33. Party Jessi

996 87 0
                                    

.
.
.

Tepat pukul 8 malam atau pukul 20.00 adel sudah tiba di rumah Zee untuk menjemput kekasihnya itu.

Zee ternyata belum selesai bersiap siap, jadi adel menunggu Zee di ruang tamu sendirian.

Adel duduk sambil memainkan handphone genggamnya hingga tak sdar ada seseorang yang memasuki rumah Zee

"Adel?" Ucap Jinan kaka Zee yang baru saja memasuki rumah krna bru pulang dari luar
"Eh, kak Jinan" Ucap Adel sambil salam untuk menunjukan sopannya.
"Nungguin Zee ya?" Tebak Jinan
"Iya kak" Jawab adel sambil mengangguk karna benar apa yg di ucap kak Jinan
"Oh ywdh, kk masuk dlu ya. Mau bersih bersih" Ucap Jinan pamit ingin ke kamar
"Oke kak" Jawab Adel

Dan adel pun melanjutkan memainkan HP nya lgi. Tak lama trdengar suara langkah kaki dari anak tangga rumah Azeefa tersebut. Adel pun menoleh ke sumber suara. Dan betapa kagetnya ia melihat Zee, kekasihnya begitu cantik malam. Rambut yang di ikat membuat leher jenjang Zee terlihat. Baju tanpa lengan yang membuat Lengan putih Zee terekspos. Dengan senyuman manisnya ia menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Maaf ya nunggu lama" Ucap Zee kepada Adel sambil berjalan ke arah Adel
Adel yang masih setia memandangi Zee hanya diam tak menjawab ucapan Zee.

"Heyyy" Ucap Zee membangunkan adel dari lamunannya dan barulah Adel tersadarkan
"E-eh iya kenapa?" Ucap Adel yang masih mencoba menetralkan jantungnya

"Kenapa lo?" Tanya Zee
"Demi apapun lo cantik banget" Jawab Adel to the point krna menurutnya memuji pacar sendri apa salahnya bukan?

Namun Zee yang sama sekali tidak bisa jika dapat pujian dari pacarnya itu langsung memalingkn wajahnya melihat kearah lain supaya Adel tak sadar dengan kesaltingan Zee.

Mungkin efek bru jadian setelah lama rasa di pendam membuat Zee belum dapat mengontrol kesaltingannya didepan kekasihnya. Namun itu normal kan?

"Udah siapkan?" Tanya Adel lagi
"Udah" Jwab Zee
"Ywdah brangkat sekarang?" Tanya Adel
"Ayok" -Zee

Mereka pun berangkat, Adel menggenggam tangan kekasihnya itu dan berjalan menuju mobil adel.

Mereka pun berangkat menuju kerumah Jessi

Selama di perjalan tak ada percakapan. Keduanya hanya diam, adel fokus dengan jalanan yang di laluinya dan Zee?

Bagaimana dengan Zee?

Sedari tadi gadis itu fokus memandangi kekasihnya yang sedang fokus menyetir. Rambut pendek adel yang di ikat, yg hanya meninggalakan poni. Baju kemeja putih sebagai outer untuk menutupi baju hitam ketat yg di gunakan adel dan celana jeans. Terlihat sederhana namun itu membuat penampilan Adel malam ini tak kalah dari Zee, tampan cool cantik semua di borong oleh Adel. Bagaimana mna bisa zee berpaling dari Adel saat melihat adel malam itu

"Gw seberuntung itu dapetin lo del, lo gak keren luar doang tpi lo keren luar dalam. Gw sesayang itu sama lo del, jdi gw harap lo jangan pernah tinggalin gw ya. Dan gw harap lo bisa setia sama gw dengan cobaan bnyak orang yg lebih cakep dri gw yg suka sma lo juga. Gw harap hati lo cuma untuk gw del dan lo akan setia sama gw dan gak akan ninggalin gw sendiri" Batin Zee sambil memandangi adel dari samping.

"Diliatin mulu, pacarnya cakep ya mbak?" Ucap Adel menggoda Zee karna sadar sedari tdi Zee memandangi nya
"Apan sih gak jelas" Jawab Zee tak ingin mengaku
"Tinggal bilang iya aja susah bgt, tdi gw aja bisa puji lo" Ucap Adel
"Iya" Jawab Zee singkat dan membuat adel sedikit tertawa dengan sikap menggemaskan Zee.

Be Mine! (END✅) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang