CSAT

376 35 12
                                    

hubungan kami sudah berjalan  3 bulan, bada masih nyebelin seperti biasa.

dia sudah memasuki bulan-bulan persiapan untuk CSAT (ujian masuk universitas), sementara aku sekarang makin menekuni minat ku di bidang perfilman.

"hai pacar, temenin aku ngajar junior latihan yuk"

aku menarik nafas panjang melihat bada sudah ada didepan pintu kelas ku,

bukan karna aku ga senang liat dia menjemput ku, tapi dia selalu cari alasan buat ga ambil waktu lebih buat belajar padahal CSAT tinggal 90 hari lagi.

"kenapa kamu mau ambil jadwal buat ngajar sih, kamu itu udah senior"

dia cuma cengengesan sambil menggaruk belakang telinga nya,

"aku janji besok ambil jam lebih sehabis kelas deh"

"janji?"

"asal aku di izinin buat sleep over di rumah kamu, gimana? deal"

bada menaikan alisnya sebelah, kalau di liat dari senyumnya sih ini agak mencurigakan.

tapi aku udah nunda dia buat ketemu ibu dari lama, jadi apa salahnya kan?

"deal, tapi kamu janji yaa"

"yes! makasih pacar"

aku udah di tarik bada ke studio klub dance nya, cheche dan kyma juga udah ada di dalam juga 6 orang junior salah satu nya ada yang dari kelasku.

selama mereka latihan aku cuma duduk di pojok studio, sambil scroll sosial media.

aku bahkan belum nanya bada mau ambil universitas di mana, dia bener bener kaya ga peduli sama score CSAT nya.

"tatter sama lusher ga ikut ngajar ya?"

"engga, mereka ambil kursus abis jam pulang sekolah"

aku manggut manggut, sebenarnya mau semprot dia lagi karna temen temen nya aja sadar kalau CSAT sepenting itu tapi dia malah anggap ini kaya ujian biasa,

tapi biarin dulu deh, dia keliatan kaya lagi banyak pikiran akhir akhir ini.

"kita jadi ke rumah kamu kan?"

"memang kamu bawa baju lebih?"

"bawa dong, aku kan udah siap sedia"

bada menggenggam tanganku sambil berjalan menuju halte bus,

tumben dia ga jailin aku seharian ini..

"kamu salah makan ya?"

dia menengok ke arah ku, heran.

"kenapa?"

aku menggeleng pelan,

"kamu belum mutusin universitas?"

"yuna, bisa kita bahas tentang uni lain kali?"

bada hampir ga pernah lagi panggil aku dengan nama, kecuali dia lagi bahas sesuatu yang serius dan yang perlu aku fahami.

aku yakin dia cukup stress buat mikirin uni mana yang mau dia pilih dan lain lain, aku jadi bingung gimana cara hibur dia.

karna selama ini bada yang selalu buat suasana jadi lebih ceria,

aku ngirim pesan ke ibu kalau aku bawa teman buat nginap di rumah, jadi mohon banget untuk bersikap lemah lembut kaya mommy nya bada.

ibu cuma balas dengan sticker anak bebek lagi pegang pisau kecil.

"ibu aku pulang"

dada ku deg degan banget, karna ini pertama kali nya aku bawa seseorang ke rumah.

aku juga belum bilang apa apa tentang hubungan ku dengan bada,

Memori [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang