Semua ceritaku tersedia di google playbook, Karyakarsa dan pdf. Untuk pdf bisa cp ke no 081917797353.
Jangan lupa tinggalkan jejak and happy reading
❤❤❤❤
Rasa bersalah langsung mendera Selena ketika melihat sang mama yang menatapnya dengan sedih. Cara sang mama menatapnya seolah-olah Selena akan pergi untuk selamanya padahal ia hanya ingin berlibur menikmati musim panas di kediaman Brook dan Georgia.
Selena juga tidak sedang melarikan diri atau menghindar seperti yang mungkin saja sang mama pikirkan saat ini. Ia hanya ingin berlibur sekaligus mengunjungi kedua sepupunya, hanya itu. Tapi siapa yang bisa menghentikan segala pikiran berlebihan Mamanya?
Terkadang mama memang selalu berlebihan menanggapi segala sesuatu. Sikapnya itu terkadang menyebalkan tapi membuat Selena dan Jacob tidak pernah bisa marah. Mereka tahu meskipun sang mama seperti itu karena sang mama menyayangi mereka dan tidak ingin terjadi hal buruk pada mereka.
Selena menghentikan kegiatan merapikan pakaiannya dan duduk di samping sang mama yang sejak tadi memperhatikannya.
"Kenapa Mama terlihat begitu sedih? Aku hanya pergi ke tempat Mama Leonora dan Papa Rees. Aku merindukan mereka. Lagipula ini bukan pertama kalinya aku ke Cornwall."
Phoebe menatap Selena sendu. JIka Jacob lebih mirip dengan Deverell, maka Selena sangat mirip dengannya. Selena seperti versi dirinya saat remaja. Rambut merahnya bahkan sama dengan rambut merah yang dimiliki Selena.
"Tapi Mama merasa kau pergi karena perdebatan kita selama ini. Maafkan Mama kalau Mama membuatmu tidak nyaman tinggal di rumahmu sendiri."
"Bukan karena itu, Mama. Aku hanya ingin menikmati liburan musim panas disana sebelum nanti aku mengikuti season."
"Kau akan mengikuti season?" tanya Phoebe memastikan. Memang selama ini Selena juga kerap mengikuti season, tapi ia tahu Selena melakukannya dengan terpaksa, jadi ia agak terkejut karena Selena akan mengikuti season bukan atas permintaannya.
"Iya, aku akan mengikuti season," Selena tertawa melihat wajah terkejut sang mama. Ia bahagia karena ternyata hanya dengan mengikuti season bisa membuat sang mama mereka bahagia. "Aku tidak ingin membuat Mama terus mengkhawatirkanku. Mama seharusnya menikmati waktu bersama Papa tanpa harus mengkhawatirkanku terus menerus seperti ini. Kali ini aku akan sungguh-sungguh mencari pria yang bisa menarik perhatianku."
"Tapi sungguh-sungguh?"
"Tidak pernah sesungguh-sungguh ini, Mama," Selena menggenggam tangan Phoebe erat. "Jika Mama sudah menyadari kekeliruan yang Mama lakukan selama ini, maka akupun sama. Aku pikir aku terlalu keras pada Mama padahal aku tahu kalau Mama tidak bermaksud menyakitiku. Jadi aku sudah memutuskan untuk tetap mengikuti season dan berburu calon suami seperti wanita-wanita lainnya. Jika nanti aku menemukan pria yang menarik perhatianku dan bisa meyakinkanku tentang pernikahan, aku pasti akan mengenalkannya pada Mama, Papa dan yang lainnya."
Phoebe tersenyum lembut. Ia sangat bersyukur mendengarkan apa yang Deverell katakan, jika tidak hubungannya dengan Selena pasti masih memanas hingga saat ini.
"Pria seperti apa yang kau inginkan menjadi suamimu?"
"Seperti Papa yang mencintai Mama tanpa batas," jawab Selena sungguh-sungguh. Ia tidak berbohong tentang hal itu. Selena memang menginginkan calon suami seperti papanya karena ia melihat seperti apa sang papa mencintai mamanya.
