Work Wife

277 34 4
                                    

"aku pulang"

tumben banget apartemen mati lampu gini, biasanya kalau bada udah pulang duluan dia selalu hidupin lampu tengah.

aku mencari saklar lampu,

"Suprise!"

bada sudah ada di meja makan dengan kue dan bunga mawar.

kayanya ulang tahunku bukan hari ini deh? masa sih dia lupa.

"siapa yang ulang tahun?"

wajah bada yang tadinya senyum riang mendadak jadi asem lagi, dia melangkah mendekat ke arahku.

buket mawar yang di bawanya di keplak ke arah kepalaku, sialan.

"ini perayaan karna aku udah pulang, pacar! ga bisa sok manis dikit gitu ya!?"

ya mana ku tau, lagian dia ga briefing dulu sih biar aku keliatan kaget gitu.

aku cuma ketawa karna wajah bada udah manyun,

"kasian banget pacarku bete, sini cium"

bada langsung menyambut pelukanku dan mencium pelan bibirku.

cara menenangkan dia kalau lagi bete gini emang gampang, kasih aja bibirku dia langsung nyengir lagi.

waktu aku tanya kenapa dia masih suka cium bibirku padahal kami udah pacaran cukup lama, emangnya dia ga bosan?

katanya bibirku lembut dan manis kalau di kecup, kalau di lumat udah beda cerita lagi.

"oh ya, aku juga punya suprise buat kamu"

aku melepas pelukannya,bada menaikan alisnya sebelah.

"aku di tunjuk buat jadi produser SWF2!"

bada keliatan kaget banget, tak lama dia tersenyum lebar dan kembali memeluk tubuhku erat.

"jadi kita bisa pacaran di tempat shoot ya, pacar"

aku mengangguk cepat mendengar ucapan polos bada.

"kalau aku mau cium kamu juga bisa dong ya"

aku mencubit pelan ujung hidungnya,

"cuma itu yang kamu pikirin!?"

bada mengangguk, mau ga mau aku ikut luluh dan tersenyum lebar.

dia gemesin banget astaga!

Pagi harinya aku bangun lebih dulu seperti biasa, sambil menyiapkan kotak makan sederhana buat bada.

tahun ke-dua kami tinggal bersama, bada mulai memintaku untuk belajar masak menu sarapan sederhana.

karna jadwal nya yang sangat pagi kadang mengharuskan kami untuk sarapan terpisah, dan bada sering menolak buat sarapan cepat saji.

aku jadi terbiasa setiap paginya menyiapkan bento box untuk di bawa bada, hari ini kami sudah mulai rencana shooting.

tapi aku harus ke kantor dulu untuk mengambil script dan bada juga harus di makeup dan briefing untuk segmen team nya.

"pagi, baby"

kurasakan tangan bada memeluk pinggangku dari belakang dan mendaratkan ciuman singkat di pipiku.

"pagi, kamu mandi dulu sana! bekal sarapan nya udah mau siap"

"makasih sayang. Aku mandi dulu, kamu yakin gamau ikut?"

aku melempar sisa kol yang abis ku potong ke arah bada, sialan ga kena.

"sana mandi!"

bada cuma ketawa sambil lari menuju kamar mandi.

seperti ini lah kira-kira rutinitas ku setiap pagi nya, aku selalu merasa lebih dari cukup. Karna bada, hari-hariku ga ada yang terasa membosankan.

Memori [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang