mulai beranjak meninggalkan meja mereka

Sedangkan teman-temannya hanya diam dan membiarkannya pergi karna mereka sudah tau maksud dari urusan yang di katakan Alvino

* * *


Tok tok tok

Tak ada jawaban

Tok tok tok

Tetap tidak ada jawaban

Alvino membuka pintu ruangan itu perlahan-lahan dan setelah pintu itu terbuka ternyata sang empunya ruangan tidak ada

Alvino nekat memasuki ruangan itu lalu mengambil kertas note yang ada di atas meja dan menulis sesuatu di sana setelah itu ia meninggalkan ruangan menuju kelasnya dengan senyuman yang terlihat jelas di wajahnya

Tak lama setelah Alvino pergi sang empunya ruangan datang dan langsung mendudukan dirinya di kursi kebesarannya lalu memejamkan mata sebentar kemudian menegakan tubuhnya kembali dan ia menemukan selembar kertas note yang bertulisan tangan seseorang

-----------------------------------

Hai semua

Cerita ini itu sebenernya cerita kesekian yang udah aku bikin, tapi baru ini berani publish diwp

Jadi mohon untuk dimaklumi kalo masih berantakan

Semoga kalian suka sama cerita ini

Cerita ini fiksi ya!

Bu Guru SexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang