Happy reading..
*
*
Hari ini Amira berangkat lebih pagi dari biasanya, dia bahkan sengaja berangkat satu sebelum bel di bunyikan. Selain menghindari macet jalanan, Keisha juga tidak mau kembali mengulangi momen buruk seperti kemarin. Setelah mengistirahatkan diri, kondisi Amira juga semakin membaik. Meskipun awalnya ia harus berdebat dengan sang ayah karena kebiasaannya yang lupa makan seharian, saat mendengar kabar dari Gama jika keisha sempat pingsan. Cowok itu sempat tak mengizinkan Keisha berangkat ke sekolah, tapi atas usaha Keisha yang tak lelah meyakinkan sang ayah, Wildan akhirnya menyerah. Cowok itu menuruti keinginan Keisha dengan meninggalkan beberapa catatan penting tentunya.Dengan sepatu hitam yang mengkilat sempurna, gadis itu memasuki pelataran SMA GARUDA dengan rasa percaya diri. Keisha yakin dia tidak akan kembali di hukum, semoga saja.
Sekolah amira masih terbilang sepi karena sepintas langkahnya melewati bangunan bangunan itu ia sama sekali tak menemukan siswa ataupun siswi MOS yang berangkat. Sejauh mata Keisha memandang, gadis itu hanya melihat para panitia dan beberapa tim kesehatan.
Keisha melangkahkan kakinya menuju lapangan voli, m nunggu siswa-siswi berdatangan sambil menikmati suhu udara yang menyejukkan debgan ditemani dedaunan yang menari-nari karena ditiup angin. Dengan semangat, gadis itu melangkah menuju lapangan. Hingga sesaat setelah kakinya beranjak di sisi lapangan, mata Keisha mendati seorang cowok berkaos hitam pendek dengan celana training sekolah panjang tengah bermain basket di ujung lapangan.
Cowok itu begitu lincah men-dribble bola dengan kedua tangannya, tubuhnya bergerak cepat mengikuti bola yang ia mainkan. Sesaat Keisha tertegun menatap hal itu dengan senyum mengembang, sosok yang menyeramkan layaknya hantu, ternyata bisa begitu menawan meskipun dalam keadaan basah karena keringat. Apalagi posisi tubuhnya saat ini membungkuk membuat ketampanan cowok itu semakin bertambah.
"Bisa minggir?! Lo berdiri ditengah jalan."
Keisha tersentak kaget saat sebuah suara muncul secara tiba-tiba, gadis itu menoleh ke belakang. Dia mendapati Glen yang duduk di atas motonya sambil menatap datar.
Gadis itu refleks menyingkir, dia memberi jalan kakak senior nya itu lewat. Saat keisha berbalik, lagi-lagi gadis itu di kejutkan dengan kehadiran cowok itu di hadapannya.
"Baru sampai?" Keisha terenyah mendengar pertanyaan cowok itu.
Gadis itu reflek mengangguk. "I- iya kak"
Dia adalah Gama, kekasih sekaligus kakak seniornya. Cowok itu tersenyum tipis dihadapan Keisha lalu mengusap puncak kepalanya dengan lembut. Mereka memang tidak berangkat bersama waktu tadi, karena cowok itu harus datang pagi buta disaat Keisha masih tidur di ranjang. Jadi tak heran Gama sudah tiba di sekolah sambil bermain basketnya.
"Langsung baris ke lapangan ya kei" ucap Gama berbisik, lalu pergi meninggalkan kekasihnya disana yang melamun mengikuti pandangan langkah cowok itu.
Hingga kemudian sebuah suara megaphone yang dibunyikan dengan suara yang biea dibilang tidak keras, seketika membuat Keisha menoleh. Gadis itu menatap ke arah Sagara yang tengah menatap tajam ke arah depan, aura cowok itu yang memang mencekam membuat sebagian siswa yang datang agak mepet seketika langsung berlari tergesa menuju lapangan. Tak jarang juga mereka sempat terjatuh karena berlari agar tidak dimarahi panitia berwajah garang itu.
--
Hari itu seluruh siswa di suruh lari keliling lapangan selama dua kali, setelah mereka diberikan sebuah kresek hitam yang harus mereka isindengan sampah
Hari ini mereka akan melakukan gerakan kebersihan keliling sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/353447291-288-k603400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAHU KERTAS (ON GOING)
Novela JuvenilApa jadinya jika kalian memiliki kekasih seorang ketua osis berhati dingin dan tak tersentuh? Itulah yang di alami Amira Keisha Namora, seorang gadis manja dengan memiliki wajah cantik, berkulit putih nan bersih tersebut harus ekstra sabar menghada...