Chapter 8

16.8K 75 1
                                    

* * *

Spesial menemani malam minggu kalian yang sedang hujan

VOTE!

* * *

"Tapi kamu udah basah sayang" ucap Avino yang menghentikan kulummannya dan tangannya sudah berada di dalam rok yang Selena kenakan

"Mmbhhh ya itu gara-gara kamu ahhh"

"Be mine Ana, please" pinta Alvino yang menatap Selena dengan ketulusan dan juga tangan yang sudah ia keluarkan

"Sorry i cant Vin" bisik Selena tepat di telinga kiri Alvino

"Why?" tanya Alvino dengan sorot mata kekecewaan

"Aku belum bisa sepenuhnya percaya sama kamu Vin" jawab Selena

"Aku pasrah saat ini bukan berarti aku nerima kamu Vin, masih banyak hal yang masih aku pertimbangin" lanjut Selena

"Yaudah kalo gitu kita lanjut ya sayang" bisik Alvino di telinga kanan Selena karna ia tidak mau kehilangan kesempatan untuk menikmati tubuh pujaan hatinya ini. Tidak perduli kalau Selena akan menyebutnya brengsek lagi pula ini tidak sepenuhnya karna kebrengsekannya, tapi juga Selena menikmatinya dan lagi Selena sendiri yang mengatakan bahwa ia pasrah saat ini menerima semua permainannya

"Alvinooohh ahhhh" jerit Selena karna Alvino meremas dadanya dan memelintir kedua putingnya

"Shuttt nanti kita ketauan Ana"

"Ya makannya stop jangan di lanjutin ahh ahhhh"

"Vino please stopp honeyyhh ahh" entah mengapa Selena sangat menyukai sebutan sayang, honey, beib atau apapun itu saat ia sedang bercinta seperti saat ini dan itu tidak hanya kepada Alvino saja ia begini

"Tapi badan kamu minta di lanjut sayang bukan minta stop" ucap Alvino yang lengannya mulai memasuk rok Selena lagi yang sudah tersingkap keatas dan perlahan-lahan tangan itu naik ke bagian kehormatan milik Selena

"Vinohh mmbhhmm ahh" desah Selena saat merasakan ibu jari Alvino mengelus area itu dari luar celana dalamnya

"Sayangah stopp sshhs ituh udahh bell ahh Vinohh" pinta Selena saat mendengar suara bel masuk yang di akhiri sebuah desahan karna Alvino semakin menekan ibu jarinya

"Vinohh mmbhh Vinohh sayangahh" desah Selena karna elusan-elusan yang diberikan oleh jari-jari Alvino

"Yangahh sshss ahh ahh Vinnhh sshss"

"Apah sayangahh" desah Alvino

"Your fingershh ahh"

"Kenapa sama jari aku humm" tanya Alvino yang masih memainkan jari-jarinya di bawah sana dan setelah itu kembali mengemut puting milik Selena

"Stopshh ahh ahh mmbhh shitt ahh"

"Vinohh sayangahh sshhss kitahh harussahh balikk mmbhh ke kelass ahhhh"

Alvino hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak ingin kembali ke kelas yang ia inginkan saat ini hanyalah tubuh milik Selena saja

"Sshss ashh ahhh ahh Vinnhhh pelan sshhss sakit honn mmbbhh" Alvino menggit puting merah muda milik Selena

"Yess Vinnhh ahh sshss yeshh ohhss"

"AHHHH VINOHHH" jerit Selena karna ulah Alvino yang sedikit memelintir puting serta menekan klitorisnya dan Alvino pun segera membungkam mulut Selena yang baru saja menjerit dengan mulutnya

Mereka berdua kembali berciuman dengan lebih ganas dari sebelumnya. Saling berperang lidah dan bertukar saliva satu sama lain. Disela-sela ciuman mereka Selena masih saja mendesah karna keenakan. Ini baru permainan jari sama mulutnya dia aja udah seenak ini gimana kalo permainan intinya? hanya itu saja yang ada di pikiran Selena saat ini

Alvino melepas pagutan bibir mereka berdua dan ia kembali mengulum dada Selena dan meninggalkan bekas yang entah sudah yang keberapa karna saat ini dada Selena sudah penuh dengan bercak merah maha karya Alvino, namun tak ada sedikit pun tanda merah di leher sang pujaan hatinya itu karna ia tidak ingin membuat malu wanitanya

"Ssshss Vinnhhh mmbbhh"

"Teruslah mendesah sayang, aku suka suara merdu desahanmu itu"

"Yeahhh mmbbhhh honshh neyahh" Selena sudah sangat terangsang

"Vinnnohhh shitt ahhhhh"

"Sayangahh sshss mmbbhh ahh ahh Vinnhh" permainan jari Alvino benar-benar membuat Selena mabuk kepayang

"Vinoohhh i mmbbhh wantt sshss ahh shittt Vinohhhhhh ahhhh i comee honeyy ahhh" desah panjang Selena menggema di ruangan itu yang sebenarnya itu adalah ruangan kedap suara, namun Selena tidak ingin mengatakannya agar Alvino tidak semakin menjadi-jadi

Alvino memandangi Selena yang masih terengah-engah akibat dari klimaksnya barusan. Sexy hanya satu kata itu saja yang dapat menggambarkan Selena yang saat ini setengah telanjang dan sedang memejamkan matanya karna ia masih menikmati klimaksnya yang sangat nikmat di bandingkan klimaksnya yang sebelum-sebelumnya

"I want more Ana" pinta Alvino dengan mata yang masih penuh akan hasrat yang menggebu-gebu

"Ga disini Vin, aku ga mau kamu kena masalah" tolak Selena yang sudah menangkup pipi kanan Alvino

"So, kita ke apartemen kamu atau aku hmm?" tanya alvino mengabaikan penolakan yang keluar dari mulut Selena, namun penerimaan dari tubuh kekasihnya itu karna ia dapat melihat kalau puting Selena kembali menegang

''Ga usah gila kamu Vin, mana bisa keluar dari sekolah sebelum jam pulang. Jangan ngaco deh kamu nanti yang ada orang-orang pada curiga sama kita"

Alvino hanya diam memandangi wajah kesal Selena dan tepat setelah Selena ngedumel Alvino mengulum dan menghisap bibir bawah Selena. Setelah itu ia berdiri dari atas badan sang pujaan hatinya lalu mendudukan dirinya di samping Selena

Tak lama setelah itu Selena pun mengambil branya yang ada di lantai bersama dengan kemeja putihnya. Ia bangun dari duduknya untuk merapikan roknya yang sudah tak karu-karuan lagi bentuknya dan tak lupa ia merapikan rambutnya yang saat ini sudah semrawut

Sembari Selena merapikan dirinya Alvino justru asik dengan handphone di tangannya. Entah ia sedang bertukar pesan dengan siapa sampai-sampai Selena sudah rapi pun ia tak menyadarinya

"Kamu duluan sana yang ke kelas nanti aku susul" suruh Selena yang sudah rapi dan harum berkat parfum yang ia semprotkan barusan

Alvino hanya menganggukan kepalanya lalu berdiri dan kemudian melangkahkan kakinya ke arah pintu. Ia membuka kunci pintu itu lalu membukanya sedikit dan setelah itu agak menjauhkan dirinya dari pintu

"Bu sini dulu deh bentar" pinta Alvino dan Selena tanpa berpikir aneh-aneh pun langsung saja menghampiri murid kesayangannya itu

"Aaaa Allvinoo" pekiknya karna terkejut akan tindakan Alvino yang tiba-tiba menggendongnya

Alvino hanya tersenyum lalu ia melebarkan pintu ruangan itu menggunakan kaki kirinya kemudian ia melangkah keluar ruangan Selena. Ia menoleh ke arah kiri dan sudah ada Matthew di sana yang ia minta agar keruangan Selena untuk mengamankan barang-barang Selena dan juga merapikan ruangan Selena yang sedikit beraroma khas sehabis bercinta

"Thanks broo" ucap Alvino pelan dan hanya di angguki Matthew yang sudah tersenyum penuh arti

* * *

Kira-kira Bu Selenanya di bawa kemana sama dedeck Alvino?

Bu Guru SexyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang