Strawberry

366 30 12
                                    

Bada keliatan seperti menahan tawa mendengar perkataan ku,

apa dia ga liat mukaku yang keliatan udah siap buat acak acak seisi kamarnya kalau tau dia pernah membawa cewe lain setelah mengenalku.

"mommy bilang apa tentang cewe yang aku bawa?"

"aku ga tanya dan ga mau tau juga"

di saat saat kaya gini memang lebih bagus denial sih,

aku gamau keliatan jadi cewe yang super cemburuan cuma karna hal kaya gini.

sementara cewe yang ngaku pacarku ini masih cengengesan ga jelas,

"apa mommy ga bilang kalau cewe yang aku bawa itu 4 orang, yang juga satu sekolah sama kita?"

ha? 4 orang? team dance nya?

kenapa mommy nya ga bilang kalau yang dia bawa itu BEBE?

kan jadi tengsin gini, ahh mau di taro dimana muka ku.

bada berjalan mendekat ke arahku, aku gamau menatapnya. Malu!

dia mengelus pelan rambutku,

"kamu kalau cemburu gini gemesnya jadi double tau ga"

bada tersenyum sementara aku udah manyun karna di ledekin gini.

mommy sama anaknya sama aja! ngeselin banget!

"mommy jail nya hampir buatku pendek umur kali ini"

"maksudnya?"

"kamu pikir aku ga liat tatapan kamu yang udah siap buat acak acak rumah ini kalau tadi aku salah jawab"

aku menatapnya sinis, kenapa dia kaya tau semua gerak-gerik ku.

bada tiba tiba mendorong bahu ku yang membuat tubuhku jatuh sempurna mendarat di atas kasur,

aku membulatkan kedua mataku menatapnya, bada berada di atas tubuhku.

tadinya ku kira dia akan menjatuhkan tubuhnya, ternyata dia tahan dengan kedua tangannya.

wajahnya benar benar sangat dekat, aku bahkan takut buat bergerak karna posisi badanya yang besar ini tepat di atasku.

"kamu mau ngapain?"

bisikku kaya lagi di video asmr, ga mungkin juga kan aku teriak di depan muka nya.

"aku mau lakuin apapun yang lagi kamu pikirin saat ini"

cium aku dong, apa apain aku~

sialan! dia mikir kalau aku pasti mikirin kaya gituan sekarang?

sedikit memang. aku ngebayangin tadi, tapi aku ga gila ya,

mommy nya ada di lantai bawah!

"kamarku sound proof ko, aman"

Bada ini emang anak dukun apa gimana sih?

ko makin lama aku makin takut dia bisa baca semua yang ada di otakku.

"kamu gila? kita masih anak SMA mana boleh gituan"

dia ketawa lalu menggulingkan badan nya ke samping, aku menatapnya horor.

darimana lucunya? sakit nih cewe,

"jadi kamu dari tadi mikir gituan?"

ehh? aku ga bilang gitu ya!

"bukan itu maksudku!!"

muka ku pasti udah sebelah dua belas kaya sup kimchi merahnya.

"yuna, aku ga ingat terkahir kali tawa ku selepas ini karna seseorang"

Memori [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang