1 - MOPDB

24 2 1
                                    

Happy reading..

*

*

*

Lima ratus enam puluh tujuh peserta hanya bisa menunduk pasrah saat mereka dipanaskan di lapangan basket.

Dengan sisa tenaga yang mereka punya, mereka terus mencoba berdiri meskipun otot dan sendi mereka terasa nyeri. Ditambah lagi dengan panasnya sinar matahari yang terasa membakar kulit,hal tersebut langsung membuat pikiran positif mereka musnah seketika.

Buliran - buliran keringat terus menetes dari setiap pori - pori mereka, Bahkan topi kerucut yang terbuat dari kertas karton yang mereka pakai itu terasa basah karena keringat.

Meskipun lelah mulai mendera dan dehidrasi mulai menyerang tenggorokan nya, mereka tetap tak ada yang berani bersuara.

Karena mereka tahu, Wajah wajah sangar dan tak ramah Yang berdiri didepan mereka itu akan semakin marah jika mereka mulai mengeluh.

"Hari ini kalian akan menjalani masa orientasi pertama di SMA GARUDA. Dan tentu saja, kalian wajib patuh terhadap semua aturan yang ada di SMA ini. Termasuk peraturan yang sudah kita buat untuk masa orientasi ini. Bagi siapapun yang berani melanggar, itu berarti kalian siap di hukum!" Seorang gadis dengan rambut terkuncir kuda itu menjeda kalimatnya, Caca namanya. Sekertaris OSIS sekaligus panitia masa orientasi tahun ini.

Caca menatap sang wakil ketua OSIS disampingnya,  Salah satu senior laki-laki yang berdiri di barisan panitia, Sosok bertubuh tinggi tegap dengan kulit sawo Itu terlihat menakutkan di mata para peserta MOS.

"Untuk kegiatan selanjutkan akan di pimpin oleh kak Sagara"

Merasa namanya dipanggil gama langsung maju mendekat, Lagi lagi tatapan cowok itu Berhasil membuat seluruh peserta MOS  merinding.

"Untuk kegiatan selanjutnya adalah pemeriksaan, jika kalian tidak membawa atau kelebihan membawa barang bersiaplah untuk menerima hukuman!" Mendengar itu, seluruh siswa menelan ludahnya. Dalam hati mereka merapal doa agar tidak terkena hukuman

"Untuk kakak-kakak panitia, bisa langsung berdiri dan memeriksa bawaan peserta. Mereka yang tidak memenuhi aturan, bisa langsung dibawa ke depan"

Setelah mengatakan hal itu, Saga langsung turun dari auditorium. Cowok itu ikut masuk ke dalam barisan untuk memeriksa barang bawaan.

"Keila putri" seorang gadis dengan rambut di ikat dua itu hanya bisa menelan ludah saat Saga mendekatinya. Dengan tatapan intimidasi ya cowok itu membaca nama di ID Card salah satu peserta.

"Gugus mawar, bukan anggrek. kalau ada orang yang ngasih informasi itu di dengar dan perhatikan, kamu bisa dengarkan?"

Gadis itu mengangguk kaku, "I-iya, kak"

"Maju ke depan! cepat masuk ke barisan dan baris yang rapi"

Gadis bernama keila itu hanya bisa pasrah saat dirinya di bentak oleh Saga. Dengan cepat ia maju ke depan dan masuk ke barisan siswa yang tidak memenuhi aturan

"Kemaren di minta size 13.5, tapi kamu malah pakai ukuran sebesar itu. Kamu kira saya buta huruf apa?!"

Di sudut lain lapangan suara Caca terdengar melengking, gadis itu tengah berhadapan dengan seorang siswa laki-laki yang lagi-lagi salah dibagian ID Card.

PERAHU KERTAS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang