Duchess Laurent²

4K 192 8
                                    

Hari yang dinantikan oleh Laurent sudah tiba, yaitu hari ini. Dengan Gaun merah yang memiliki beberapa corak benang emas dikain gaun, membuat gaun itu terlihat mewah dan anggun.

Kulit putih seputih susu milik Laurent terlihat amat kontras dengan gaun merahnya. Rambunya disanggul sedemikian rupa hingga leher jenjangnya terlihat dan amat menggoda. Sarung tangan yang berwarna senada dengan gaun pernikahannya, dan mahkota kecil diatas kepalanya.

Cantik sekali, Putri kerajaan Cellea itu berhasil membuat para wanita muda merasa iri akan paras kecantikannya, belum lagi Putri Laurent akan menikah dengan Pria pujaan para gadis muda.

Pintu aula terbuka, Laurent dengan langkah anggun berjalan menuju panggung aula, yang dimana disana sudah terdapat Duke Nave dengan warna tuxedo yang senada dengan gaun yang dipakai oleh Laurent.

Keduanya seakan memang pasangan yang dipilih oleh Dewa untuk saling bersama. Cantik dan Tampan, jadi apakah kedua anaknya? Itulah yang menjadi pertanyaan para bangsawan.

Laurent berjalan dengan langkah anggun. Disebelahnya Tyan memegang tangan adiknya dengan erat. Aura yang dikeluarkan Laurent amat mahal, anggun dan berwibawa.

Tak salah, Laurent menjadi istri Duke Nave, gadis itu pintar dalam urusan perpolitikan. Jangan salah, Laurent pernah membantah kudeta kaisar.

Padahal posisinya hanya Putri Raja, namun dengan sangat berani Laurent menyampaikan kudetanya dan membantah kudeta kaisar.

Bukankah gadis itu amat istimewa? Kecantikannya menambah nilai plus plus pada sosok Laurent. Sungguh beruntung Duke Nave.

Tiba dihadapan Duke Nave, Tyan menyerahkan tangan adiknya dengan sedikit enggan. "Jagalah adikku Duke." Duke Nave mengangguk, mengambil alih tangan kecil Laurent.

Keduanya menaiki panggung kecil yang ada disana, lalu mengucapkan janji suci pernikahan.

Dengan tegas keduanya berucap, dan membuat para bangsawan bersorak bahagia, sedih, dan kecewa. Sedih, karena pria idaman mereka sudah menikah. Kecewa, karena bukan mereka yang menikah dengan Duke Nave. Bahagia atas pernikahan kedua pasangan sempurna itu.

Keduanya berbalik setelah melakukan upacara pernikahan, betapa cocoknya pasangan itu.

Laurent melirik suaminya yang terlihat menatap kearah para bangsawan. Tatapan pria itu terarah pada seorang gadis bergaun kuning aprikot. Tatapannya terlihat sedu dengan senyum tulusnya.

Setelah kurang lebih 5 detik menatap Lady tersebut, Duke Nave langsung menatap kearah lain. Laurent tidak tau siapa gadis itu. Sepertinya dia salah satu orang penting dihidup suamiku. Batinnya.

Laurent mengangkat bahunya acuh, tidak peduli dengan itu semua. Selagi ia istrinya, maka ia lebih berkuasa atas suaminya dari siapapun itu!

"Selamat atas pernikahan kalian Duke, dan ---- Duchess?" Mendengar dirinya dipanggil Duchess, Laurent hanya bisa tersenyum tenang. Berbeda sekali dengan ritme jantungnya yang sudah berdebar keras.

"Aku turut senang atas pernikahan kalian." Duke Nave menundukkan kepalanya memberi hormat para Pria nomer 1 dikekaisaran ini, Kaisar.

"Terimakasih Yang mulia, Kaisar." Kaisar tersenyum mendengarnya. Tatapan kaisar tertuju pada Laurent, temannya.

"Selamat atas pernikahanmu, Laurent. Aku turut senang kau lah yang menjadi Duchess Noulven. Huh, aku sedih juga jika kau akan membantah perintahku. Belum lagi, Pangkatmu sekarang Duchess kekaisaran." Ucap Kaisar panjang lebar.

Yang paling kaisar takuti adalah Laurent! Laurent sungguh berani padanya! Walaupun keduanya berteman sedari lama, namun sikap gadis itu sama saja. Tidak ada takut takutnya dengan kaisar yang dulunya seorang Putra mahkota hingga sekarang menjadi Kaisar kekaisaran timur.

Duchess LaurentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang