Be Mine! (END✅)

38. Freya?

.
.

Saat ini keluarga besar Flora  keluarga Adel, dan keluarga zee beserta teman dekat Flora seperti Jessi sudah berkumpul di rumah Flora. Fiony? Fiony langsung pulang karena dia bersama kedua orang tuanya. Anin Gracia dan Siska berkumpul di 1 tempat dan para gadis gadis remaja duduk di tempat yg lain.

"Gw ikut berduka cita ya del, gw harap Flora tenang disana dan gw harap lo bisa ikhlasin Flora ya del" Ucap Jessi yg baru bisa berkumpul dengan Adel dan yg lain karena tdi Jessi mengikuti arahan sekolah krna itu tak bsa bebas kemana mana.

(Maksudnya, Jessi dan siswa lain menjadi perwakilan dari sekolah mereka untuk ikut pemakanan Flora)

"I feel you, sabar ya del. Sorry kejadiannya krna mau ke party gw, gw jadi merasa bersalah. " Lanjut Jessi lagi dan Adel hanya mengangguk angguk

"Nope. Its not about you party. Tapi ini takdir, dan gak ada salah siapa siapa" Ucap Zee menentang ucapan Jessi

"S-sorry" Ucap Jessi
Dan Zee hanya mengangguk saja

"Emng gimana ceritanya sih? Blm ada yg ceritain ke gw secara detail" Ucap Jessi lagi namun bukan ke Adel melainkan ke Lulu dan Zee
"Nnti aja gw ceritain, sekarang masih suasan duka" Ucap Zee dan di angguki oleh Jessi
"Btw, Freya gimana? Kok gak ada disini" Tanya Jessi lagi yang membuat 3 gadis lainnya seakan teringatkan oleh sesuatu yg di lupakannya

"Kenapa klian?" Tanya Jessi
"Freya!! Kita gak tau di mana freya" Ucap Lulu
"Iya. Semalem gw mau cari freya tpi mobil di pake Lulu, dan sampe sekarang freya belum ada kabar" Ucap Adel yg sekarang ikut bingung dan panik kemana Freya, secara freya juga termasuk teman dekat mereka.
"Guys. Tdi pgi aku bru dapat pesan dri freya yg dikirm jam 1an. Tpi pas bales lagi tdi jam 8 udh centang 1" Ucap Zee sambil membuka hp nya untuk menunjukkan kepada temannya

"Berarti? Freya am-"

"Belum tentu, freya cht dri jam 1 mlm berarti udh 8 jam setelah dia cht gk ada kabar. Kita harus bener bener mastiin. Kita cari sekarang" Ucap Adel memotong ucapan Jessi dan langsung berdiri untuk bergegss keluar
"Del, tpi ini magrib. Kita bisa cari besok, kalau cari malam bisa bahaya untuk kita juga" Ucap Lulu
"Freya juga manusia. Klo dia lgi knp knp emng dia bisa bertahan selama itu, ini kita aja udh telat hmpir 24 jam. Udh gak ada waktu untuk nunda" Ucap Adel dengan datar dan langsung meninggal 3 gadis lainnya
"Klo gitu gw ikut" Ucap Zee sambil sedikit berlari mengejar Adel

Dan saat ini Lulu dan Jessi saling tatap tatapan untuk memastikan keputusan masing masing. Dan keputusan yg di ambil adalah...

"Gw juga ikut" -Lulu
"Gw ikut" -Jessi

"Del mau kemana?" Tanya Anin saat melihat Adel dan yg lain pergi keluar sambil memegang kunci mobil
Namun dari Adel sendiri tak ada jawaban. Melihat itu Zee mengambil Alih
"Maaf tan, masih ada 1 temen kmi yg belum tau keadaannya diman krna kmrn berangkat sama Flora. Makanya mau di cari tan" Ucap Zee kepada Anin
"Tapi ini magrib sayang, gk bisa nnti aja? Atau kalau bisa besok" Ucap gracia kepada anaknya itu
"Gak bisa ma, kami tkut Freya kenapa napa" Jawab Zee
"Ywdh kalau gitu, kalian hrus hati hati ya. Nnti langsung kabari klo ada ap apa" Ucap Anin dan di angguki oleh Zee

Mereka pun pergi menggunakan 1 mobil. Yng di setiri Adel

"Kita mau kemana Del?" Tanya Jessi yg tak tau tujuan nya kemana
"Ke tempat Flora di temuin" Jwab Adel dingin
"Tapi del, tadi pagi gw sama Lulu dan Fiony udh kesana dan gak ada nemuin Freya" Ucap Zee memberitahu Adel.
"Lo pada serius? Udh nyari yg bener?" Tanya Adel
"Udh bener bener detail kami cari del. Tpi gk ada tanda tanda ada freya di sana" Ucap Zee

Adel seketika memelankan mobilnya untuk sedikit berfikir kemana meraka akan mencari Freya.
"Klo di sana gak ada, terus freya dimana?" Tnya Adel bingung, yang lain pun ikut bingung.
"Nomor freya masih belum aktif Zee?" Tanya Lulu
"Balum, pesan gw yg tdi pgi masih centang 1" Jawab Lulu
Mereka pun sama sama berfikir kemana mereka akan pergi. Dan tiba tiba adel melajukan mobilnya lagi dengan kencang yg membuat 3 gadis lainnya bingung
"Udh tau tujuan? Kmn del?" Tanya Lulu
"Kita cek mobil freya kemaren" Ucap adel dan 3 gadis lainnya mengangguk paham