Duchess Laurent¹⁷

2.2K 100 3
                                    

Follow : xexevitrex.
Vote komen ya guysss, hihi

~o0o~

"Apa?!"

"Benar duke, putra anda dari Duchess Laurent----" Duke Nave mengangkat tangannya, pertanda meminta Julio diam.

Duke Nave merasa jantungnya berdenyut nyeri, kedua wanita itu melahirkan disaat yang bersamaan. Padahal usia kandungan keduanya berbeda jauh. Usia kandungan Tilly bisa dibilang lebih muda dari usia kandungan Laurent.

Apa yang membuat putranya dari Laurent meninggal?

"Duke saya rasa---"

"Kau diam Julio! Pergilah." Julio menundukkan kepalanya. Ia pergi dari sana dengan perasaan dongkol pada sang Duke.

Duke Nave terlihat berpikir, hingga akhirnya sebuah usapan lembut dipundaknya membuat pria itu menoleh. "Apakah benar? A-anak dari----"

"Sttt! Diamlah Tilly. Mengapa kau ada disini? Kau baru saja melahirkan, Tilly. Istirahatlah dengan benar. Jagalah putra kita." Tilly menggelengkan kepalanya. Mengapa nasib Duchess Laurent semenyedihkan ini?

"Nave---- ak-aku----" Tilly menggigit bibir bawahnya mersa kesulitan berbicara. "Nave, Duchess adalah wanita y-yang baik, n-namun mengapa? M-mengapa nasibnya semenyedihkan ini?" Duke Nave memeluk Tilly, benar apa yang Tilly ucapkan.

"Tenanglah, Laurent adalah wanita kuat." Nave melepas pelukan itu. Ia menatap wajah cantik pucat itu lamat-lamat.

"Istirahatlah, aku akan memeriksa keadaan Laurent." Setelah mengatakan hal tersebut, Duke Nave langsung pergi dari sana meninggalkan Tilly yang meneteskan air mata.

Wanita itu terisak pilu, dadanya terasa sakit saat membayangkan nasib Duchess Laurent.

"Aku penyebab semua ini," air matanya terus mengalir tanpa henti. Ia yang membuat bayi yang dikandung oleh Duchess Laurent meninggal. Ia juga yang membuat rumah tangga wanita itu hancur. Tilly terlalu egois.

Tilly menghapus air matanya secara perlahan. Dengan langkah pelan, kakinya berjalan menuju tempat Putra kecilnya berada.

Bayi mungil dengan surai Blondenya terlihat tertidur pulas diatas ranjang. Tangannya mengangkat bayi kecil itu dengan amat pelan.

"Putraku," gumamnya.

Tilly menatap wajah malaikat kecilnya dengan raut wajah rumit, "Ibu terlalu egois bukan anakku?"

"Ibu menghancurkan rumah tangga seseorang, ibu juga menghancurkan hubungan wanita lain karena cinta ini." Lanjutnya bergumam.

"Ibu menjadi sumber masalah dari nasib jahat yang menimpanya anakku." Bayi kecil itu terlihat bergerak pelan. Sontak Tilly langsung memegang bayinya lebih erat agar tidak terluka. Setelah bayi itu tenang, Tilly kembali bersuara.

"Saudaramu, Putra dari ayahmu dan Duchess Laurent telah tiada karena ke-egoisan ini anakku."

"I-ibu tidak tau bagaimana cara meminta maaf akan semua ini." Tilly melirik wajah Putranya. Air matanya kembali menetes ketika diotaknya terbesit ide-ide untuk mendapatkan maaf dari Duchess Laurent.

Duchess LaurentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang