Came Back

201 34 4
                                    

sudah sebulan semenjak kejadian kiso menciumku, awalnya nara bertanya tanya kenapa aku tidak mau bergabung makan siang dengan kiso.

namun sepertinya kiso menjelaskan sesuatu ke nara yang membuat nya berhenti bertanya padaku, bahkan membuat nara sepenuhnya sudah berhenti bicara padaku.

di kelas aku hanya bicara seperlunya dengan jiwoo, selebihnya aku memilih diam.

cheche dan kyma sedang di sibukkan dengan latihan dance untuk kompetisi akhir bulan ini, aku sudah mulai jarang bertemu dengan mereka.

siang ini aku mengambil nampan makan siang ku dan mencari meja di sudut kantin, kembali menyendiri tidak seburuk yang kukira.

aku mengeluarkan hp ku untuk scroll instagram, biasanya aku selalu mengecek profil akun milik bada untuk memastikan dia update sesuatu.

namun setelah beberapa bulan tidak ada tanda tanda kembalinya bada membuatku sedikit putus harapan dan mulai berhenti mengecek akun profil nya.

biasanya tatter dan lusher yang memenuhi timeline ku karna mereka masuk di universitas yang sama, di seoul.

aku berhenti di foto yang tatter upload 13 jam yang lalu, aku cukup mengenali topi yang di pakai salah satu orang di balik masker pada foto itu.

apa ada kemungkinan bada kembali?

bolehkah aku berharap sekali lagi?

"so good to have u back"

caption yang tatter berikan di bawah foto itu, apakah bada benar benar kembali?

tanganku bahkan tidak sanggup untuk memegang sumpit, aku menahan air mataku untuk tidak jatuh.

aku kembali membuka kotak pesan, mencoba kembali menghubungi bada sebelum aku terlalu jauh untuk berharap kalau dia sudah kembali.

'....'

'halo, pacar'

air mataku akhirnya menetes, suara yang selama ini ku rindukan terdengar jelas dari balik panggilan ini.

'aku kangen banget' jawabku,

'maaf ya, di sini aku hampir gila karna selalu ingat kamu'

'boleh aku ketemu kamu?'

aku bahkan ga tau dia ada dimana, tapi hanya itu yang bisa keluar dari bibirku.

aku sudah ga peduli dengan alasan yang nantinya akan bada pakai untuk menjelaskan alasan meninggalkanku seperti ini, yang aku mau saat ini cuma memeluk tubuhnya.

'aku ada di seoul'

'tunggu aku, dan jangan pergi lagi.. aku mohon'

bada memutuskan panggilan ku, tidak lama pesan masuk yang berisikan alamat nya di seoul.

aku berusaha keras agak tangisanku tidak keluar karna kelas hari ini terasa sangat panjang dan aku ingin segera keluar dari ruang kelas ini sekarang juga.

"hey, lo oke?"

jiwoo menyenggol lenganku karna selama kelas berlangsung aku hanya menundukkan kepalaku di meja, aku cuma mengangguk ke arahnya.

"bada udah balik, jiwo"

jawabku pelan, setelah nara mulai menjauhiku karna alasan yang sama sekali tidak ku mengerti hanya jiwoo yang menemaniku untuk menangis di studio klub dance hampir setiap harinya.

jiwoo memang bukan pemberi saran yang baik, tapi dia pendengar yang tulus.

"setelah 3 bulan ngilang gitu aja?"

Memori [GL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang