BAB 3: Berita Miring (Republish)

9K 1.1K 58
                                    

PERHATIAN!
Cerita sudah lengkap di KaryaKarsa @ Junieloo

Happy reading!

Lagi-lagi, ini adalah hari ke sekian di mana Adi melihat gelagat aneh Jerry yang seperti tidak nyaman berada di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi-lagi, ini adalah hari ke sekian di mana Adi melihat gelagat aneh Jerry yang seperti tidak nyaman berada di dekatnya.

Merasa sangat bingung, lelaki itu pun bergegas menghampiri meja sekretarisnya dan bertanya langsung ke inti, "Kenapa, Jer? Kamu belakangan ini kelihatan aneh di depan saya. Apa saya buat kesalahan?" tanya Adi, berniat meminta maaf jika ada ucapan maupun sikapnya yang keterlaluan.

Jerry langsung berdiri dari kursinya untuk menghadap Adi dan menggeleng. "Bukan, Pak."

"Bukan?" Sebelah mata Adi menyipit. Jawaban tersebut seolah mengatakan jika Jerry memang ada 'masalah' dengannya sekalipun tebakannya meleset. "Lalu?"

Sebelum Jerry sempat menjelaskan, telepon di mejanya berdering. Mau tidak mau, Adi pun menyuruh lelaki berkacamata tersebut untuk menjawab panggilan terlebih dulu sebelum melanjutkan pembicaraan mereka di ruangannya nanti.

Sekembalinya Adi ke kursinya, lelaki itu tampak duduk dengan tenang. Sungguh berbeda dengan Jerry yang kini super deg-degan setelah sambungan berakhir dan harus menghadapi bos besarnya sebagaimana yang Adi sendiri perintahkan.

Dan di sinilah lelaki berkacamata itu sekarang. Duduk di seberang meja pemilik perusahaan ini setelah dipersilakan oleh bosnya.

"Bilang ke saya, apa ketidaknyamanan kamu ini berkaitan dengan pekerjaan?"

Jerry mengangguk dengan mantap. "Iya, Pak."

"Apa itu?"

"Begini, Pak ... anu ... ng ..." Jerry tampak menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Kira-kira, kalau saya bantuin Pak Adi cari pasangan gimana, Pak?"

Sebelah alis Adi menukik. "Pertanyaan macam apa itu? Kamu bilang ini berkaitan sama pekerjaan. Kenapa jadi bicara hal pribadi?" Lelaki itu tampak tersinggung.

"M-maaf, Pak. Tapi, memang itu masalah saya di kantor ini." Jerry tampak takut-takut dalam mengatakannya.

"Maksudnya?"

"Sebelumnya saya minta maaf lagi, Pak. Tapi, rumor tentang Pak Adi udah menyebar ke seantero kantor, Pak. Masalahnya, ini menyangkut saya juga."

"Rumor apa?"

"Pak Adi suka sama saya."

Sontak, badan Adi langsung condong ke belakang saking terkejutnya dengan pernyataan tersebut. Dan lelaki itu pun mengerti akan kekhawatiran sang ayah belakangan ini. Ternyata Ari sudah lebih dulu mendengarkan berita miring mengenai dirinya ini. Entah sejak kapan. Adi tidak tahu tepatnya karena memang pria itu masih sesekali mendatangi kantor ini maupun kantornya Abi untuk melihat perkembangan perusahaan keduanya.

Marriage First, Love LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang